Dibalik kedatangan Sancho & Varane, ada beberapa hal yang dilewati oleh Man United
Itu sudah terbukti bahkan sebelum hasil imbang 1-1 melawan Southampton di St Mary's.
5 Tim Terbaik di Rusia Saat Ini
Southampton's Che Adams: "I think they [Premier League] gave him [Fred] the goal because he doesn't score many." #mulive [bbc] pic.twitter.com/b2ZCsRTzPJ
— Michubu Kibaki (@KibakiMichubu) August 22, 2021
Dalam buku 'The Numbers Game' yang ditulis oleh pengamat sepak bola handal, Chris Anderson dan David Sally, dijelaskan secara rinci bagaimana kualitas dari sebuah tim serta transfer klub yang baik lengkap dengan teori-teori yang kredibel, dan seperti ini lah yang dikatakan dalam buku tersebut: "Alih-alih memperkuat kekuatan, Anda akan melihat yang lebih signifikan peningkatan kinerja dan hasil jika Anda meningkatkan posisi terlemah Anda."
Kisah Demba Ba Cabut dari Klub Swiss Setelah Main 48 Menit di 3 Pertandingan
Day 2/7.
The Numbers Game by Chris Anderson and David Sally.I nominate: @Dean_Hilborn pic.twitter.com/Bh7duKmdUa— Alfie Tate (@TateAlfie) February 28, 2019
Tapi bukan itu yang dilakukan Solskjaer.
Kelemahan United dalam peran lini tengah
Apa yang mungkin paling luar biasa adalah bahwa asisten pelatih, Michael Carrick - salah satu gelandang pengendali terbaik dari generasinya - belum mengidentifikasi kebutuhan penting untuk kualitas yang lebih baik di posisi lamanya. Terutama ketika kita melakukan perbandingan gelandang di empat tim besar Liga Premier:
Man Utd: Scott McTominay, Matic, Fred
Man City: Rodri, Fernandinho, Ilkay Gundogan
Chelsea: Mateo Kovacic, Ngolo Kante, Jorginho
Liverpool: Fabinho, Jordan Henderson, Thiago
Jika melihat secara prestasi, tentu saja kita menemukan banyak sekali pemenang Piala Dunia, pemenang Kejuaraan Eropa dan pemenang Liga Champions, itu artinya kualitas para pemain tersebut tidak sembarangan.
Tapi ada pertanyaan yang lebih dalam tentang lini tengah United, misalnya saja, apa yang terjadi dengan Donny van de Beek, yang menghabiskan 40 juta Euro tetapi tidak melakukan apa-apa selain menghangatkan bangku cadangan ?
Dan mengapa Juan Mata yang menua dan tidak efektif diberikan masa satu tahun lagi di Old Trafford ?
Dengan John Murtough dan Darren Fletcher baru ditunjuk sebagai direktur sepak bola dan direktur teknis masing-masing pada bulan Maret lalu, mungkin mereka perlu waktu lebih lama untuk memperbaiki skuat United saat ini atau mungkin klub mengira mereka telah menurunkan lebih banyak pemain sekarang, guna menciptakan ruang untuk satu penandatanganan lagi.
Tapi mereka tentu tidak sendirian dalam membuat beberapa keputusan aneh di jendela transfer ini.
Bukti pertama: Manchester City menghabiskan anggaran mereka untuk Jack Grealish tetapi sekarang hanya memiliki satu striker murni serta kualitas bek kiri mereka terbilang masih kurang mumpuni musim ini.
Bukti kedua: Arsenal menghabiskan 35 juta Euro untuk mendatangkan Martin Odegaard, ketika Emile Smith-Rowe yang merupakan bakat lokal nyatanya lebih unggul dalam peranan No.10 ketimbang pria Norwegia tersebut.
Martin Odegaard ? London Colney
— Arsenal (@Arsenal) August 20, 2021
Back home ? pic.twitter.com/6GpX9hOSBo
Apa pun yang terjadi di pergolakan terakhir jendela transfer kali ini- dan laporan terus mengaitkan United dengan Saul Niguez dan Eduardo Camavinga - Solskjaer diperkirakan akan membawa United meraih trofi di musim keempatnya bertugas di Old Trafford.
Tetapi ketika mereka tidak dapat mengontrol permainan dari lini tengah - dan ketidakhadiran McTominay dalam beberapa bulan mendatang setelah operasi pangkal paha jelas tidak akan membantu - harapan apa yang mereka miliki melawan tim-tim top di Inggris dan di Eropa ?
? | INJURY NEWS
— Fantasy Football Scout (@FFScout) August 26, 2021
Manchester United midfielder Scott McTominay has undergone surgery for an ongoing groin injury.#FPL #FPLCommunity #FantasyPremierLeague #MUFC #FFScout pic.twitter.com/jJEEv79DnG
Bakat menyerang Setan Merah memang luar biasa, tetapi tidak ada tim yang bisa berkembang tanpa fondasi yang efektif, dan itu semua dibangun dari lini tengah.