Jika bukan karena Jorge Messi, dunia tidak akan pernah mengenal Lionel Messi.
Ketika berita tentang kontrak Messi dengan Barcelona berakhir, Jorge menjadi orang paling sibuk. Dia dihubungi banyak klub sepakbola ternama dunia untuk menayakan masa depan putranya. Tak kurang dari Paris Saint-Germain (PSG), Manchester City, Manchester United, Chelsea, Bayern Muenchen, hingga Juventus disebut sempat berbicara dengan Jorge.
Jahat, Pelari Marathon Olimpiade Ini Singkirkan Semua Botol Minuman
Kecerdikan Jorge berbuah kontrak
Lionel dan Jorge segera menghilang selama beberapa minggu dan orang-orang di luar keluarga itu tidak tahu ke mana mereka pergi. Klub Messi saat itu, Newell's, percaya bahwa dia telah pergi ke Buenos Aires dan menandatangani kontrak dengan klub saingan. Sementara rumor jahat lainnya menunjukkan dia menderita hepatitis.
Yang benar adalah mereka berada di Katalunya untuk menjalani uji coba dengan Barcelona. Dia memukau para pelatih di La Masia. Tapi, dia tidak langsung ditawari kesepakatan.
Kisah Jose dan Juanmi Callejon, Si Kembar dengan Jalur Karier Berbeda
Messi dikontrak dengan gaji pada saat itu 120.000 pounds atau sekitar Rp1,8 miliar per tahun. Dan, yang lebih penting adalah Messi bisa menerima perawatan hormon yang dibutuhkan.
Jorge yang kesal menghubungi Jorge Valdano, mantan manajer umum Real Madrid yang juga berasal dari Argentina, untuk melihat apakah Los Blancos tertarik untuk merekrut putranya. Lagi-lagi, usaha itu berhasil membuat petinggi Barcelona diam seribu bahasa karena tidak ingin asetnya dibajak rival abadi.
Mengejutkan banyak orang
Pada tahun 2005, dalam sebuah pertandingan pramusim bertajuk Trofeo Joan Gamper, Messi membuat semua mata tercengang. Itu hanya beberapa bulan setelah berusia 18 tahun dan Messi tampil apik membuat assist brilian untuk gol Andres Iniesta dalam hasil imbang 2-2 melawan Juventus.
Pelatih Juventus saat itu, Fabio Capello, memuji habis-habisan Messi dan 90.000 penggemar di Camp Nou meneriakkan nama Messi untuk pertama kalinya.
Tapi, karena aturan La Liga yang buruk pada saat, khususnya terkait pemain non Uni Eropa,Messi tidak bisa bermain untuk Barcelona di pertandingan resmi pada musim tersebut. Pasalnya, terlalu banyak pemain asing di line-up mereka dengan status bintang yang tidak mungkin disingkirkan.
Inter Milan melihat ini sebagai kesempatan sempurna untuk melakukan manuver. Jorge diyakini tertarik ketika I Nerazzurri era Massimo Moratti menawarkan kesepakatan yang melipatgandakan kontrak Messi.
Namun, Presiden Barcelona, Joan Laporta, bukan orang bodoh. Dia segera terlibat pembicaraan intensif dengan Direktur olahraganya, Txiki Begiristain. Hasilnya, semua permintaan untuk memindahkan Messi ke luar Camp Nou ditolak. Sebagai gantinya, kenaikan gaji sampai tiga kali dalam rentang waktu 18 bulan.
Lebih penting lagi, Laporta berhasil meyakinkan pihak berwenang untuk memberi Messi dan ayahnya paspor Spanyol. Jadi, Messi bisa bermain di La Liga tanpa masalah sama sekali karena sudah dianggap pemain Uni Eropa.
Jorge mengurus bisnis dari jauh
Setelah semuanya mapan, Jorge kembali ke Rosario dan sesekali mengunjungi Messi di Barcelona. Di kampung halamannya, dia menjalankan bisnis yang terkait right image La Pulga. Jorge bernegosiasi dengan berbagai produk komersial yang berminat menjadikan Messi model iklannya.
Dengan uang dari sepakbola, Jorge juga mempersiapkan masa depan Messi jika tidak aktif lagi di lapangan. Jorge berinvestasi di berbagai jenis usaha. Keluarga itu memiliki hotel, restoran, bar, cafe, butik, hingga berbisnis perumahan yang berlokasi di beberapa kota di Argentina dan Spanyol.
"Dia mencoba melakukan segalanya untuk putranya. Dia belum belajar bagaimana mundur dan menyingkir dan membiarkan orang lain bekerja dengan cara yang lebih profesional," kata seorang sumber kepada The Athletic.
"Mereka adalah keluarga yang baik. Mereka saling mencintai. Tapi, mereka tampaknya tidak pandai membangun hubungan dengan orang-orang yang dapat membantu mereka," tambah sumber tersebut.
? ?
— infosfcb (@infosfcb) August 5, 2021
Jorge Messi's plane has just entered the regions of Barcelona. pic.twitter.com/AJ37W3yPic
Tersangkut skandal pajak di Spanyol
Meski hebat dalam melakukan negosiasi di bisnis sepakbola, Jorge juga memiliki pengathuan terbatas. Tidak mungkin dirinya menguasai semua hal dalam bisnis di luar sepakbola, khususnya yang terkait hukum dan perpajakan.
Pada 2013, otoritas pajak Spanyol mulai melakukan penyelidikan setelah menemukan penyimpangan dalam pendapatan Messi. Pada 2007-2009, dia dituduh menghindari pajak sekitar 3 juta pounds dengan membuat rekening luar negeri di Uruguay, Belize, Inggris, dan Swiss untuk uang yang diterima dari kesepakatan right image.
"Sejak karier putra saya dimulai, saya berbicara tentang 2000 ketika kami tiba di Barcelona, saya selalu berusaha membuat hidupnya lebih mudah," katanya di pengadilan pada 2016, membantah semua tuduhan.
Mereka berdua mengungkapkan bahwa telah menyewa penasehat pajak untuk mengurus semuanya. Jadi, Jorge dan Messi menyatakan tidak campur tangan langsung masalah itu. "Saya menandatangani kontrak karena saya percaya pada ayah saya," ucap Messi di persidangan.
Setelah itu, mereka membayar sekitar 4 juta pounds untuk menutupi biaya pajak yang belum dibayarkan plus dendanya. Tapi, itu tidak memuaskan pihak berwenang. Kemudian, Messi didenda sekitar 1,7 juta pounds. Sementara Jorge menerima denda 1,2 juta pounds.