Keseriusan China dalam menghadapi wabah corona kurang lebih 3 bulan patut dicontoh.
Luis Miguel yang berperan sebagai assisten pelatih Vitor Pereira di Shangai SIPG ingin memberikan saran kepada Eropa dalam penanganan masalah corona yang semakin hari semakin memburuk disana. Pria berusia 49 tahun tersebut diangkut oleh Vitor Pereira ke China sejak bulan Desember 2017 untuk membantu penampilan Shangai SIPG di Chinese Super League. Sebelumnya Miguel sendiri menghabiskan 11 bulan di TSV 1860 Munich sebagai asissten pelatih juga.
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Portugal, O Jogo, Miguel menjelaskan tentang keseriusan China dalam menghadapi wabah pandemi corona yang berlangung kurang lebih 3 bulan lamanya,
"China berhasil mengendalikan virus yang mematikan itu karena memiliki banyak rasa hormat (serius) dan disiplin," ujar Miguel.
"Mereka memiliki banyak kesabaran, mereka harus menjaga diri mereka di rumah, ekonomi mereka berhenti. Tetapi mereka tetap di dalam rumah. Ini menyakitkan hati saya ketika melihat apa yang terjadi di Eropa. Kami memiliki tiga bulan untuk belajar dari Cina dan kami meremehkan virus corona ini. Anda dapat melihat apa yang terjadi di Italia, Spanyol, hingga Iran. Saya harap itu tidak terjadi di Portugal “
“Saya takut untuk keluar dari Tiongkok. Ya saya contoh kan saja di bandara Lisbon. Di bandara Lisbon tidak ada yang dilindungi, tidak ada kontrol suhu, maksud saya, benar-benar tidak ada. Mereka yang bekerja di bandara dengan bersentuhan banyak orang. Di sini (China) mereka selalu mengukur suhu dan orang-orang memakai alat pelindung “
Shangai SIPG sendiri diperkirakan akan memainkan laga kandang melawan Henan Jianye pada 16 April mendatang. Namun keadaan di Eropa berkata lain, hampir semua liga top Eropa ditaguhkan massa bermainnya karena penyakit corona yang terus menyebabkan kerusakan dan kekhawatiran di seluruh benua.
Dibutuhkan Kedisiplinan
"Di China semuanya dikarantina dan jika ada yang melanggar aturan, mereka akan dihukum berat. Ada disiplin. Saya menyarankan untuk berhenti sejenak dalam aktivitas di luar rumah, tinggal lah di rumah bersama keluarga. Hanya satu orang yang harus pergi berbelanja dan dengan perlindungan. Ketika mereka kembali, sepatu mereka segera disinfektan, letakkan pakaianmu di tempat cuci dan kamar mandi. Berhenti berjalan, berlari, naik lift, di gedung-gedung yang sibuk, bersentuhan dengan orang-orang banyak. Di Cina, aku bahkan tidak melihat ada yang joging. Ini adalah usaha untuk menghentikan epidemi Corona. Dibutuhkan banyak disiplin, kesabaran serta keseirusan untuk melawan virus ini “ tambah Luis Miguel.
Peran Miguel di Shangai SIPG begitu terasa. Pria portugal tersebut membantu membantu klub milik Zhang Min tersebut menjurai Chinese Super League untuk pertama kalinya dalam sejarah klub pada 2018 lalu dan yang terbaru membantu Arnautović dan kawan-kawan menjurai Chinese Supercup pada tahun 2019.
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Portugal, O Jogo, Miguel menjelaskan tentang keseriusan China dalam menghadapi wabah pandemi corona yang berlangung kurang lebih 3 bulan lamanya,
BACA FEATURE LAINNYA
Kesaksian Bintang Atalanta Lihat Warga Italia Langgar Lockdown
Kesaksian Bintang Atalanta Lihat Warga Italia Langgar Lockdown
Dibutuhkan Kedisiplinan
BACA FEATURE LAINNYA
Empat Kiper yang Kalah di Final Piala Dunia
Empat Kiper yang Kalah di Final Piala Dunia
Peran Miguel di Shangai SIPG begitu terasa. Pria portugal tersebut membantu membantu klub milik Zhang Min tersebut menjurai Chinese Super League untuk pertama kalinya dalam sejarah klub pada 2018 lalu dan yang terbaru membantu Arnautović dan kawan-kawan menjurai Chinese Supercup pada tahun 2019.