Uangnya lebih besar dari pendapatkan yang didapatkan Messi dari PSG per tahun.
Kepergian Lionel Messi ke Barcelona ternyata menyisakan masalah finansial lain di Barcelona. Selain masih harus melepas pemain untuk bisa mendaftarkan Memphis Depay, Eric Garcia, dan Sergio Aguero, El Barca juga masih memiliki utang kepada La Pulga yang jumlahnya signifikan.
Barcelona resmi kehilangan La Pulga, yang memutuskan gabung ke Paris Saint-Germain (PSG) dengan status bebas transfer. Kepergian itu menyakitkan karena Messi sebenarnya ingin bertahan. Bahkan, dia bersedia gajinya dipotong 50%.
Dengan alasan regulasi keuangan La Liga, Barcelona akhirnya membiarkan Messi pergi setelah 21 tahun di Katalunya. Kepergian itu ditangisi suporter El Barca di seluruh dunia. Sebaliknya, euforia melanda para penggemar PSG, yang menyerbu bandara, stadion, hingga hotel tempat keluarga Messi menginap.
Selain menyisakan kepedihan, kepergian Messi dari Camp Nou juga memunculkan hal kurang etis terkait uang. Manajemen Barcelona diketahui masih memiliki utang bonus kepada Messi. Jumlahnya, 39 juta euro (Rp658,5 miliar).
Uang apakah itu? Berdasarkan kontrak terakhir yang ditandatangani Messi dengan Barcelona pada 2017, terdapat sebuah klausul bonus loyalitas. Itu adalah pasal yang menyatakan bahwa Barcelona harus membayar Messi jika menyelesaikan kontraknya tanpa tergiur pindah ke klub lain. Berdasarkan hitungan tertentu, jumlahnya sekitar 72 juta euro (Rp1,2 triliun).
Berdasarkan perjanjian itu juga disebutkan uang sebesar itu harus dibayarkan dua kali, yaitu pada Juni 2020 dan Juni 2021, dan langsung ditransfer ke rekening Messi setelah dipotong pajak.
Sayang, situasi keuangan yang sulit membuat Barcelona tidak bisa menyanggupinya. Pada Februari 2021, Barcelona hanya bisa membayar 8,5 juta euro (Rp 143,5 miliar). Sisanya, belum dibayarkan. Hebatnya, La Pulga sama sekali tidak pernah mempermasalahkan klausul bonus loyalitas.
Hal ini berbeda dengan Neymar. Saat meninggalkan Barcelona pada 2017, megabintang Brasil itu juga mendapatkan situasi yang sama seperti Messi tahun ini. Ketika itu, Barcelona juga berutang kepada Neymar.
Bedanya, Neymar membawa kasus itu ke pengadilan. Setelah menjalani beberapa persidangan dan mediasi, kedua pihak mengambil jalan damai. Barcelona tetap diharuskan membayar bonus loyalitas itu dengan jumlah yang sudah direvisi plus diberikan dalam beberapa termin sesuai kondisi keuangan klub.
Uniknya, kini Messi mengikuti jejak Neymar pindah ke PSG dan meninggalkan masalah yang sama. La Pulga juga mengakui bahwa ada peran Neymar dibalik kepindahan dirinya ke Parc des Princes. "Neymar berperan penting dalam kedatangan saya," ucap Messi di situs resmi PSG saat konferensi pers.
Messi dan Neymar sama-sama sempat merajai Eropa, dengan mempersembahkan dua titel La Liga dan sekali Liga Champions. Saat itu, kolaborasi mereka bersama Luis Suarez dikenal sebagai MSN.
Barcelona resmi kehilangan La Pulga, yang memutuskan gabung ke Paris Saint-Germain (PSG) dengan status bebas transfer. Kepergian itu menyakitkan karena Messi sebenarnya ingin bertahan. Bahkan, dia bersedia gajinya dipotong 50%.
BACA BERITA LAINNYA
Harga Tiket Klub Liga Premier 2021/2022, Arsenal Masih yang Termahal
Harga Tiket Klub Liga Premier 2021/2022, Arsenal Masih yang Termahal
Sayang, situasi keuangan yang sulit membuat Barcelona tidak bisa menyanggupinya. Pada Februari 2021, Barcelona hanya bisa membayar 8,5 juta euro (Rp 143,5 miliar). Sisanya, belum dibayarkan. Hebatnya, La Pulga sama sekali tidak pernah mempermasalahkan klausul bonus loyalitas.
BACA BERITA LAINNYA
Efek Domino! Kedatangan Messi ke PSG Bikin Pogba Bertahan di MU
Efek Domino! Kedatangan Messi ke PSG Bikin Pogba Bertahan di MU
Bedanya, Neymar membawa kasus itu ke pengadilan. Setelah menjalani beberapa persidangan dan mediasi, kedua pihak mengambil jalan damai. Barcelona tetap diharuskan membayar bonus loyalitas itu dengan jumlah yang sudah direvisi plus diberikan dalam beberapa termin sesuai kondisi keuangan klub.
Messi dan Neymar sama-sama sempat merajai Eropa, dengan mempersembahkan dua titel La Liga dan sekali Liga Champions. Saat itu, kolaborasi mereka bersama Luis Suarez dikenal sebagai MSN.