Kini karier mereka sudah berbeda-beda, ada yang jadi pelatih dan ada pula yang menjadi peneliti
Messi seperti sudah menjadi ikon dari Barcelona dan sulit membayangkan mereka bermain tanpa Messi.
Kisah Hidup Jules Kounde, Anak Jahat yang Suka Menendang Ibunya
Pemain ini mungkin cukup dikenal di Inggris karena pernah bermain untuk Arsenal dan Chelsea. Tetapi Sylvinho mencapai banyak kesuksesan saat dia bermain di Spanyol.
Pertandingan terakhirnya untuk Barca terjadi pada final Liga Champions tahun 2009 melawan Manchester United, dimana Sylvinho bermain penuh selama 90 menit dan membantu menetralisir serangan Cristiano Ronaldo Cs.
Siapakah Patson Daka? Pemain Baru Leicester Asal Zambia, The Next Sadio Mane
13. Juliano belletti
Belletti adalah pemain reguler saat musim debutnya di Barcelona, dengan membuat 39 penampilan ketika El Barca memenangkan gelar La Liga pertama mereka sejak 1999.
Kedatangan Gianluca Zambrotta pada 2006 secara nyata mengakhiri karier Belletti di Camp Nou dan ia pindah ke Stamford Bridge setahun kemudian.
12. Ludovic Giuly
Seorang pesepakbola berbakat di masa jayanya, Giuly pindah ke Spanyol setelah membantu AS Monaco melangkah ke final Liga Champions tahun 2004.
IBarca membayar 7 juta Euro (Rp 118 miliar) untuk mendapatkan jasa pemain Prancis itu. Giuly mencetak gol pada debutnya melawan Racing Santander. Dia mencetak 11 gol di musim debutnya, meskipun sempat menderita cedera.
Giuly memainkan peran penting dalam kemenangan Liga Champions 2006 Barca, mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan semifinal melawan AC Milan dan bermain penuh 90 menit saat melawan Arsenal di Paris.
ON THIS DAY: Barcelona defeated AC Milan at the San Siro thanks to this goal by Ludovic Giuly.
— Nitwik Football (@NitwikFootball) April 18, 2020
That assist by Ronaldinho though... ?pic.twitter.com/a5DsnRcpGt
Namun kematangan Messi harus membatasi penampilannya di tim utama, hingga akhirnya Giuly pindah ke Roma pada 2007. Dan di tahun 2011, Giuly sempat bermain untuk tim yang tidak terafiliasi oleh FIFA, yakni Corsica.
11. Edmilson
Edmilson adalah salah satu pencetak gol paling spektakuler dalam sejarah Piala Dunia. Dia mencetak tendangan salto yang luar biasa untuk Brasil saat melawan Kosta Rika pada tahun 2002.
Pada tahun 2004, Barca membayar 10 juta Euro (Rp 169 miliar) untuk mengamankan jasanya. Namun Edmilson hanya membuat enam penampilan di musim pertamanya untuk Barca karena cedera yang dialaminya.
Saat kembali bermain, Edmilson memulainya di final Liga Champions 2006. Tetapi ia ditarik keluar pada babak pertama dan digantikan oleh Andreas Iniesta yang saat itu masih berusia 22 tahun. Pemain Brasil itu akhirnya dilepas Barca setelah musim 2007/2008 yang mengecewakan.
10. Deco
Pemain dengan nama lengkap Anderson Luiz de Souza ini sebenarnya besar di Brasil, namun ia memilih untuk bermain dengan Portugal di level internasional.
Pemain yang melakukan debut profesionalnya di Corinthians ini memiliki karier sepakbola yang bagus. Sempat bermain untuk Benfica dan Porto, Deco mendapatkan tantangan besar saat Barcelona datang menawarinya kontrak.
Bermain untuk Barca selama empat musim sejak tahun 2004, Deco telah tampil dalam 113 penampilan dan hanya mengoleksi 11 gol. Kalah bersaing dengan Xavi dan Iniesta, Deco akhirnya dijual ke Chelsea pada tahun 2008.
Kabar terakhir menyebutkan bahwa Deco berurusan dengan masalah doping di tahun 2104 dan mantan anak asuh Jose Mourinho itu dinyatakan tidak bersalah.
Football: Deco cleared of doping http://t.co/wAJhvZ13TU pic.twitter.com/0NJT1WaDP0
— Dunya News (@DunyaNews) May 27, 2014
9. Samuel Eto'o
Eto'o bisa dibilang sebagai striker elit yang paling diremehkan di generasinya. Eto'o telah mencetak gol untuk Real Mallorca jauh sebelum Barca datang pada tahun 2004.
Dia bermain begitu baik sehingga masa lalunya di Real Madrid mudah untuk dilupakan. Eto'o mencetak 130 gol dalam 199 penampilan untuk Barcelona dan memenangkan delapan gelar La Liga bersama klub.
Pemain yang menjadi ikon bagi Kamerun ini pernah bermain untuk Inter Milan pada 2009, tetapi atas segala kontribusinya ia tetap menjadi idola bagi para penggemar Barca.
Eto'o sempat mencicipi dunia manajer sepakbola saat ia selama satu musim menukangi Antalyaspor, dari tahun 2015-2016.
8. Damia
Dipromosikan dari tim B Barca bersama Messi, bisa dibilang Damia memiliki karier yang sedikit berbeda karena sejumlah cedera yang dialaminya.
Damia melakukan debutnya sebagai bek kanan darurat saat bermain imbang 1-1 dengan Athletic Bilbao pada Oktober 2004. Meskipun membuat sembilan penampilan pada musim 2004/2005, ia tidak pernah bisa sepenuhnya masuk ke tim utama dan akhirnya pindah ke Real Betis pada 2006.
Damia juga menghabiskan dua tahun di Inggris saat bermain untuk Middlesbrough dari 2014 hingga 2016.
Random footballer of the day:
— The Second Tier (@secondtierpod) January 7, 2021
Former Middlesbrough defender Damia Abella.#Boro #UTB pic.twitter.com/g0ivSHKdBU
7. Ruben Martinez
Sebagai penjaga gawang pilihan ketiga di belakang Víctor Valdes dan Albert Jorquera, Martinez tidak memiliki banyak kesempatan untuk menujukan aksinya untuk Barcelona.
Tapi lulusan akademi La Masia itu dipanggil dalam beberapa pertandingan tandang yang penting, seperti menghadapi Valencia pada Desember 2004 menyusul kartu merah Valdes.
Setelah membantu Barca mengamankan hasil imbang 1-1, Martinez mempertahankan tempatnya untuk kemenangan berikutnya atas Levante, dan menjadi titik puncak karirnya bersama raksasa La Liga.
Martinez dilepas pada tahun 2008 dan bermain untuk beberapa klub lokal seperti Malaga, Rayo Vallecano, Deportivo La Coruna dan Osasuna.
6. Henrik Larsson
Henrik Larsson dikenal sebagai pesepakbola hebat Swedia sebelum era Zlatan Ibrahimovic dimulai.
Pada tahun 2004 Barcelona mendatangkan Larsson dari Celtic setelah memainkan 221 pertandingan dengan koleksi 174 gol. Dua musim bermain di Camp Nou, ia hanya mendapatkan kesempatan bermain 40 kali dan hanya mencetak 13 gol.
Ekspektasi yang terlalu tinggi tak bisa direalisasikan oleh Larsson, hingga akhirnya ia pindah ke Swedia bersama Helsingborg.
Kini ia menjadi asisten pelatih Ronald Koeman di Barcelona.
Henrik Larsson has joined Barcelona's coaching team under Ronald Koeman ✨ pic.twitter.com/01Bfu9HPom
— Goal (@goal) August 21, 2020
5. Javito
Karier Javito sangat berat mengingat ia harus melawan masalah trombosisnya dalam tubuhnya.
Namun pemain sayap itu masih berhasil membuat satu penampilan untuk Barca, saat kalahan di Liga Champions yang dimainkan di Shakhtar Donetsk pada Desember 2004. Masalah kesehatan yang dialaminya, menghambat Javito menjadi pemain reguler di skuad Barcelona. Setelah dilepas Barca, ia memiliki karir yang nomaden dengan sembilan klub di liga Spanyol, Yunani dan Turki.
4. Rodri
Rodri ini merupakan lulusan La Masia yang hanya tampil dua kali untuk tim utama. Bek tengah itu hanya bermain tiga menit sebagai pemain pengganti saat menang atas Albacete dan hanya bermain sekali lagi sebelum pindah ke Deportivo pada 2006.
Rodri gagal membuat banyak kesan saat bermain di A Coruna. Rodri harus berpindah-pindah klub untuk mencari tempat yang cocok dengannya, seperti Moskow dan Maritimo.
Rodri terakhir terlihat saat bermain di divisi bawah Spanyol saat bermain bersama Hospitalet.
3. Joan Verdu
Pemain lain yang hanya tampil singkat untuk Barca adalah Verdu. Namun ia tetap menjadi pemain La Liga yang solid.
Dua pertandingannya untuk Barcelona termasuk satu pertandingan Copa del Rey dan kekalahan Liga Champions di Shakhtar. Verdu pindah ke Deportivo pada tahun 2006, dimana ia memanfaatkan penurunan permainan Juan Carlos Valeron untuk menjadi bagian penting dari tim mereka.
Gelandang itu menikmati kesuksesan serupa di Espanyol, memanfaatkan masalah cedera Ivan de la Pena untuk menikmati masa empat tahun bersama rival sekota Barca. Verdu juga bermain untuk Real Betis, Fiorentina dan Qingdao Huanghai di Liga Super China sebelum pindah ke klubnya saat ini, Montanesa.
2. Maxi Lopez
Menyusul cederanya Henrik Larsson pada Januari 2005, Barcelona mengontrak Lopez dari River Plate seharga 6,2 juta Euro atau sekitar Rp 104 miliar.
Dia membuat dampak yang instan untuk Barca dengan mencetak gol pada debutnya di Liga Champions melawan Chelsea pada tembakan pertamanya untuk klub.
Lopez kemudian tidak pernah masuk ke tim utama klub dan dibeli ke Real Mallorca pada tahun 2006, sebelum pindah secara permanen ke FC Moscow setahun kemudian.
Striker itu berhasil muncul di Milan pada 2012, tetapi kariernya yang paling produktif adalah dengan sesama klub Italia Catania dan Torino. Kini Lopez bermain di Serie C Italia bersama klub Sambenedettese.
Roma'nın tesisleri Trigoria'da oynanan Roma x Sambenedettese Calcio arasında oynanan hazırlık maçının seromonisinden.
— Tribun Dergi (@tribundergi) September 5, 2020
▪️ Diego Perotti x Maxi Lopez. pic.twitter.com/Ps16xjhRWg
1. Demetrio Albertini
Albertini menjadi legenda klub selama 14 tahun di AC Milan dan juga mewakili Italia di empat turnamen internasional.
Tapi gelandang itu berusia 33 tahun saat tiba di Barcelona pada Januari 2005 dan hanya membuat lima penampilan untuk klub sebelum pensiun pada akhir musim. Namun, Albertini berhasil memenangkan gelar liga lain dan bermain untuk raksasa sepak bola dunia lainnya.
Kini tampaknya pria berusia 49 tahun tersebut sedang menikmati tugas barunya sebagai peneliti untuk game Football Manager.