Pahlawan dalam arti yang sebenarnya. Di lapangan mencetak gol, di luar menyelamatkan sejarah klub.
Maskot Chievo Verona, Sergio Pellisier, memastikan akan berjuang hingga titik darah penghabisan untuk membuat klub kesayangan bangkit dari kubur. Dengan bendera FC Chievo 1929, dia akan mencoba mencari investor dan mendaftarkan diri sebagai penerus klub lama yang sudah dinyatakan bangkrut.
Beberapa hari lalu, klub berjuluk Keledai Terbang itu baru saja bubar dan dinyatakan terhapus dari daftar sepakbola Italia. Itu karena Chievo gagal mendapatkan pemilik baru setelah diturunkan ke Serie D akibat masalah keuangan.
Dengan kegagalan memenuhi regulasi dan membayar semua tunggakan pajak, klub yang sempat menggemparkan Serie A pada dekade 2000-an itu kini harus dikeluarkan dari liga. Untuk bisa bergabung, Chiveo harus membentuk klub yang baru. Untuk bisa mengklaim sebagai pewaris sah klub lama, mereka harus melalui proses yang cukup panjang di pengadilan dan FIGC.
Salah satu orang yang berjuang untuk membangkitkan kembali Chievo adalah Pellisier. Mantan pemain sekaligus legenda klub yang bermarkas di Stadio Marc'Antonio Bentegodi itu langsung mendirikan klub baru bernama FC Chievo 1929. Tapi, sama seperti klub yang lama, klub ini juga butuh dana besar.
"Saya tidak menyerah, ini belum berakhir. Saya mencoba. Untuk Chievo, saya tidak bisa menyerah dalam menghadapi kesulitan pertama. Saya memiliki klub sendiri: FC Chievo 1929. Afiliasi (ke FIGC) adalah langkah pertama. Itu ada di sana, itu tetap di sana, untuk diisi, untuk diatur," ujar Pellissier kepada L'Arena.
"Mari kita perjelas. Kami hanya punya sedikit waktu untuk mencoba masuk segera. Saya mencoba bekerja dalam keadaan darurat: kontak, soliditas, sponsor, pengusaha, teman perjalanan. Saya tidak berhasil hari ini. Tapi, besok adalah hari lain," tambah Pellisier.
"Dari mana kita memulai? Tidak masalah di mana. Tapi, penting untuk memulai lagi. Divisi ketiga atau kedua. Bahkan, menemukan kemungkinan untuk lebih dekat dengan realitas lain yang ada. Mulai dari Serie D akan menjadi yang terbaik. Satu langkah di bawah para profesional, lalu cobalah untuk segera melompat ke depan, beber Pellisier.
Sebelumnya, Pellisier juga sudah berjuang menyelamatkan Chievo yang asli dari kebangkrutan. Sebelum tenggat waktu yang diberikan, 24 Agustus 2021, dia merayu banyak pihak. Dia mencoba mengumpulkan sekelompok investor lokal. Tapi, tidak dapat mengumpulkan uang tepat waktu.
"Sayangnya, hari ini kisah klub yang memberi saya begitu banyak ini telah berakhir. Ini salah satu hari paling menyedihkan dalam hidup saya. Saya mencoba dengan seluruh kekuatan saya, dan saya benar-benar berharap untuk memulai lagi dengan klub baru dan melanjutkan kisah fantastis ini, itu akan luar biasa. Sayangnya, saya tidak bisa menyelesaikannya," tulis Pellisier di Instagram saat itu.
"Saya pikir ada lebih banyak orang yang siap untuk meningkatkan dan melindungi sepakbola di kota ini dan wilayah ini. Tapi, ternyata tidak. Kami sudah mencoba. Saya hanya sedih bahwa kami memiliki begitu sedikit waktu selama periode yang rumit untuk menemukan sponsor," tambah Pellisier.
"Jadi, selamat tinggal Chievo tercinta. Anda akan selalu menjadi klub terpenting dalam hidup saya," ucap Pellisier.
Di Italia, kasus seperti Chievo sudah sering terjadi. Di masa lalu hingga saat ini selalu saja ada klub yang bangkrut. Lalu, penggemarnya mulai mendirikan klub baru, mendatarkannya, dan menjadi pewaris yang sah. Contohnya, Fiorentina, Venezia, hingga Palermo.
Beberapa hari lalu, klub berjuluk Keledai Terbang itu baru saja bubar dan dinyatakan terhapus dari daftar sepakbola Italia. Itu karena Chievo gagal mendapatkan pemilik baru setelah diturunkan ke Serie D akibat masalah keuangan.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Kisah SIM Radja Nainggolan Dicabut, Akibat Mabuk dan Ugal-ugalan di Jalan
Kisah SIM Radja Nainggolan Dicabut, Akibat Mabuk dan Ugal-ugalan di Jalan
"Dari mana kita memulai? Tidak masalah di mana. Tapi, penting untuk memulai lagi. Divisi ketiga atau kedua. Bahkan, menemukan kemungkinan untuk lebih dekat dengan realitas lain yang ada. Mulai dari Serie D akan menjadi yang terbaik. Satu langkah di bawah para profesional, lalu cobalah untuk segera melompat ke depan, beber Pellisier.
BACA ANALISIS LAINNYA
Siapa yang Terbaik? Rekrutan Real Madrid dari Serie A Sejak 2001
Siapa yang Terbaik? Rekrutan Real Madrid dari Serie A Sejak 2001
Sebelumnya, Pellisier juga sudah berjuang menyelamatkan Chievo yang asli dari kebangkrutan. Sebelum tenggat waktu yang diberikan, 24 Agustus 2021, dia merayu banyak pihak. Dia mencoba mengumpulkan sekelompok investor lokal. Tapi, tidak dapat mengumpulkan uang tepat waktu.
"Saya pikir ada lebih banyak orang yang siap untuk meningkatkan dan melindungi sepakbola di kota ini dan wilayah ini. Tapi, ternyata tidak. Kami sudah mencoba. Saya hanya sedih bahwa kami memiliki begitu sedikit waktu selama periode yang rumit untuk menemukan sponsor," tambah Pellisier.
Di Italia, kasus seperti Chievo sudah sering terjadi. Di masa lalu hingga saat ini selalu saja ada klub yang bangkrut. Lalu, penggemarnya mulai mendirikan klub baru, mendatarkannya, dan menjadi pewaris yang sah. Contohnya, Fiorentina, Venezia, hingga Palermo.