Masih ingat selebrasi ikonik Iniesta di final Piala Dunia 2010? itu karena Jarque.
Espanyol berencana mendedikasikan pertandingan perdana La Liga setelah kembali dari Segunda Division pada Sabtu (14/8/2021) versus Osasuna untuk Dani Jarque. Laga ini hanya berselang seminggu dari perayaan 12 tahun kematian sang mantan kapten.

Daniel Jarque Gonzalez lahir di Barcelona, 1 Januari 1983. Dia adalah produk dari sistem pembinaan pemain muda Espanyol. Jarque melakukan debut La Liga dengan klub kota kelahirannya itu pada 20 Oktober 2002, dalam pertandingan melawan Huelva.

Setelah gabungan 15 penampilan dalam dua musim, Jarque kemudian menjadi andalan defensif untuk tim yang memenangkan Copa del Rey 2005/2006. Lalu, pada 18 September 2005, dia mencetak satu-satunya gol yang membantu Espanyol mengalahkan Real Madrid.

Pada 2006/2007, setelah memperbarui kontrak hingga 2009, Jarque tampil pada 14 pertandingan Los Periquitos di Piala UEFA. Saat itu Espanyol mencapai final, tapi kalah adu penalti dari Sevilla. Lalu, pada akhir musim 2008/2009, ketika Raul Tamudo pensiun, Jarque ditunjuk menjadi kapten baru Espanyol.

Sayang, sebelum suporter melihat kapten baru mereka di pertandingan La Liga 2009/2010, tragedi terjadi. Saat itu, pada pramusim, Los Periquitos membawa semua anggota skuad terbang ke Italia.

Espanyol berada di pusat latihan tim nasional Italia, Il Centro Tecnico Federale di Coverciano, yang terletak di Firenze. Di sana, para punggawa Los Periquitos berlatih jelang musim baru. Beberapa pertandingan uji coba juga sudah direncanakan dengan sejumlah klub Serie A.

Pada 7 Agustus 2009 malam hari sebelum tidur, Jarque menelpon pacarnya di Spanyol yang sedang hamil tujuh bulan. Itu obrolan biasa sepasang kekasih. Tidak ada firasat apa-apa atau kata-kata aneh yang terucap dari Jarque maupun kekasih tercintanya.

Setelah selesai, Jarque tidur. Pagi harinya, 8 Agustus 2009, saat semua pemain sudah berkumpul di ruang makan untuk segera memulai aktivitas, Jarque tidak tampak. Begitu pula ketika sesi latihan pagi akan dimulai, sang kapten tidak terlihat pelatih maupun rekan-rekannya.

Curiga dengan situasi yang dialami, staf pelatih Espanyol kemudian mendatangi kamar Jarque. Beberapa kali mereka mengetuk pintunya, tapi tidak ada jawaban. Kemudian, atas bantuan pengelola hotel, mereka masuk secara paksa. Semua orang terkejut ketika melihat Jarque tergeletak di tempat tidur tanpa bernapas.

"Pemain kami mengalami gagal jantung sistolik. Dokter klub mencoba CPR pada pemain dan menggunakan defibrillator, tapi gagal menyadarkannya. Dalam beberapa menit, ambulans darurat pertama tiba dan mencoba defibrillator mereka. Tapi, sekali lagi tidak dapat menyadarkannya," bunyi pernyataan resmi Espanyol saat itu.




Selebrasi legendaris di final Piala Dunia 2010

Kabar meninggalnya Jarque langsung menyebar. Sepakbola Spanyol berduka. Rekan-rekan satu klub maupun di tim nasional, berbondong-bondong menyampaikan ucapan duka dan rasa simpati.

Pada 15 Agustus 2009, Cesc Fabregas, yang bermain dengan Jarque di Spanyol U-21, mendedikasikan gol keduanya dalam kemenangan 6-1 Arsenal atas Everton di Liga Premier untuk sahabatnya itu. Febregas mengangkat jersey dengan nama dan nomor Jaque (21).

Penghormatan kembali diberikan pada bulan berikutnya saat Espanyol memenangkan pertandingan pertama di stadion baru, Estadi Cornella-El Prat, melawan Malaga. Sang pencetak gol, Ivan Alonso, melakukan selebrasi untuk Jarque.

Namun, dari semua selebrasi tentang Jarque, yang paling bersejarah dan ikonik dilakukan Andres Iniesta di Piala Dunia 2010. Pada 11 Juli 2010, Spanyol menghadapi Belanda di pertandingan puncak. La Furia Roja juara setelah memetik kemenangan 1-0 di injury time. Gol kemenangan Spanyol dicetak Iniesta. 

Entah kebetulan atau sudah ditakdirkan, Iniesta sengaja menyiapkan kaus dalam dengan tulisan tangan menggunakan spidol: "Dani Jarque siempre con nosotros" (Dani Jarque, selalu bersama kami). Setelh gol menit 116 itu, dia membuka jersey Spanyol dan menunjukkan tulisan tersebut.

Setelah kembali ke Spanyol, Iniesta mendapatkan penghormatan besar dari pendukung Espanyol ketika Barcelona mengunjungi Estadi Cornella-El Prat di laga La Liga. Sejak pemanasan, pertandingan, hingga ditarik keluar di babak kedua, nama Iniesta dielu-elukan suporter Espanyol. Tepuk tangan meriah didapatkan.

Bahkan, kaus dalam legendaris di final Piala Dunia tersebut kini ada di museum Espanyol yang ada di Estadi Cornella-El Prat. 

Beberapa tahun kemudian, Iniesta sempat berbicara tentang selebrasi ikonik itu dan hubungannya dengan Jarque. Pemain Vissel Kobe tersebut menyebut sangat dekat dengan Jarque karena sama-sama bermain di tim junior Spanyol sejak remaja. Bahkan, kematian Jarque sempat membuat Iniesta putus asa. 

"Saya tidak akan menyebutnya depresi. Bukan penyakit. Tidak juga. Tapi, kegelisahan. Sepertinya tidak ada yang benar. Ini seperti jatuh bebas. Saya menjadi korban dari sesuatu yang membuat saya takut," ucap Iniesta pada 2016, dikutip The Guardian.