Kepergian Messi membuat ban kapten berganti pemilik. Lalu, siapa kapten terhebat Barcelona?
Tongkat estafel kepemimpinan Barcelona resmi berpindah. Menyusul kepergian Lionel Messi, ban kapten kini menjadi milik Sergio Busquets. Sama seperti La Pulga, kapten Spanyol di Euro 2020 itu juga jebolan La Masia.

Tidak ada keraguan bahwa Barcelona adalah salah satu klub sepakbola terbesar di dunia. Raksasa Katalunya itu telah memenangkan semua yang ada di lapangan. Selain pemain-pemain hebat, prestasi yang datang juka karena keberadaan para pemimpin lapangan jempolan.

Messi menjadi kapten ketika Andres Iniesta meninggalkan klub pada 2018 untuk mencari tantangan di Vissel Kobe. Iniesta ditunjuk menjadi pemimpin setelah Xavi Hernandez pindah ke Qatar

La Pulga memang merupakan pemain terbaik dunia dengan koleksi enam Ballon d'Or dan menyumbang banyak trofi untuk Barcelona. Tapi, sebagai kapten yang hanya berlangsung tiga musim, belum banyak yang dipersembahkan. Messi hanya punya satu La Liga, satu Copa del Rey, dan satu Supercopa de Espana.

Lalu, siapa kapten terbaik dalam sejarah Barcelona. Berikutnya ini peringkat 5 yang terhebat:


5. Jose Ramon Alexanko

Fans Barcelona terkini tidak akan langsung mengenali Jose Ramon Alexanko. Tapi, pria yang akrab disapa Talin ini tidak diragukan lagi adalah salah satu kapten tersukses di Camp Nou.

Alexanko bergabung dengan Barcelona pada 1980 setelah pindah dari Athletic Bilbao dalam usia 24 tahun. Bek tengah itu langsung menjadi bagian penting dari skuad El Barca. Lalu, pada 1986, dia diangkat sebagai kapten klub. Hasilnya, Barcelona langsung mencapai final Liga Champions 1985/1986.

Alexanko adalah kapten dalam rentang periode paling sukses Barcelona, dari akhir 1980-an hingga awal 1990-an. Dia menjadi kapten untuk tiga gelar La Liga, Piala Winners, dan Liga Champions. Alexanko mengakhiri kariernya di Barcelona dengan 518 penampilan.




4. Andres Iniesta

Andres Iniesta memenangkan semua yang layak untuk dimenangkan di Barcelona. Iniesta juga merupakan salah satu pemain tersukses Barcelona, meski banyak kejayaannya di Nou Camp datang pada tahun-tahun sebelum menjadi kapten. Ini sama seperti Messi.

Tapi, ketika menjadi kapten pada 2015, pemain Spanyol itu memimpin El Barca selama tiga musim. Dia membawa klubnya meraih dua gelar La Liga dan tiga Copa del Rey. Musim terakhirnya sebagai kapten sangat mengesankan karena Barcelona memenangkan gelar La Liga 2017/2018 dengan keunggulan 14 poin.

Lalu, pada musim 2015/2016, di El Clasico pertama sebagai kapten, Iniesta menjadi pemain Barcelona ketiga yang mendapat standing ovation dari fans Real Madrid di Estadio Santiago Bernabeu. Dia memimpin El Barca meraih kemenangan 4-0, mencetak satu gol, dan membantu menciptakan yang lain.


3. Pep Guardiola

Sebelum menjadi pelatih hebat, Pep Guardiola adalah salah satu kapten Barcelona yang paling legendaris. Guardiola adalah produk La Masia dan masuk ke tim utama pada 1990. Dia dengan cepat menjadi pemain kunci di bawah asuhan Johan Cruyff dan Bobby Robson. Dia memenangkan empat gelar La Liga serta Piala Eropa 1992.

Ketika Louis van Gaal tiba pada musim panas 1997, Guardiola dengan cepat ditunjuk sebagai kapten baru, menggantikan Gheorghe Popescu. Gelandang berkelas itu tetap menjadi kapten untuk empat musim berikutnya.

Sebagai kapten, Guardiola punya dua trofi La Liga dan satu Piala Super Eropa. Bahkan, dalam salah satu musim kemenangan di La Liga, Barcelona unggul 11 poin dari rival terdekat Madrid di klasemen akhir


2. Johan Cruyff

Johan Cruyff diakui dunia sebagai salah satu pemain terhebat dunia. Dia bergabung dengan Barcelona dari Ajax Amsterdam pada 1973 dengan biaya transfer rekor dunia saat itu. Dan, dia hampir tidak membutuhkan waktu untuk membuat dampak besar.

Pada musim pertamanya di klub, Cruyff memimpin El Barca meraih gelar La Liga pertama dalam 14 tahun. Dalam perjalanannya, dia membantu mereka meraih kemenangan luar biasa 5-0 atas Los Blancos di Estadio Santiago Bernabeu. Di laga itu, dia mendapatkan tepuk tangan meriah dari para penggemar Madrid.

Sebagai kapten, Cruyff hanya menyumbang satu La Liga (1973/1974) dan Copa del Rey (1977/1978). Tapi, selama lima tahun menjadi kapten, penampilan Cruyff tidak pernah mengecewakan.


1. Carles Puyol

Carles Puyol memegang ban kapten Barcelona selama satu dekade penuh. Dia memimpin klub memasuki era kesuksesan. Dia pertama kali ditunjuk sebagai kapten di akhir kampanye 2003/2004. 

Musim berikutnya Puyol memenangkan gelar La Liga pertamanya dengan klub. Prestasi itu diulang lagi pada musim 2005/2006. Musim itu, sang bek membuat total 52 penampilan di semua kompetisi. Puncaknya, saat El Barca memenangkan Liga Champions untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade.

Saat estafet kepelatihan beralih dari Frank Rijkaard ke Pep Guardiola, Puyol semakin menunjukkan kehebatannya. Dia memenangkan tiga gelar La Liga lainnya, serta dua Liga Champions lagi.

Kepemimpinan Puyol dari belakang yang memastikan pertahanan Barcelona tetap rapat. Dia terus menjadi kapten yang menginspirasi. Terbukti, ketika Guardiola meninggalkan Camp Nou pada akhir musim 2011/2012. Puyol tetap mempertahankan ban kapten dan membantu El Barca meraih gelar La Liga lagi pada 2012/2013.

Musim terakhir Puyol di klub membuatnya hanya tampil 12 kali, karena cedera dan usia yang membatasi. Pada akhir musim 2013/2014, dia gantung sepatu, setelah membuat hampir 600 penampilan di tim utama Barcelona. Dia tidak pernah bermain untuk klub lain selama kariernya.