Gelontoran gol yang mereka hasilkan adalah berkat kerjasama yang cerdik.
Dan sepak bola selalu bertumpu lebih --- tapi mengenyampingkan peran posisi lain --- pada para pemain depan. Sebagai produsen gol, tugas para penyerang sangat vital. Jadi kalau pemain depan sebuah klub tidak padu, bisa dibayangkan betapa pusingnya pelatih.
Bagaimana Kondisi Keuangan Barcelona Sebenarnya? Ini Jawaban Laporta
Starting XI Paling Mahal Klub Liga Premier, Siapa dan Berapa Nominalnya?
Sepertinya musim ini kita akan melihat lebih banyak aksi kompak keduanya.
Awal-awal musim 2020-21, Salah dan Mane terlihat tak terbendung. Namun sayang cederanya Mane di tengah jalan banyak mempengaruhi kekuatan Liverpool. Meski agak mengecewakan, secara keseluruhan keduanya masih menunjukkan kualitas yang cukup untuk mendapatkan tempat dalam daftar ini.
Tetapi musim lalu, Mohamed Salah finis kedua dalam perebutan Sepatu Emas dengan mencetak 22 gol dalam 37 penampilan. Lalu Sadio Mane hanya mencetak 16 gol dan memberikan sembilan assist dalam 48 penampilan di semua kompetisi musim lalu.
3. Harry Kane-Son Heung-Min (Tottenham Hotspur)
Musim lalu Son dan Kane membuat Spurs memulai awal yang baik di Liga Premier.
Namun, penurunan performa keduanya di pertengahan musim membuat arah Spurs berubah.
Dan imbasnya, Jose Mourinho akhirnya dipecat. Tapi kemitraan Harry Kane-Son Heun Min masih berlanjut, meski Kane dibujuk habis-habisan oleh Manchester City.
Pemain timnas Inggris itu mencetak 33 gol dan memberikan 17 assist dalam 49 penampilan di semua kompetisi untuk The Lilywhites. Dia juga memenangkan Sepatu Emas dan Penghargaan Playmaker di Liga Premier untuk masing-masing gol terbanyak yang dicetak dan assist terbanyak.
Son sementara itu mencetak 22 gol dan memberikan 17 assist dalam 51 penampilan di semua kompetisi untuk Tottenham Hotspur pada musim 2020-21.
Ketika mereka sedang bersama, mereka adalah salah satu tandem yang paling sulit untuk ditahan atau dicegat pergerakannya di lapangan sepak bola.
2. Kylian Mbappe/Lionel Messi-Neymar Jr. (Paris Saint-Germain)
Kami telah memutuskan untuk memasukkan ketiganya karena kami tidak tahu mana yang akan menjadi sepasang musim ini. Atau bahkan bisa jadi ketiganya dipasang sebagai trisula.
Tapi mari sepakati Kylian Mbappe dan Neymar Jr, yang musim lalu bersama.
Neymar melewatkan sebagian musim 2020-21 karena cedera. Tetapi ia masih berhasil mencetak 17 gol dan memberikan 11 assist dalam 31 penampilan di semua kompetisi.
Bayern Munich are the favourites...
— Goal (@goal) August 23, 2020
But with Neymar and Mbappe, PSG ALWAYS have a chance ✨ #UCLfinal pic.twitter.com/rvo13QuOBY
Kemitraannya dengan Mbappe sangat penting untuk PSG dalam menjegal raksasa Eropa seperti Barcelona dan Bayern Munich dalam perjalanan mereka ke semi final Liga Champions musim lalu.
Mbappe menjalani musim 2020-21 yang luar biasa di level individu. Ia mencetak 42 gol dan memberikan 11 assist dalam 47 penampilan di semua kompetisi.
1. Robert Lewandowski-Thomas Muller (Bayern Munich)
Selama beberapa musim terakhir, Robert Lewandowski adalah striker yang sangat produktif di depan gawang, dan itu tidak akan terjadi seandainya tanpa rekannya Thomas Muller.
Muller bermain sebagai second striker atau gelandang serang untuk Bavarians. Dia adalah salah satu pemain paling cerdas di dunia dan pergerakannya sangat bagus.
Muller membantu menciptakan ruang untuk Lewandowski. Duo ini bekerja sangat baik di depan untuk Bayern Munich.
#Müllendowski at its brilliant best ?? @esmuellert_ @lewy_official #FCBRBL #FlashbackFriday pic.twitter.com/KagUrrCnYx
— FC Bayern English (@FCBayernEN) December 4, 2020
Lewandowski mengalahkan rekor Gerd Muller untuk gol terbanyak yang dicetak dalam 38 pertandingan Bundesliga musim ini dengan mencetak 41 gol dalam 27 pertandingan papan atas musim lalu.
Ia mengakhiri musim lalu dengan torehan 48 gol dan sembilan assist dari 40 penampilan di semua kompetisi. Sementara itu, Thomas Muller mencetak 15 gol dan memberikan 24 assist dalam 46 penampilan di semua kompetisi untuk Bayern Munich pada 2020-21.