Serie A bukan kompetisi yang ramah bagi pemain Inggris. Siapa saja yang pernah main di sana?
Berbeda dengan pemain-pemain Italia yang membanjiri Inggris, sangat jarang pemain Inggris yang merumput di Italia. Selain gaya yang berbeda, banyak pesepakbola Inggris menganggap Liga Premier sebagai kompetisi paling hebat di kolong langit sehingga menyepelekan kompetisi lain
Mengenal Beckham Rule, Aturan yang Dibuat MLS Khusus untuk David Beckham
1. Fikayo Tomori (AC Milan)
Tomori bergabung dengan AC Milan dari Chelsea dengan status pinjaman pada Januari musim lalu. Milan lalu membuat kesepakatan permanen pada Juni 2021 setelah membayar The Blues 24 juta pounds (Rp474 miliar). Pemain berusia 23 tahun itu tampil mengesankan dalam lima bulan pertamanya di San Siro. Dia membuat 22 penampilan dan mencetak satu gol.
2. Ashley Young (Inter Milan)
Pada Januari 2020, Young meninggalkan Manchester United ke Inter Milan. Di tahun-tahun senja kariernya, pemain sayap yang menjadi full-back itu tampaknya tidak memiliki banyak hal untuk bisa dikatakan masih istimewa.
Inspiratif! Kisah Raul Jimenez dan Kehidupan Kedua yang Didapatkan dari Tuhan
3. Chris Smalling (AS Roma)
Smalling menikmati masa peminjaman di Roma pada 2019/2020 dari Manchester United sehingga manajemen memutuskan mempermanenkan statusnya. Tapi, musim lalu, bek tengah itu mengalami hari-hari yang menyedihkan karena mengalami cedera lutut sehingga harus absen beberapa pertandingan.
On to the next! ?? @OfficialASRoma #daje ?❤️ pic.twitter.com/ebfPNpjXgU
— Chris Smalling (@ChrisSmalling) July 15, 2021
4. Ray Wilkins (AC Milan)
Wilkins menghabiskan tiga tahun di Milan dan membuat rekor transfer di Inggris ketika pindah dari Old Trafford pada 1984. Meski tidak bisa memenangkan trofi dalam tiga tahun di klub, Wilkins adalah salah satu kisah sukses pesepakbola Inggris di kompetisi Italia.
5. Paul Ince (Inter Milan)
Ince datang ke Italia pada 1995 sebagai salah satu gelandang terbaik Inggris bersama Menchester United. Tapi, awal Ince di Italia tidak begitu mulus karena ada rumor kembali ke Liga Premier hanya lima bulan setelah tiba. Meski membantu klub mencapai final Piala UEFA 1995/1996, Ince masuk kategori tidak berhasil menakhlukkan Italia.
Serie A and Inter Milan will always have a place in the heart of Paul Ince - an Englishman abroad 26 years ago ??
— Sky Sports Premier League (@SkySportsPL) March 25, 2021
6. David Platt (Bari, Juventus, Sampdoria)
Jika bukan karena tendangan voli yang menakjubkan di perpanjangan waktu perempat final Euro 1990 antara Italia menlawan Inggris, Platt mungkin tidak akan pernah dikenang baik.
Tahun berikutnya, dia ditransfer Bari dari Aston Villa dalam kesepakatan senilai 5,5 juta pounds dan segera membenamkan dirinya dalam budaya Italia. "Saya ingin menjadi orang Italia, berbicara seperti orang Italia, hidup dan makan seperti orang Italia," kata Platt suatu kali.
Hanya butuh beberapa bulan baginya untuk fasih berbahasa Italia. Meski Bari terdegradasi, Platt bermain cukup bagus sehingga membuat dirinya pindah ke Juventus.
Masa tinggalnya di Turin tidak terlalu sukses dan dia akhirnya bergabung dengan Sven Goran Eriksson di Sampdoria. Di sanalah dia menikmati periode terbaiknya, dengan 17 gol dalam 55 penampilan.
7. Paul Gascoigne (Lazio)
Kepindahan Gazza senilai 5,5 juta pounds dari Tottenham Hotspur ke Lazio membuat jutaan orang Inggris mengikuti pertandingan Italia. Gascoigne dikenang dengan penuh kasih di Italia dan selebrasi ikoniknya, dengan tangan terentang setelah mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-89 melawan rival domestik, Roma. Itu tidak akan pernah terlupakan.
Tapi, waktu Gascoigne di Serie A harus dinodai dengan masalah cedera. Dalam tiga musim di Lazio, dia hanya berhasil bermain 47 pertandingan dan mencetak enam gol. Gagal mempelajari Bahasa Italia membuat Gazza kesulitan beradaptasi dan dia akhirnya pindah ke Glasgow Rangers pada 1995.
8. David Beckham (AC Milan)
Beckham tampak sangat mencintai Milan sehingga dia pergi ke sana dua kali. Dua tahun setelah meninggalkan Real Madrid untuk LA Galaxy, mantan kapten Inggris itu dipinjamkan ke San Siro dan menjadi bintang Milan. Beckham mencetak dua gol dalam 18 penampilan di musim pertama. Tapi, dia hanya bermain 11 kali pada musim berikutnya.
"Sepakbola hari ini adalah tentang stadion penuh dan sponsor, dan superstar seperti Beckham mengisinya. Dengan dia, Kaka dan Ronaldinho, itu akan menjadi tim impian," ujar Wakil presiden I Rossoneri saat itu, Adriano Galliani.
Manchester ➡️ Madrid ➡️ LA ➡️ Milan ➡️ Paris
— B/R Football (@brfootball) May 2, 2021
David Beckham scored free-kicks everywhere he went ?
Becks turns 46 today. pic.twitter.com/hRPYq22Zrl
9. Ashley Cole (AS Roma)
Momen paling berkesan bagi mantan pemain Arsenal dan Chelsea itu selama dua tahun di Roma sebenarnya ada di luar lapangan. Dia menjadi bahan ejekan dan meme setelah berpose aneh dalam sebuah sesi pemotretan klub. Itu benar-benar konyol dan ikonik.
Frank Lampard signing old team mate Ashley Cole for Derby.
— Paddy Power (@paddypower) January 17, 2019
Here's that photo of him with Roma. pic.twitter.com/Lzh5sCsNpO
10. Joe Hart (Torino)
Setelah dibuang Pep Guardiola, mantan penjaga gawang timnas Inggris itu pergi ke Torino dengan status pinjaman untuk menghidupkan kembali kariernya. Tapi, langkah itu tidak berjalan baik. Pada laga pertama, Hart disalahkan atas gol penyeimbang Atalanta. Dia bikin blunder fatal.
11. Lee Sharpe (Sampdoria)
Setelah berjuang dengan cedera, Pelatih Leeds United, David O'Leary, meminjamkan Sharpe ke Sampdoria. Mantan gelandang Manchester United bergabung dengan David Platt dan ingin menghidupkan kembali kariernya. Tapi, masalah cedera terus menerpanya.
13. Jay Bothroyd (Perugia)
Bothroyd datang dari Coventry City untuk mencoba peruntungan di Perugia pada 2003. Sepanjang musim 2003/2004, dia sebenarnya mendapatkan banyak kesempatan bermain. Tapi, entah mengapa dirinya gagal bersinar dan memutuskan kembali ke Inggris untuk membela Blackburn Rovers pada 2004 dengan status pinjaman dari Perugia.
Hingga hari ini, Bothroyd masih aktif bermain di Timur Jauh. Dia memperkuat Hokkaido Consadole Sapporo sejak 2017. Dia juga sempat bermain di Thailand untuk Muangthong United.
Jay Bothroyd played for then Serie A side, Perugia, between 2003-2005, scoring 5 in 28 pic.twitter.com/gLjFX8XDTJ
— Luciano (@SoccerLaVida_) August 4, 2013