Dianggap The Next Lionel Messi. Sayang, cita-cita bermain bersama sang idola menguap.
Yusuf Demir sedang menjadu salah satu nama yang paling banyak dibicarakan di sepakbola Austria. Pemuda berusia 18 tahun itu baru saja dipinjamkan ke Barcelona B dari Rapid Wien, langsung dimainkan di pramusim tim utama El Barca, dan tampil memikat. Predikat "The Next Lionel Messi" langsung disandang pria berdarah Turki tersebut.

Demir dipinjamkan senilai 500.000 euro (Rp8,4 miliar) semusim dengan opsi pembelian 10 juta euro (Rp168 miliar) di akhir masa peminjaman.

Meski masih hijau, musim lalu Demir diberi kepercayaan penuh oleh Pelatih Rapid, Dietmar Kihbauer. Dia telah menugaskan pemain muda itu dalam 25 pertandingan, termasuk 18 pertandingan liga, empat Liga Eropa, dua Piala Austria, dan satu Kualifikasi Liga Champions. Dia mencetak enam gol dan membuat dua assist.

Sebagai sayap yang bisa bermain sebagai gelandang serang maupun second striker, Demir memiliki kemampuan untuk bermain di semua area serangan. Dia bermain paling banyak di posisi nomor 10 dan sayap kanan. Dia juga sangat lincah dalam dribel.



Catatan menunjukkan, Demir adalah pemain yang paling banyak menggiring bola per 90 menit di Liga Austria. Menurut data Opta, dia berhasil dalam 27 dari 44 dribel yang dicoba. Tingkat keberhasilannya adalah 61,36%. Dia juga memenangkan 63 duel 1 vs 1. Tingkat keberhasilannya mencapai 53%.

Dalam 18 pertandingan Liga Austria 2020/2021, Demir secara total menyentuh gawang sebanyak 21 kali. 

Statistik juga menunjukkan 11 tembakan Demir tepat sasaran, dengan delapan diantaranya tidak akurat. Dua tembakan lainnya diblok oleh pertahanan lawan. Delapan dari tembakan Demir yang menemukan gawang ditembak dari dalam kotak penalti dan tiga dari luar kotak penalti. Ketiga gol Yusuf yang indah di liga itu berasal dari tembakan kaki kirinya.

Catatan lainnya menunjukkan Demir lebih banyak bermain di area lapangan lawan karena menjadi pemain ofensif. Dia membuat total 177 operan di area pertahanan lawan dengan 144 operan akurat dan 33 diantaranya sedikit meleset. Tingkat keberhasilan operan Demir di area lawan adalah 81,36%.

Sebelum datang ke Barcelona, Demir sempat disebut mirip Arjen Robben. Tapi, di Katalunya, dia dianggap mirip Messi. Persamaan ketiganya, dominan dengan kaki kiri.

Selain kelebihan, Demir ternyata juga memiliki kelemahan. Duel bola udara adalah salah satunya. Karena hanya berpostur 173 cm, sudah pasti heading menjadi titik lemahnya. Tapi, dia masih dalam proses pertumbuhan dari segi tubuh dan dia dapat menutup celah ini di tahun-tahun mendatang. Tentu saja, ini mirip Messi dulu.



Entah kebetulan atau sudah direncanakan sejak lama, Barcelona bergerak cepat untuk mengamankan tanda tangan di saat Messi berpotensi pergi. Dan, sekarang La Pulga benar-benar meninggalkan Katalunya.

Barcelona beruntung karena banyak pemandu bakat klub raksasa Eropa, terutama Real Madrid dan Bayern Muenchen, telah mengikuti Demir dari dekat sejak musim lalu. Tapi, pada akhirnya Demir memilih Barcelona karena bermimpi bermain bersama Messi.