Benar-benar kepala batu! Dia menganggap dirinya lebih penting dari Lionel Messi.
Setelah suporter, Samuel Umtiti membuat manajemen Barcelona marah. Penyebabnya kekerasan hati bek asal Prancis itu. Dia tidak mau dipotong gaji demi membantu keuangan klub. Tidak juga bersedia dijual. Jadi, apa maunya?
Saat Barcelona menjalani pertandingan uji coba melawan Juventus bertajuk Trofeo Joan Gamper, Umtiti mendapat sorakan dari pada pendukung yang menghadiri Estadi Johan Cruyff. Fans menyoraki setiap kali Umtiti memegang bola. Padahal, dia baru tampil sejak menit 62 menggantikan Ronald Araujo.
Saat perayaan gelar tak resmi tersebut, Umtiti menghilang. Bek berusia 27 tahun kesal dengan suporter yang menyorakinya. Dengan wajah kecewa, mantan pemain Lyon itu memilih tetap berada di ruang ganti.
Kemarahan suporter didasarkan pada sikap Umtiti yang menolak skema pemotongan gaji sehingga membuat klub gagal mendaftarkan Lionel Messi ke La Liga. Padahal, Umtiti menjadi salah satu pemain Barcelona yang memiliki bayaran selangit. Setiap musim, dia dibayar 11,4 juta euro (Rp192,3 miliar).
Tidak mau dengan pemotongan gaji, manajemen Barcelona kemudian mencari cara lain. Mereka mengobral murah Umtiti di transfer window musim panas 2021. Hasilnya, beberapa klub Prancis seperti AS Monaco dan Nice tertarik menggunakan jasa Umtiti.
Ada pula tawaran dari beberapa klub Turki yang masih dihasiakan. Begitu juga dengan sejumlah klub papan tengah Inggris, yang kabarnya sudah menghubungi Barcelona untuk bisa menjalani transaksi sebelum jendela perpindahan pemain ditutup akhir bulan ini.
Masalahnya, Umtiti lagi-lagi tidak bersedia pindah. Dia bersikeras bertahan, meski Ronald Koeman sudah menegaskan tidak akan menggunakan jasanya untuk mengarungi musim 2021/2022. Itu artinya Umtiti akan makan gaji buta hingga kontraknya berakhir pada 30 Juni 2023.
Atas keputusan aneh Umtiti tersebut, media-media Spanyol menyebut Barcelona sedang mempertimbangkan langkah keras kepada pemuda kelahiran Kamerun, 14 November 1993, tersebut. Apa itu? Memaksa pemutusan kontrak sepihak seperti yang sebelumnya dilakukan kepada Matheus Fernandes.
Aturan PHK sepihak di sepakbola
Sama seperti pekerjaan lainnya, pesepakbola pofesional juga dilindungi Undang-undang Ketenagakerjaan. Dalam hal ini mengacu pada regulasi di Uni Eropa, dan lebih khusus Spanyol. Tapi, biasa klub-klub sepakbola diizinkan melandaskan diri kepada statuta FIFA.
Dalam aturan FIFA, terdapat istilah "periode perlindungan". Itu adalah aturan yang menegaskan klub tidak bisa memecat pemain tanpa adanya alasan masuk akal (misalnya doping atau melakukan tindakan kriminal) selama tiga tahun awal masa kontrak.
Jika itu dilanggar, akan ada sanksi yang dijatuhkan FIFA. Hukuman kepada klub bervariasi tergantu kadar kesalahan. Sebut saja larangan pendaftaran pemain baru, baik di level nasional maupun internasional, selama dua periode penuh dan berturut-turut. Bisa juga hanya denda uang.
Nah, dalam kasus Umtiti, Barcelona berada di atas angin. Jika PHK kepada Umtiti benar-benar dijatuhkan, El Barca tidak akan terkena sanksi FIFA karena sudah di luar periode perlindungan itu. Sebab, Umtiti meneken kontrak pertama di Camp Nou pada 2016 dan memperbaruinya pada 2018.
Meski lolos hukuman, bukan berarti Barcelona seenaknya sendiri memutus kontrak pemain. Regulasi FIFA Pasal 17 tentang status dan transfer pemain dalam hal pemutusan kontrak tanpa alasan olahraga menyebutkan, pihak yang mengakhiri kontrak harus memberi kompensasi kepada sang pemain.
Aturan tersebut juga sejalan dengan Undang-undang Ketenagakerjaan di Spanyol dan Uni Eropa, yang mengharuskan perusahaan memberi kompensasi kepada pegawai yang memngalami PHK. Jumlahnya sesuai masa kontraknya atau bisa dilakukan negosiasi melalui pengadilan arbitrasi.
Saat Barcelona menjalani pertandingan uji coba melawan Juventus bertajuk Trofeo Joan Gamper, Umtiti mendapat sorakan dari pada pendukung yang menghadiri Estadi Johan Cruyff. Fans menyoraki setiap kali Umtiti memegang bola. Padahal, dia baru tampil sejak menit 62 menggantikan Ronald Araujo.
BACA FEATURE LAINNYA
Inspiratif! Kisah Raul Jimenez dan Kehidupan Kedua yang Didapatkan dari Tuhan
Inspiratif! Kisah Raul Jimenez dan Kehidupan Kedua yang Didapatkan dari Tuhan
Masalahnya, Umtiti lagi-lagi tidak bersedia pindah. Dia bersikeras bertahan, meski Ronald Koeman sudah menegaskan tidak akan menggunakan jasanya untuk mengarungi musim 2021/2022. Itu artinya Umtiti akan makan gaji buta hingga kontraknya berakhir pada 30 Juni 2023.
BACA FEATURE LAINNYA
Tentang Liga Konferensi Eropa, Kompetisi Antarklub Ketiga UEFA
Tentang Liga Konferensi Eropa, Kompetisi Antarklub Ketiga UEFA
Aturan PHK sepihak di sepakbola
Sama seperti pekerjaan lainnya, pesepakbola pofesional juga dilindungi Undang-undang Ketenagakerjaan. Dalam hal ini mengacu pada regulasi di Uni Eropa, dan lebih khusus Spanyol. Tapi, biasa klub-klub sepakbola diizinkan melandaskan diri kepada statuta FIFA.
Dalam aturan FIFA, terdapat istilah "periode perlindungan". Itu adalah aturan yang menegaskan klub tidak bisa memecat pemain tanpa adanya alasan masuk akal (misalnya doping atau melakukan tindakan kriminal) selama tiga tahun awal masa kontrak.
Nah, dalam kasus Umtiti, Barcelona berada di atas angin. Jika PHK kepada Umtiti benar-benar dijatuhkan, El Barca tidak akan terkena sanksi FIFA karena sudah di luar periode perlindungan itu. Sebab, Umtiti meneken kontrak pertama di Camp Nou pada 2016 dan memperbaruinya pada 2018.
Meski lolos hukuman, bukan berarti Barcelona seenaknya sendiri memutus kontrak pemain. Regulasi FIFA Pasal 17 tentang status dan transfer pemain dalam hal pemutusan kontrak tanpa alasan olahraga menyebutkan, pihak yang mengakhiri kontrak harus memberi kompensasi kepada sang pemain.
Aturan tersebut juga sejalan dengan Undang-undang Ketenagakerjaan di Spanyol dan Uni Eropa, yang mengharuskan perusahaan memberi kompensasi kepada pegawai yang memngalami PHK. Jumlahnya sesuai masa kontraknya atau bisa dilakukan negosiasi melalui pengadilan arbitrasi.