Mayoritas pemain berpaspor Inggris.
Memenangkan trofi adalah bagian yang sangat penting dari sepakbola. Trofi bisa dibilang sebagai tujuan dari pesepakbola berjuang keras di lapangan.

Meskipun masih banyak momen indah dalam sepakbola selain memenangkan trofi, seperti gemuruh dukungan dan teriakan fans dari tribune stadion, kegembiraan, kesedihan, terciptanya gol, aksi akrobatik, pertengkaran di lapangan, dan kekalahan menjadi bagian dari semuanya. Namun, trofi adalah satu hal penting dalam sepakbola.

Trofi adalah simbol kemenangan, sehingga selalu diperebutkan banyak pesepakbola yang tergabung dalam sebuah tim. Karena itu, sepakbola yang kompetitif selalu berorientasi menang dan terus menang.

Jika sebuah tim menjadikan kemenangan sebagai kebiasaan, maka mereka pada akhirnya akan mendapatkan banyak trofi. Walau begitu, memenangkan trofi di level tertinggi adalah hal yang tidak mudah. Fakta itu membuat nilai trofi menjadi semakin prestisius dan sangat dibanggakan.

Tim tidak hanya membutuhkan talenta terbaik di pihak mereka, tetapi mereka juga perlu mencari cara untuk membuat mereka semua bermain bersama dengan baik. Pada akhirnya, sepakbola adalah olahraga tim karena trofi alias piala tidak bisa dimenangkan oleh satu orang.

Pada catatan itu, mari kita lihat lima pemain luar biasa yang belum pernah memenangkan trofi utama dalam karier mereka.

5. Dele Alli (Inggris/Tottenham Hotspur)

Belum lama ini, Dele Alli disebut-sebut sebagai bintang besar berikutnya di sepakbola Inggris. Dia memiliki teknik yang indah, visi, dan kemampuan bermain yang sangat baik. Fakta itu membuatnya menjadi starter reguler Tottenham Hotspur saat masih dilatih Mauricio Pochettino.

Namun, masuknya Jose Mourinho sebagai pelatih Spurs selanjutnya menyebabkan Alli dikeluarkan dari tim. Tidak hanya Mourinho dianggap gagal di Tottenham, pelatih berpaspor Portugal itu juga gagal meningkatkan Alli bermain spektakuler. Itu membuatnya begitu terpukul.

Pemain Muda Terbaik PFA musim 2015/2016 dan 2016/2017 sekarang berpacu dengan waktu untuk mengesankan bos baru Spurs, Nuno Espirito Santo. Pemain internasional Inggris itu perlu membangun kembali dirinya sekarang. Alli sekarang berusia 25 tahun dan belum memenangkan trofi utama untuk klub dan negara.

4. Harry Maguire (Inggris/Manchester United)

Harry Maguire adalah salah satu bek tengah terbaik di Eropa saat ini. Pemain berusia 28 tahun itu telah merasakan tekanan dari label harganya senilai 80 juta pounds atau setara dengan Rp 1,57 triliun. Nilai itu merupakan transfer besar, meski Maguire tetap kuat sejak bergabung dengan Manchester United. Maguire dianggap sebagai salah satu penandatanganan Setan Merah paling sukses ketika berhasil meningkatkan kualitas tim di lini belakang.

Kehebatannya menggiring bola dan mengatur pola permainan di lapangan membuatnya sukses dipercaya memangku jabatan kapten Manchester United. Umpan progresifnya sangat penting untuk membangun Setan Merah dari belakang dan para penggemar sangat antusias untuk melihat seberapa hebatnya dia saat membentuk duet dengan Raphael Varane.

Untuk semua kerja keras dan efisiensi, Maguire belum memenangkan trofi utama dalam kariernya. Manchester United kalah di final Liga Europa 2020/2021 saat dirinya absen. Fans dan pakar berbagi pendapat bahwa hasilnya bisa berbeda jika bek tengah itu tidak absen karena cedera.

Maguire juga kalah di final Euro 2020 bersama tim nasional Inggris musim panas ini, tetapi Maguire dipuji karena penampilannya di turnamen tersebut.

3. Hakan Calhanoglu (Turki/Inter Milan)

Maestro lini tengah Hakan Calhanoglu pindah dari AC Milan ke Inter Milan musim panas ini. Pemain internasional Turki itu bermain untuk klub Bundesliga Hamburg SV dan Bayer Leverkusen sebelum bergabung dengan AC Milan pada 2017. Dia menghabiskan empat tahun bersama raksasa Serie A sebelum pindah ke rival bebuyutan Milan tersebut.

Namun, Calhanoglu belum mendekati trofi dalam karier profesionalnya. Itu cukup mengecewakan untuk pemain dengan kualitasnya. Ini bisa menjadi alasan mengapa Calhanoglu memutuskan bergabung dengan juara bertahan Serie A, Inter.

Sayangnya, impian pemain berusia 27 tahun itu menggapai trofi makin menjauh, apalagi Inter sedang menghadapi semacam krisis keuangan. Mereka harus berpisah dengan Antonio Conte dan striker Romelu Lukaku. Dua tokoh itu paling berpengaruh dalam kemenangan Inter musim lalu.

2. Jack Grealish (Inggris/Manchester City)

Jack Grealish adalah salah satu playmaker terbaik di Liga Premier dan dia sangat fenomenal untuk Aston Villa. Grealish berperan besar dalam keberhasilan Villa meraih promosi ke Liga Inggris pada musim 2019/2020. Dia juga pemain terbaik saat mereka selamat dari penurunan musim lalu.

Setelah bermain untuk klub yang relatif kecil seperti Villa, dapat dimengerti bahwa Grealish tidak memiliki trofi besar atas namanya. Dia datang cukup dekat musim panas ini saat menjadi anggota penting dari skuad Inggris, meski akhirnya kandas saat di final Euro 2020.

Manchester City telah menjadikan Grealish sebagai rekrutan termahal mereka sepanjang masa. Mereka mengeluarkan 100 juta pounds untuk mengontraknya dan pemain berusia 25 tahun itu mungkin tidak akan bertahan tanpa trofi utama lebih lama lagi.

1. Harry Kane (Inggris/Tottenham Hotspur)

Seorang pemain berkualitas seperti Harry Kane seharusnya biasa dengan trofi, tapi Kane belum berhasil mewujudkannya sejauh ini. Tergabung bersama Tottenham, Kane belum pernah terlibat dalam bisnis perebutan trofi selama lebih dari satu dekade.

Laporan menunjukkan bahwa kekeringan trofi mengubah Kane menjadi seorang tentara bayaran saat dia mencoba memaksa pindah ke Manchester City. Namun, upayanya masih terhalang setelah big boss Tottenham, Daniel Levy, menolak gagasan kehilangan pemain bintang di musim panas ini.

Sama seperti Grealish dan Maguire, Kane memainkan peran utama dalam perjalanan Inggris ke final Euro 2020. Tetapi, impiannya kembali kandas ketika salah satu striker terbaik di generasinya masih tanpa trofi utama.