Messi kenal orang-orang ini sangat lama karena berasal dari Argentina, Spanyol, dan Katalunya.
Di sepakbola, ada banyak alasan pemain pindah klub. Uang menjadi yang paling umum dan berlaku universal. Tapi, di beberapa transfer, kontrak tinggi bukan faktor utama. Beberapa pemain memilih klub karena beberapa penjelasan subyektif, mulai dari peluang meraih trofi hingga pertemanan.
Di Mana Keluarga Messi Tinggal, Belanja, dan Makan di Paris? Ini Tempatnya
1. Jesus Perez (asisten pelatih)
Lahir di Barcelona, 5 Oktober 1971, Perez bertemu Pochettino saat bekerja sebagai salah satu staf pelatih Espanyol. Saat itu, perannya sebagai "conditioning coach". Itu adalah pelatih yang bertugas membuat pemain panas dengan sejumlah metode latihan sebelum kick-off.
Mengapa PSG Gunakan Logo Air Jordan, Bukan Nike? Ini Jawabannya
2. Miguel D'Agostino (asisten pelatih)
Hubungan D'Agostino dan Pochettino sudah terbina sangat lama. D'Agostino bermain bersama Pochettino di pertahanan Newell's Old Boys sebelum pindah ke Spanyol pada 1994.
D'Agostino sempat bermain dengan Gimnasia Jujuy sebelum pindah ke klub Ekuador, LDU Quito, dan tim Chile, Palestino, sebelum mengikuti jejak Pochettino menuju Spanyol. Tapi, dia bermain di Compostela. Duo ini pindah ke Prancis pada 2000 ketika Pochettino bergabung dengan PSG dan D'Agostino membela Chamois Niortais.
Setelah berhenti dari Espanyol, D'Agostino kembali membantu Pochettino di Southampton, kemudiam Tottenhan, dan sekarang di PSG. Tugas utama D'Agostino adalah berdiskusi dengan Pochettino untuk taktik dan strategi.
3. Toni Jimenez (pelatih kiper)
Sama seperti Messi, Antonio Jimenez Sistachs juga punya status sebagai lulusan La Masia. Dia juga orang Katalunya asli yang lahir di La Garriga di Provinsi Barcelona. Sebagai kiper, Toni bermain di Barcelona pada era yang sama dengan Pep Guardiola saat Johan Cruyff menjadi pelatih.
Ketika tim nasional Spanyol meraih emas Olimpiade 1982 Barcelona, Toni adalah penjaga gawang utamanya. Dia menggeser Santiago Canizares untuk tampil di semua pertandingan. Saat itu, Guardiola dan Luis Enrique juga ikut bermain.
Setelah pensiun, Toni beralih profesi menjadi pelatih. Dia menjalani masa kepelatihan pertamanya di Katalunya sebagai asisten di Girona. Kemudian, menandatangani kontrak dengan Espanyol sebagai asisten Pochettino. Selanjutnya, ikut Pochettino ke Southampton, Tottenham, dan PSG.
4. Sebastiano Pochettino (pelatih fisik)
Dari namanya, Sebastiano memiliki hubungan darah dengan Pochettino. Dia adalah anak pertama Pochettino dari pernikahannya dengan Karina Grippaldi. Sama seperti sang ayah, Sebastiano juga tertarik dengan sepakbola. Bedanya, dia tidak menjadi pemain.
Sebastiano memilih jalur yang berbeda dengan kuliah ilmu olahraga di Southampton Solent University. Di sana, dia mempelajari cara menciptakan kekuatan dan pengkondisian atlet, fisiologi latihan, biomekanik, psikologi olahraga, serta analisis kinerja para olahragawan, khususnya pemain sepakbola.
Berkat nilai akademis yang bagus, Sebastiano sempat menjadi dosen di almamaternya. Tapi, ketika sang ayah melatih Tottenham Hotspur, Sebastiano diajak bergabung sebagai pelatih kebugaran. Ketika Pochettino dipecat Tottenham dan pergi ke PSG, Sebastiano juga turut serta.
Seperti sang ayah, Sebastiano juga mengenal Messi secara personal. Pasalnya, dalam beberapa kesempatan saat mengikuti kegiatan sang ayah, Sebastiano terlihat berbicara dengan Messi.
Happy birthday to Sebastiano Pochettino who turns 2⃣6⃣ today! ?❤️? pic.twitter.com/LbcIpXqN6u
— Paris Saint-Germain (@PSG_English) January 24, 2021