Seangkatan dengan Ronaldo Luis Nazario da Lima.
Brasil, sejak lama dikenal sebagai negeri sepak bola, tempat di mana para pesepakbola hebat dunia berasal : Pele, Zico, Romario, Ronaldinho, Rivaldo, Kaka, Ronaldo, Neymar, dan masih ada banyak lagi.

Dari generasi ke generasi selalu ada bintang dunia yang berasal dari Brasil yang tentunya bermain untuk timnas Brasil.

Namun diantara semua nama besar itu, barangkali kita tak mengenal Jose Clayton Menezes Ribeiro yang oleh para penggemar sepak bola di Afrika disebut pendek sebagai Jose Clayton. Siapakah sosok yang satu ini?

Riwayat Jose Clayton

Ia lahir di Sao Luis sebuah kota di pantai utara Brasil pada 21 Maret 1974 dan tinggal di sana selama 20 tahun, tapi babak berikutnya dari sejarah hidup Clayton dihabiskan di benua Afrika, tepatnya di Tunisia.

Clayton memulai karier sepak bolanya di klub kota kelahirannya di Brasil, Sao Luis, sebelum bermain untuk klub Tunisia, Etoile du Sahel. Dan dari situlah nasibnya berubah.



Jika Anda berpikir bahwa ia pulang ke Brasil pada masa pensiunnya, Anda salah besar!

"Orang-orang di Brasil yang dekat dengan saya tahu bahwa saya ingin menghabiskan sisa hidup saya di Tunisia," katanya kepada BBC Sport Afrika.

"Hal baiknya adalah semua orang sangat pengertian, dan saya senang melakukan apa yang saya sukai dengan orang-orang yang saya cintai, berpartisipasi dalam kompetisi hebat."

Jadi Warga Negara Tunisia

Clayton sekarang bertunangan dengan seorang wanita Tunisia," Saya tinggal untuk cinta. Saya tinggal untuk cinta negara ini, yang menganggap saya sebagai salah satu warga negara mereka."

Cinta pada pandangan pertama dan hubungan asmaranya dengan Tunisia tampaknya telah membuat Clayton yakin sepenuhnya untuk menetap.

"Saya tidak menyesal atau apa pun, justru sebaliknya, saya bangga memiliki kewarganegaraan Tunisia dan menyebut diri saya orang Tunisia." ucapnya mantap.

Bermain untuk Timnas Tunisia

Pada awal tahun 1998, di hari-hari sebelum FIFA mengubah peraturan soal naturalisasi, Clayton menjadi pemain asing pertama dalam sejarah Tunisia yang diberi kewarganegaraan untuk mewakili tim nasional.

Itu berarti bahwa Clayton memenuhi syarat untuk bermain untuk Tunisia di Piala Dunia di Prancis tahun itu.

"Saya bahkan tidak ragu ketika menerima tawaran untuk mendapatkan kewarganegaraan Tunisia dan bermain untuk tim nasional," 

"Saya berada di negara yang menyambut saya dengan tangan terbuka dan sangat saya cintai. Saya akan mengatakan bahwa saya merasa lebih betah di Tunisia daripada di Brasil."

"Ini mungkin tampak aneh bagi sebagian orang, tetapi itulah kenyataannya." Clayton mengaku.

Memenangkan Piala Afrika

Banyak orang mengira Clayton mengambil kesempatan untuk bermain di Piala Dunia 1998, tapi faktanya kesetiaan Clayton dapat diuji. Ia kemudian bermain untuk Tunisia di Piala Dunia empat tahun kemudian dan memenangkan Piala Afrika 2004 di kandang sendiri.

Ia juga menyumbang gol saat melawan Maroko.



"Itu adalah momen terbaik dalam karier saya. Kami tidak hanya bermain untuk Jersey atau tim, kami membela seluruh bangsa. Itu luar biasa," kenangnya.

Tunisia mengalahkan Maroko di pertandingan terakhir 2-1 dengan Clayton membantu menciptakan peluang bagi Ziad Jaziri untuk mencetak gol kemenangan.

Gol lain Carthage Eagles pada hari itu dicetak oleh pemain naturalisasi Brasil lainnya, Francileudo dos Santos

"Final Afcon adalah pertandingan yang harus kami menangkan. Tim kami bagus, kami bermain di kandang dan yakin bisa memenangkan piala." kata Clayton.

Ia mengakhiri karir internasionalnya pada tahun 2006 setelah mendapatkan 39 caps dan mencetak 4 gol.

Di level klub, Clayton bermain di Prancis, Qatar dan Turki dan tiga tim Tunisia lainnya selain Etoile, dengan dua musim di Stade Tunisien, empat musim lagi dengan Esperance sebelum mengakhiri karirnya pada 2008 setelah dua tahun di Stade Gabesien.