Di Arsenal, pemain ini seangkatan Lord Nicklas Bendtner. Masih ingat?
Cerita ini dimulai pada musim panas 2007. Saat itu, skuad Fiorentina dibawah asuhan Cesare Prandelli memiliki ambisi besar untuk musim 2007/2008. Mereka memiliki skuad yang mumpuni. Banyak pengamat setuju bahwa Fiorentina memiliki beberapa pilihan penyerang yang paling menakutkan di Serie A pada era itu.
Alasan Wolfsburg dan Bayer Leverkusen Dikecualikan Aturan 50+1 di Bundesliga
"Saya memiliki kesepakatan lisan dengan agen pemain. Dia kemudian mengatakan kepada saya bahwa sang pemain lebih memilih Firenze. Saya berharap anak itu suatu hari nanti bermain untuk Napoli," ujar CEO I Partenopi saat itu, Pierpaolo Marino, dilansir Football Italia.
Karier Lupoli diharapkan bersinar karena Fiorentina dilatih Prandelli. Saat Lupoli mencetak 45 gol hanya dalam 22 pertandingan dengan tim junior Parma, Prandelli adalah pelatih tim utama. Jadi, dia sangat tahun kelebihan dan kekurangan pemuda yang kelahirannya, 24 Juni 1987, sama dengan Lionel Messi itu.
Untuk semua pembicaraan tentang masa depan, banyak yang diharapkan dari Lupoli. Padahal, di hari pertama Serie A 2007/2008, Lupoli tidak masuk skuad. Faktanya, dia tidak akan melakukan debutnya di Fiorentina hingga Desember 2007.
Jalannya ke tim utama Fiorentina sama terhambatnya seperti di Arsenal. Pada 11 Desember 2007, Lupoli masuk sebagai pemain pengganti di babak pertama dalam pertandingan Coppa Italia melawan Ascoli. Untuk pemain yang menandatangani kontrak lima tahun dengan banyak keriuhan, ini akan menjadi satu-satunya menitnya untuk Fiorentina.
Bulan berikutnya, dia dipinjamkan ke klub kasta bawah Italia, Treviso. Lalu, pada 2008/2009 dia kembali ke Inggris untuk Norwich City dan Sheffield United. Dan, pada Juni 2009, La Viola mengeluarkan pernyataan: "Fiorentina mengumumkan bahwa kami telah bersama-sama menjual striker Arturo Lupoli ke Ascoli dan telah mengakuisisi gelandang Francesco di Tacchio".
#NewProfilePic pic.twitter.com/39xD8r3ufY
— arturo lupoli (@arturolupoli24) February 7, 2020
Beberapa tahun kemudian, Lupoli bercerita tentang penyesalannya meninggalkan Arsenal. "Di Fiorentina adalah tahun terburuk dalam karier saya. Dan, untuk berpikir bahwa tugas saya sudah selesai dengan Napoli. Aurelio de Laurentiis dan Marino sedang menunggu saya untuk menandatangani kontrak lainnya," kata Lupoli kepada La Gazetta dello Sport.
"Tekanan eksternal membuat saya memilih Fiorentina. Itu membuat saya terlihat buruk dengan Napoli yang telah saya janjikan. Saya dihargai dari sudut pandang ekonomi, tapi tenggelam dari segi teknis. Tahun berikutnya tidak ada yang menginginkan saya. Saya telah berakhir sampai terlupakan," tambah Lupoli.
Dari Ascoli, Lupoli kemudian membela Grosseto, Varese, Budapest Honved, Frosinone, Pisa, Catania, Sudtirol, Fermana, dan Virtus Verona. Usianya baru 34 tahun, tapi Lupoli sudah dilupakan banyak penggemar sepakbola, yang dulu pernah menganggap dirinya sebagai talenta Italia terbaik.