Pedro tinggalkan Roma untuk pindah ke Lazio setelah diasingkan Mourinho.
Ini seperti Tom and Jerry. Saat Pedro Rodriguez datang ke Chelsea, Jose Mourinho berhenti di tengah jalan. Kini, ketika Mourinho melatih AS Roma, Pedro harus pergi. Sepertinya, sentimen Real Madrid-Barcelona masih belum hilang dari memori kedua orang ini.

Pedro baru saja menyelesaikan transfer dari Roma ke rival berat Lazio setelah diasingkan Mourinho. Ini bukan keputusan mudah karena membela Lazio setelah memperkuat Roma sama seperti Luis Figo yang meninggalkan Barcelona demi Madrid.

Ini bahkan lebih ekstrim dari kepindahan Figo. Pasalnya, selama 40 tahun tidak ada pemain yang langsung pindah dari Roma ke Lazio, atau sebaliknya. Kejadian terakhir dialami Carlo Perrone pada 1981 saat pindah dari Lazio ke Roma.

Menurut La Gazzetta dello Sport, Pedro melakukan perpindahan yang jarang terjadi setelah Roma membebaskannya secara gratis. Kontraknya dengan klub lama akan berakhir pada 2023. Tapi, pemain berusia 34 tahun itu telah menyetujui kontrak dua tahun senilai 1,7 juta pounds (Rp33,4 miliar) per tahun dengan Lazio.

Pertukaran tersebut merupakan salah satu kemudahan bagi kedua klub, khususnya bagi Roma yang akan menghemat banyak setelah tersingkirnya Pedro. Roma perlu menyeimbangkan pembukuan keuangan setelah dililit utang. Mantan striker pemain Barcelona itu akan membuat Roma menghemat 6,8 juta pounds (Rp133 miliar).

Roma tidak mau menjual atau meminjamkan Pedro ke luar negeri karena mereka akan kehilangan keringanan pajak dengan biaya yang berpotensi mencapai hampir 3 juta pounds (Rp59 miliar).

Transfer murahnya juga menguntungkan Lazio. Pasalnya, Elang Ibu Kota Italia itu belum bisa mendaftarkan pemain baru kecuali Claudio Lotito menggelontorkan 8,5 juta pounds (Rp167 miliar) ke kas klub.


Pedro dan Mourinho tidak pernah berjodoh

Pedro baru bergabung dengan Roma musim panas tahun lalu setelah kontraknya di Chelsea berakhir. Dia menjadi starter reguler di bawah asuhan Paulo Fonseca musim lalu dengan membuat 40 penampilan di semua kompetisi, mencatatkan enam gol, dan tujuh assist.

Tapi, kondisinya sekarang berbeda. Pedro diasingkan saat Mourinho datang. Pedro tidak tampil dalam pelatihan pramusim Roma. Akibatnya, dia pindah ke Lazio untuk bersatu kembali dengan mantan pelatih The Blues lainnya, Maurizio Sarri.

Hubungan Mourinho dan Pedro memang unik. Meski tidak pernah ada pernyataan resmi keduanya, tidak akurnya mereka kemungkinan bermula dari El Clasico. Semua tahu Pedro adalah jebolan La Masia yang sukses bersama generasi emas Barcelona. Kemudian, Mourinho sempat melatih Madrid pada 2010-2013.

Era ketika Pedro bermain untuk Barcelona dan Mourinho melatih Madrid tercatat dalam buku sejarah sebagai salah satu periode panas El Clasico. Saat itu, pertandingan kedua klub menjurus banyak hal negatif. Perang kata-kata di media, pelanggaran keras, hingga tawuran lumrah terjadi. 

Kemudian, pada 2015, Pedro pindah ke Chelsea yang masih ditangani Mourinho. Tapi, rumor menyebut kedatangan Pedro bukan atas rekomendasi Mourinho. Itu terbukti dengan jarangnya Pedro mendapat kesempatan bermain.

Beruntung bagi Pedro karena Mourinho dipecat Roma Abramovich sebelum Boxing Day. Dia digantikan Guus Hiddink dan sejak saat itu Pedro menemukan kesempatan bermain lebih banyak. Pedro semakin moncer ketika Antonio Conte dan Sarri menjadi pelatih di London Barat.

Karier Pedro kembali meredup saat Frank Lampard datang. Sepanjang musim 2019/2020, dia hanya mendapatkan kesempatan 11 pertandingan Liga Premier dengan hanya mengemas satu gol.