Nomor 4 mungkin bisa bersaing dengan Liga Premier suatu saat nanti.
Bagi Anda penggemar berat Serie A, Bundesliga, Ligue 1, atau mungkin La Liga, kompetisi yang masuk jajaran lima besar top Eropa itu belum sebanding dengan Liga Premier. Ukuran itu berlaku dalam segi daya beli pemain.
Penyebab Liga Premier berada di puncak cukup sederhana. Daya beli selalu bergantung pada finansial. Dan, klub-klub di Liga Primer sudah sejak lama kita ketahui dimiliki oleh para miliuner yang royal dan menggilai sepak bola. Sebut saja Chelsea dengan Roman Abramovich, maupun Manchester City yang didanai oleh Sheikh Mansour.
Klub-klub yang berada di puncak sepakbola Inggris sebagian besar aman dari dampak finansial akibat pandemi Covid-19.
Grafik terbaru Transfermarkt menjelaskan liga mana saja yang punya daya beli tinggi untuk pemain. Untuk posisi teratas, kita telah mengetahui bahwa Liga Premier adalah juaranya.
Data itu secara tak langsung menyoroti bahwa klub-klub Inggris telah menghabiskan lebih banyak uang daripada siapa pun di dunia musim panas ini. Sebenarnya itu bukan sebuah kejutan.
Namun, yang lebih menarik adalah seberapa banyak? Menurut data yang sama, pengeluaran kolektif di Liga Premier sejauh ini berjumlah 1,02 miliar euro (Rp 17,1 triliun). Pengeluaran itu lebih banyak dua kali lipat total pembelian Serie A yang berada di urutan kedua sebesar 446,6 juta euro (Rp 7,8 triliun).
Lantas, siapa yang ketiga, keempat, dan seterusnya? Dan, inilah daftar sepuluh besarnya, sebagai berikut:
1. Liga Premier - 1,02 miliar euro (Rp 17,1 triliun)
2. Serie A - 446.6 juta euro (Rp 7,8 triliun)
3. Bundesliga - 340.3 juta euro (Rp 5,7 triliun)
4. Ligue 1 - 301,9 juta euro (Rp 5 triliun)
5. La Liga - 152,3 juta euro (Rp 2,5 trilun)
6. Liga Premier Rusia - 90.6 juta euro (Rp 1,5 triliun)
7. Liga Pro Jupiler - 74.3 juta euro (Rp 1,25 triliun)
8. Liga Portugal - 71.6 juta euro (Rp 1,20 triliun)
9. Liga Profesional Saudi - 50.2 juta euro (Rp 846 miliar)
10. Serie B - 50 juta euro (Rp 842 miliar)
Bursa transfer pemain pascapandemi akan selalu sulit bagi sebagian besar liga di seluruh dunia. Walau begitu, klub di luar Inggris ternyata masih melenturkan otot keuangan mereka.
Dengan lebih banyak uang yang akan dihabiskan di sisa waktu jelang ditutupnya jendela transfer musim panas ini, sangat menarik untuk melihat seberapa tinggi totalnya nanti.
Penyebab Liga Premier berada di puncak cukup sederhana. Daya beli selalu bergantung pada finansial. Dan, klub-klub di Liga Primer sudah sejak lama kita ketahui dimiliki oleh para miliuner yang royal dan menggilai sepak bola. Sebut saja Chelsea dengan Roman Abramovich, maupun Manchester City yang didanai oleh Sheikh Mansour.
BACA BERITA LAINNYA
Alasan Jersey Ketiga Manchester City Dihujat Fans
Alasan Jersey Ketiga Manchester City Dihujat Fans
Lantas, siapa yang ketiga, keempat, dan seterusnya? Dan, inilah daftar sepuluh besarnya, sebagai berikut:
BACA FEATURE LAINNYA
10 Pelatih Paling Boros Sejagat Sejak 2000, Bukan Pep yang Teratas
10 Pelatih Paling Boros Sejagat Sejak 2000, Bukan Pep yang Teratas
2. Serie A - 446.6 juta euro (Rp 7,8 triliun)
4. Ligue 1 - 301,9 juta euro (Rp 5 triliun)
6. Liga Premier Rusia - 90.6 juta euro (Rp 1,5 triliun)
7. Liga Pro Jupiler - 74.3 juta euro (Rp 1,25 triliun)
8. Liga Portugal - 71.6 juta euro (Rp 1,20 triliun)
9. Liga Profesional Saudi - 50.2 juta euro (Rp 846 miliar)
10. Serie B - 50 juta euro (Rp 842 miliar)
Bursa transfer pemain pascapandemi akan selalu sulit bagi sebagian besar liga di seluruh dunia. Walau begitu, klub di luar Inggris ternyata masih melenturkan otot keuangan mereka.
Dengan lebih banyak uang yang akan dihabiskan di sisa waktu jelang ditutupnya jendela transfer musim panas ini, sangat menarik untuk melihat seberapa tinggi totalnya nanti.