Tidak pernah berkompetisi di Eropa, namun status legenda tetap mereka dapatkan
Namun, banyak pemain legendaris yang tidak pernah bermain di Eropa, dan mereka ini justru menghabiskan sebagian besar kariernya di tanah air.
Daftar Nomor Punggung Barcelona Musim 2021/2022, Siapa Suksesor Messi?
Dijuluki 'Pirlo Jepang', Yashuito Endo adalah salah satu pesepakbola paling berprestasi dan elit yang ada di benua Kuning.
Bikin Selebrasi Unik di DFB-Pokal, Begini Reaksi Erling Haaland
Sebelum Diego Maradona hadir di panggung sepakbola, Ricardo Bochini dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu yang terbaik di Argentina.
Legenda Independiente itu adalah idola sekaligus pahlawan untuk Diego Maradona, Bochini juga menjadi sosok inspirator untuk banyak generasi muda Argentina. Bochini secara luas dihormati karena keterampilannya yang luar biasa dan kemampuannya untuk secara konsisten mencetak gol.
AHORA| Ricardo Bochini, ídolo histórico de #Independiente en #BotinesyEscritorios por ? @Late931oficial : "Lo de #Diego fue doloroso. En el homenaje me dijo que era su ídolo y me quería y me quedo con eso". pic.twitter.com/Q6Pf8T1FtY
— Botines & Escritorios (@botinesenradio) August 7, 2021
Setelah memulai karirnya bersama tim Independiente U-20, Bochini naik ke tim senior pada tahun 1972. Ia kemudian menghabiskan setidaknya 20 tahun karir profesionalnya bersama Los Diablos Rojos, memainkan peran penting dalam dominasi Independiente di Argentina dan sepak bola Amerika Latin pada paruh pertama tahun 1970-an.
3.Carlos Alberto
Carlos Alberto adalah kapten timnas Brasil saat memenangkan Piala Dunia 1970 dan dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu bek terhebat yang pernah ada.
Pemain kelahiran 17 Juli 1944 itu menghabiskan sebagian besar karir profesionalnya di negara asalnya, mewakili beberapa klub terbesar di Serie A Brasil, mulai dari Fluminense, Santos dan Flamengo, di mana Alberto menghabiskan hampir 15 tahun untuk tim lokal tersebut. Ia kemudian menghabiskan paruh kedua karir profesionalnya di Amerika Utara, dengan bermain untuk New York Cosmos dan California Surf selama 11 tahun.
Dijuluki 'O Capitao do Tri', Alberto membuat 743 penampilan di level klub dan sukses mengemas 53 caps untuk Selecao. Gol menakjubkan Carlos Alberto melawan Italia di final Piala Dunia 1970 kini masuk ke dalam 100 Momen Olahraga Terhebat Sepanjang Masa.
Brazil's Carlos Alberto finishing off the most iconic World Cup goal ever. What a team! pic.twitter.com/OqBifqXLRE
— Squawka Football (@Squawka) June 21, 2015
Sebagai bek kanan, Alberto mencetak 72 gol kumulatif untuk klub dan negara.
2.Mane Garrincha
Disebut sebagai 'Alegria do Povo' atau Kegembiraan Rakyat, Garrincha dianggap sebagai salah satu pesepakbola terbaik Brasil sepanjang masa.
Mantan pemain Botafogo itu membentuk duet mematikan bersama Pele untuk membawa Brasil meraih trofi Piala Dunia pertama mereka di tahun 1958.
Cedera pada pertandingan kedua Piala Dunia 1962 membuat Pele absen sepanjang turnamen, yang membuat Garrincha muncul sebagai mesin gol utama Selecao.Ia muncul sebagai pemain terbaik turnamen, mencetak dua gol melawan Inggris di perempat final dan dua gol lainnya melawan Chili di semifinal.
Meskipun mengalami demam tinggi menjelang final, penyerang legendaris itu memainkan peran penting dalam membimbing Brasil meraih kemenangan 3-1 atas Rep.Ceko. Dan memang, penyerang legendaris ini banyak mengabiskan waktu bermainnya bersama tim lokal Brasil.
Garrincha dipuja oleh para penggemar dan, hingga saat ini, tetap menjadi salah satu pesepakbola paling kreatif serta menghibur dalam sejarah sepakbola.
Mané Garrincha Stadium - Located in the nation’s capital, Brasília, this venue will host Olympic football matches ⚽ pic.twitter.com/8aa7yiqFjR
— Rio 2016 (@Rio2016) July 2, 2016
1.Pele
Hingga hari ini, Pele masih dianggap sebagai pesepakbola terhebat yang pernah hidup, dan merupakan ikon mutlak di olahraga ini.
Pria Brasil ini bisa dibilang sebagai pemain terhebat dalam sejarah Piala Dunia, memainkan peran penting dalam tiga kemenangan timnya. Pele mengumpulkan 77 gol dan 21 assist bersama timnas Samba dan tetap menjadi pesepakbola paling sukses di Brasil.
Selecao memenangkan tiga Piala Dunia pertama mereka dengan Pele dalam skuad. Tetapi mereka harus menunggu 24 tahun lagi setelah pemain depan legendaris itu pensiun dari dunia internasional menyusul kemenangan tahun 1970.
Soccer player Pele, right, embraces boxer Muhammad Ali during a ceremony honouring the Brazilian soccer star of the New York Cosmos at Giants Stadium, 1 October 1977. Cosmos won 2-1 over Santos of Brazil in the final game of Pele's career. #pele #sport #brazil pic.twitter.com/lHVq7IVPQw
— BlackHistoryStudies (@BlkHistStudies) August 2, 2021
Pele menghabiskan 18 tahun karirnya di Santos, di mana ia memenangkan enam gelar Serie A Brasil, dua Copa Libertadores dan dua Piala Interkontinental. Selain itu, Pele sempat menghabiskan dua tahun terakhir karirnya bersama New York Cosmos, memenangkan Kejuaraan Sepak Bola NASL. Pele setidaknya telah mencatatkan 557 penampilan resmi untuk kedua tim dengan mencetak 538 gol.
“Nama saya Ronald Reagan, saya Presiden Amerika Serikat. Tapi Anda tidak perlu memperkenalkan diri, karena semua orang tahu siapa Pele" ujar Presiden Amerika ke-40, Ronald Reagan.