Nomor satu adalah figur penting saat bermain dan melatih.
Kasta tertinggi sepakbola Italia adalah salah satu yang masih memiliki kekuatan magis bagi ribuan penggemar di seluruh dunia. Tapi, kita sepakat bahwa tahun-tahun kejayaan Serie A terjadi pada era 1990-an dan awal 2000-an.
Alasannya gampang saja, coba ingat-ingat nama-nama berikut: Gianluigi Buffon, Paolo Maldini, Andrea Pirlo, Javier Zanetti, Francesco Totti, dan sederet ikon lainnya.
Klub-klub top Eropa pada waktu itu tak pernah absen mendatangkan pemain jebolan Serie A, termasuk Real Madrid yang rela mengeluarkan uang yang sebagian besar telah dihabiskan untuk bakat dari klub papan atas Italia selama 20 tahun terakhir.
Carlo Ancelotti diperkirakan tertarik untuk membawa kembali Cristiano Ronaldo dari Juventus musim panas ini. Jadi, dengan mengingat hal itu, kami memberi peringkat sembilan pemain yang telah direkrut Los Blancos dari divisi tersebut sejak 2001.
9. Antonio Cassano
Pada 2002, Fabio Capello menciptakan istilah "C assanata" untuk menghormati Cassano, sebuah ungkapan yang masih digunakan di Italia untuk pemain yang tidak sesuai dengan semangat tim.
Namun, Madrid masih tetap ngotot. Pada Januari 2006, Capello dipertemukan kembali dengan murid kesayangannya itu di Santiago Bernabeu.
Di Ibu Kota Spanyol itu, tak banyak yang bisa penggemar ingat tentang kehebatan Cassano. Tidak mengherankan, dia dikirim dengan status pinjaman untuk musim berikutnya dan tidak pernah bermain untuk Los Blancos lagi.
8. Walter Samuel
Samuel tidak pernah terdengar di Eropa sampai dia menandatangani kontrak dengan Inter Milan pada 2005. Dari sana, Javier Zanetti akan terus menggambarkannya sebagai pemain tersulit dilewati yang pernah bermain dengannya di Giuseppe Meazza.
Namun, sebelum kesuksesan itu, datang tahun yang mengecewakan bersama Madrid. Mereka menggelontorkan 25 juta euro untuk bek tengah itu pada 2004. Mereka sempat berharap Samuel menjadi pemimpin di lini belakang, meski mimpi itu tidak terwujud. Setahun setelah membelinya, Samuel kembali ke Serie A.
7. Emerson
Seorang gelandang agresif, Emerson adalah salah satu dari banyak pemain yang melarikan diri dari Juventus setelah hukuman Calciopoli mereka dijatuhkan. Madrid membelinya dengan harga 16 juta euro pada musim panas 2006.
Namun, Emerson terlibat konflik dengan Capello. Insiden itu membuat Emerson mengungkapkan keinginannya untuk kembali ke Juventus. Namun, perlahan penampilannya membaik, dan pada akhir musim pemain Brasil itu menyandang gelar La Liga atas namanya.
Pada musim panas 2007, Emerson menandatangani kontrak dengan AC Milan.
6. Alvaro Morata
Morata telah menghabiskan enam tahun bersama raksasa Spanyol sebelum kembali ke Juventus pada 2016.
Sekembalinya ke Madrid, dia menambahkan gelar Liga Champions kedua. Dia turut menjadi bagian dari skuad yang mengamankan gelar La Decima. Morata mencetak gol tiga kali dalam sembilan penampilan dalam perjalanan mereka ke mahkota ke-11 pada 2017.
Striker itu kemudian dijual ke Juventus seharga 20 juta euro dan dibeli kembali seharga 30 juta euro. Setahun kemudian, Chelsea membelinya seharga 60 juta euro. Sebuah bisnis yang bagus.
5. Mateo Kovacic
Inter Milan terpaksa menjual Kovacic untuk mematuhi peraturan Financial Fair Play, sesuatu yang secara terbuka diminta maaf oleh Roberto Mancini.
Namun, pemain Kroasia itu akan menjadi pelayan yang sangat andal bagi Madrid. Dia mencatatkan 109 penampilan, termasuk 21 penampilan saat mereka memenangkan tiga gelar Liga Champions secara beruntun.
Kini, Kovacic berada di Inggris dan memenangkan Liga Champions sekali lagi, bukan dengan Real Madrid melainkan Chelsea.
4. Kaka
Setelah bersinar di Liga Champions bersama AC Milan selama enam tahun sebelumnya, Madrid mengeluarkan 67 juta euro untuk pemain Brasil itu pada 2009. Kaka mungkin sedikit mengecewakan, tetapi tetap menjadi pemain yang andal.
Empat tahun setelah penandatanganan, dan menyusul sejumlah masalah cedera, Kaka pergi untuk bergabung kembali dengan AC Milan. Dia menciptakan rekor 29 gol dan 32 assist dalam 120 pertandingan.
3. Fabio Cannavaro
Madrid membayar hanya 7 juta euro untuk sosok yang mengangkat Piala Dunia 2006 bersama skuad Italia. Cannavaro hijrah ke Barnabeu setelah putusan Calciopoli menurunkan Juventus ke Serie B.
Dalam skema besar karier Cannavaro yang luar biasa, masa kerja tiga tahun di Ibu Kota Spanyol relatif singkat walau sangat manis. Pada saat itu, dia memenangkan gelar La Liga berturut-turut serta menjadi bek ketiga yang memenangkan Ballon D'Or pada 2006.
Penampilannya mulai menurun pada musim 2008/2009 sebelum dia kembali ke Juventus pada musim panas 2009. Namun, warisannya di Bernabeu diamankan dalam waktu singkat.
2. Ronaldo Luis Nazario de Lima
Begitu banyak gol, begitu banyak momen legendaris. Ronaldo sudah menjadi sensasi ketika pindah dari Inter Milan pada 2002. Dia pergi pada 2007 dengan 104 gol klub dalam 177 pertandingan. O Fenomeno adalah legenda Madrid.
1. Zinedine Zidane
Anda tidak benar-benar mengharapkan orang lain berada di urutan teratas daftar ini, bukan?
Direkrut dari Juventus dalam kontrak rekor dunia saat itu, Zizou menghabiskan sisa lima tahun kariernya untuk memukau pendukung Madrid. Zidane adalah legenda dan kembali ke klub sebagai pelatih yang membawa kesuksesan.
Alasannya gampang saja, coba ingat-ingat nama-nama berikut: Gianluigi Buffon, Paolo Maldini, Andrea Pirlo, Javier Zanetti, Francesco Totti, dan sederet ikon lainnya.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Kisah Heroik Sergio Pellisier Selamatkan Chievo Verona Lewat FC Chievo 1929
Kisah Heroik Sergio Pellisier Selamatkan Chievo Verona Lewat FC Chievo 1929
Pada 2002, Fabio Capello menciptakan istilah "C assanata" untuk menghormati Cassano, sebuah ungkapan yang masih digunakan di Italia untuk pemain yang tidak sesuai dengan semangat tim.
Namun, Madrid masih tetap ngotot. Pada Januari 2006, Capello dipertemukan kembali dengan murid kesayangannya itu di Santiago Bernabeu.
8. Walter Samuel
Samuel tidak pernah terdengar di Eropa sampai dia menandatangani kontrak dengan Inter Milan pada 2005. Dari sana, Javier Zanetti akan terus menggambarkannya sebagai pemain tersulit dilewati yang pernah bermain dengannya di Giuseppe Meazza.
BACA ANALISIS LAINNYA
7 Pemain yang Masih Bisa Meninggalkan Chelsea Musim Panas ini
7 Pemain yang Masih Bisa Meninggalkan Chelsea Musim Panas ini
7. Emerson
Seorang gelandang agresif, Emerson adalah salah satu dari banyak pemain yang melarikan diri dari Juventus setelah hukuman Calciopoli mereka dijatuhkan. Madrid membelinya dengan harga 16 juta euro pada musim panas 2006.
Pada musim panas 2007, Emerson menandatangani kontrak dengan AC Milan.
Morata telah menghabiskan enam tahun bersama raksasa Spanyol sebelum kembali ke Juventus pada 2016.
Sekembalinya ke Madrid, dia menambahkan gelar Liga Champions kedua. Dia turut menjadi bagian dari skuad yang mengamankan gelar La Decima. Morata mencetak gol tiga kali dalam sembilan penampilan dalam perjalanan mereka ke mahkota ke-11 pada 2017.
Striker itu kemudian dijual ke Juventus seharga 20 juta euro dan dibeli kembali seharga 30 juta euro. Setahun kemudian, Chelsea membelinya seharga 60 juta euro. Sebuah bisnis yang bagus.
5. Mateo Kovacic
Inter Milan terpaksa menjual Kovacic untuk mematuhi peraturan Financial Fair Play, sesuatu yang secara terbuka diminta maaf oleh Roberto Mancini.
Namun, pemain Kroasia itu akan menjadi pelayan yang sangat andal bagi Madrid. Dia mencatatkan 109 penampilan, termasuk 21 penampilan saat mereka memenangkan tiga gelar Liga Champions secara beruntun.
Kini, Kovacic berada di Inggris dan memenangkan Liga Champions sekali lagi, bukan dengan Real Madrid melainkan Chelsea.
4. Kaka
Setelah bersinar di Liga Champions bersama AC Milan selama enam tahun sebelumnya, Madrid mengeluarkan 67 juta euro untuk pemain Brasil itu pada 2009. Kaka mungkin sedikit mengecewakan, tetapi tetap menjadi pemain yang andal.
Empat tahun setelah penandatanganan, dan menyusul sejumlah masalah cedera, Kaka pergi untuk bergabung kembali dengan AC Milan. Dia menciptakan rekor 29 gol dan 32 assist dalam 120 pertandingan.
3. Fabio Cannavaro
Madrid membayar hanya 7 juta euro untuk sosok yang mengangkat Piala Dunia 2006 bersama skuad Italia. Cannavaro hijrah ke Barnabeu setelah putusan Calciopoli menurunkan Juventus ke Serie B.
Dalam skema besar karier Cannavaro yang luar biasa, masa kerja tiga tahun di Ibu Kota Spanyol relatif singkat walau sangat manis. Pada saat itu, dia memenangkan gelar La Liga berturut-turut serta menjadi bek ketiga yang memenangkan Ballon D'Or pada 2006.
Penampilannya mulai menurun pada musim 2008/2009 sebelum dia kembali ke Juventus pada musim panas 2009. Namun, warisannya di Bernabeu diamankan dalam waktu singkat.
2. Ronaldo Luis Nazario de Lima
Begitu banyak gol, begitu banyak momen legendaris. Ronaldo sudah menjadi sensasi ketika pindah dari Inter Milan pada 2002. Dia pergi pada 2007 dengan 104 gol klub dalam 177 pertandingan. O Fenomeno adalah legenda Madrid.
1. Zinedine Zidane
Anda tidak benar-benar mengharapkan orang lain berada di urutan teratas daftar ini, bukan?
Direkrut dari Juventus dalam kontrak rekor dunia saat itu, Zizou menghabiskan sisa lima tahun kariernya untuk memukau pendukung Madrid. Zidane adalah legenda dan kembali ke klub sebagai pelatih yang membawa kesuksesan.