Pernah juara Liga Champions dengan Milan, kini tertantang sebagai pelatih Malmo.
Sebagai klub Swedia, langkah Malmo mencapai babak utama kompetisi elite Benua Biru panjang dan berliku. Mereka harus memulai melawan Riga FC di Kualifikasi I. Kemudian, HJK Helsinksi menanti di Kualifikasi II, yang dilanjutkan Glasgow Rangers (Kualifikasi III), dan Ludogorets Razgrad (play-off).
Berkat Gerrad Pique, Warga Spanyol Bisa Saksikan Messi Gratis di Ligue 1
Daftar Eksodus Pemain Muda Spanyol ke Inggris
Ketika Roda JC Kerkrade memecat Ruud Brood dari jabatan pelatih kepala pada 15 Desember 2013, Tomasson diberi penawaran. Dia setuju dan pada 26 Desember 2013 diumumkan bahwa Tomasson telah dipilih menjadi pelatih kepala yang baru. Dia menandatangani kontrak 3,5 tahun mulai 3 Januari 2014.
Pemecatan Roda ternyata berdampak sangat dignifikan pada karier kepelatihan Tomasson yang barus seumur jagung. Pasalnya, setahun dia menganggur sampai pada 19 Juni 2015 ditunjuk sebagai asisten pelatih Vitesse Arnhem. Lalu, pada 7 Maret 2016, Tomasson pergi karena ditunjuk sebagai asisten pelatih Denmark.
Malmo extend their lead v Ludogorets in their Champions League qualifier thanks to Veljko Birmancevic’s rocket of a free-kick! ? pic.twitter.com/ghVa9nOWuv
— Football on BT Sport (@btsportfootball) August 24, 2021
Sebagai pemain, Tomasson memperkuat banyak klub Eropa. Dua yang paling terkenal adalah Feyenoord dan Milan. Di kedua klub itulah pria kelahiran Copenhagen, 29 Agustus 1976, tersebut mendapatkan sejumlah piala membanggakan. Salah satu yang tak mungkin dilupakan adalah Liga Champions 2002/2003.
Itu adalah musim perdana Tomasson berseragam I Rossoneri. Tomasson paling sering digunakan sebagai pemain pengganti, tapi berhasil mencetak tiga gol selama kampanye Liga Champions. Sayang, dia melewatkan final karena cedera yang dialami pada leg pertama final Coppa Italia.
Kehadiran Tomasson di Milan benar-benar dikenang pelatihnya, Carlo Ancelotti. Saat melatih Chelsea, Ancelotti pernah ditanya media tentang bagaimana kualitas lawannya di Liga Champions 2010/2011, FC Copenhagen. Dan, jawabannya mengejutkan.
"Etos kerja Denmark mengejutkan saya. Mereka memberikan segalanya dalam latihan. Ini adalah pemain yang sangat profesional dan terampil. Yang tampil terbaik dan menunjukkan kontinuitas paling, adalah Jon Dahl Tomasson, yang selalu harus berjuang untuk bermain. Dia tidak pernah memiliki karier mudah. Tapi, dia tidak pernah menyerah dan mencoba mengambil setiap kesempatan yang dia dapatkan," ungkap Ancelotti, dilansir eb.dk.