Jika anda pendukung fanatik MU, anda pasti tahu cerita dua pemain Serbia ini.
Tosic dan Ljajic menarik perhatian MU saat bersinar bersama Partizan Belgrade. Tosic, yang berposisi sebagai pemain sayap, tampil impresif di Partizan selama dua musim pada 2007-2009. Penampilannya untuk timnas Serbia setelah melakukan debut pada 2007 semakin membuat The Red Devils jatuh cinta.
Kisah Eks Man United Dilepas Klub Siprus Hanya 17 Hari Setelah Teken Kontrak
Pasalnya, untuk bisa bermain di Liga Premier, seorang pemain asing harus memenuhi beberapa syarat. Salah satunya bermain 75% dari pertandingan tim nasional dalam satu tahun. Tentu saja itu sulit dipenuhi karena Tosic dan Ljajic baru merintis karier di Serbia.
10 Pemain ASEAN Termahal Saat Ini, Indonesia Menyumbangkan Satu Nama
Tidak jodoh dengan MU bukan berarti kiamat
Tampaknya, kedua pemain itu memang tak berjodoh dengan United. Mereka justru memiliki karier yang jauh lebih baik ketika gagal di MU. Tosic misalnya. Dia memiliki tugas tujuh tahun di CSKA Moscow, sebelum kembali ke Partizan. Dia meninggalkan Belgrade lagi awal tahun ini untuk bergabung dengan klub lapis kedua China, Taizhou Yuanda.
Sekarang di usianya yang ke-29, Ljajic bermain untuk Besiktas, dan bahkan dikaitkan dengan kepindahan ke West Bromwich Albion pada musim panas ini. Jika diterima, dia akan menyelesaikan rute yang benar-benar memutar ke Liga Premier, yang gagal didapatkannya saat mengawali karier.
"Saya langsung dimasukkan ke dalam skuad utama dan levelnya sangat tinggi sehingga terasa seperti olahraga lain. Sangat sulit bagi saya di minggu-minggu pertama di Manchester. Bola bergerak begitu cepat dalam latihan, kualitasnya top, top, level atas. Tidak ada yang kehilangan bola, kecuali saya. Saya mencoba yang terbaik, tapi tidak cukup. Ini bukan sepakbola yang saya tahu," kata Tosic kepada The Athletic.
Namun, dia juga mengaku terlalu cepat menyerah ketika karier di Old Trafford tidak berjalan lancar di awal.
"Saya berbicara dengan Sir Alex Ferguson berkali-kali dan dia terus memberi tahu saya bahwa saya memiliki kualitas. Dia hanya meminta saya untuk terus bekerja keras Tapi, saya ingin memainkan lebih banyak pertandingan dengan cepat. Jadi, pergi ke Jerman dengan status pinjaman dan menjalani enam bulan yang hebat di sana," ujar Tosic.
"Ketika saya kembali ke Manchester, saya berharap untuk memainkan lebih banyak pertandingan untuk MU. Tapi, itu tidak terjadi," tambah Tosic.
"Pada akhirnya, saya tidak yakin saya akan mendapatkan kesempatan yang saya rasa pantas saya dapatkan. Jadi, saya memutuskan untuk pindah klub. Bahkan, sekarang saya selalu memikirkan momen itu. Mungkin saya seharusnya tidak begitu cepat dan harus bekerja lebih lama untuk menunjukkan kepada Sir Alex," ungakp Tosic.
Ljajic juga dirundung pertanyaan atas sikapnya di awal kariernya. Di Fiorentina, dia dikritik pelatihnya yang berstatus legenda Serbia, Sinisa Mihajlovic, karena terlalu banyak makan Nutella. Lalu, pada 2012 wajahnya ditampar pelatih La Viola selanjutnya, Delio Rossi, karena menghina menggunakan Bahasa Serbia. Sialnya, Ljajic tidak tahu jika Rossi juga bisa bicara bahasa yang sama.
Pada akhirnya, kedua pemain hampir tidak memiliki catatan kaki dalam sejarah MU. Kontribusi Tosic tidak lebih dari beberapa penampilan pengganti. Sementara Ljajic bergabung dengan John Obi Mikel sebagai pemain yang hanya berpose dengan kaus klub setelah teken kontrak.
Adem Ljajic.. Talisca'nın hep hayalini kurduğu ama bir türlü gidemediği Manchester United'ı sadece 19 yaşındayken gördü.. üstüne laf söylenmez.. pic.twitter.com/sxbY4s0iMi
— Ekrem (@ekremalpay8) April 16, 2020