Pelatih-pelatih dari Korea dan Serbia yang diharapkan membantu sepakbola Indonesia.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, merespons tiga nama kandidat yang akan menjadi Kim Hae-woon, Lee Jae-hong, dan Kim Woo-jae, yang menyatakan mundur pada pertengahan bulan lalu dengan alasan personal. Sesuai kontrak, Tae-yong sendirilah yang akan menunjuk penggantinya setelah disetujui PSSI.
Kisah Maryam Irandoost, Pejuang Sepakbola Wanita di Iran
1. Shin Sang-gyu (pelatih fisik)
Shin Sang-yu pernah menjabat sebagai pelatih fisik Korea Selatan U-23 pada Asian Games 2014 dengan hasil medali emas. Dia juga menjadi pelatih fisik di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro dengan hasil perempat final.
Setelah itu, Sang-gyu mendapat tugas untuk menggenjot fisik pemain para pemain timnas putri Korea Selatan U-20. Ketika itu, mereka sedang bertanding pada di Piala Dunia Wanita U-20 2016. Dia juga pernah bertugas sebagai pelatih fisik di timnas China.
Hilang di Tiga Laga Awal Chelsea, Keberadaan Ben Chilwell Jadi Tanda Tanya
2. Kim Bong-soo (pelatih kiper)
Kim Bong-soo lahir di Gunsan, 4 Desember 1970. Dia adalah mantan pemain sepakbola yang berposisi sebagai penjaga gawang. Dia menghabiskan karier bermainnya di Anyang LG Cheetahs (FC Seoul), Ulsan Hyundai, dan Chunnam Dragons.
Bong-soo adalah anggota Korea Selatan di Kualifikasi Piala Dunia 1998. Dia memiliki 15 caps untuk timnas senior. Bong-soo juga sempat tercatat sebagai kiper Korea Selatan U-17 dan U-23.
3. Dzenan Radoncic (asisten pelatih)
Dzenan Radoncic menjadi satu-satunya asisten Tae-yong yang bukan berkebangsaan Korea Selatan. Pria kelahiran Gusinje, 2 Agustus 1983, itu adalah mantan penyerang dari Yugoslavia (Serbia).
Keterlibatan Radoncic dengan sepakbola Asia dimulai pada 2004 saat meninggalkan Partizan Belgrade untuk bergabung dengan klub K League yang baru didirikan, Incheon United. Dia memainkan peran utama dalam perjalanan Incheon ke final playoff 2005.
Setelah tidak disukai oleh pelatih sementara, Park Lee-chun, Radoncic dipinjamkan ke klub J.League Ventforet Kofu selama musim 2007. Dia kembali ke Incheon untuk musim 2008 dan menjadi pencetak gol terbanyak dengan 13 gol.
Pada Januari 2009, Radoncic pindah ke Seongnam Ilhwa Chunma. Dia adalah anggota reguler tim yang memenangkan Liga Champions Asia 010, tapi melewatkan final karena akumulasi kartu kuning. Di sinilah, Radoncic bertemu Tae-yong dan menjalin hubungan personal maupun profesional yang baik hingga hari ini.
Dari Seongnam, Radoncic menandatangani kontrak tiga tahun dengan sesama klub elite Ka League, Suwon Samsung Bluewings, pada 2011. Dia pindah dengan status pinjaman ke klub J.League, Shimizu S-Pulse, pada Agustus 2013. Kemudian, bermain di Omiya Ardija, Oita Trinita, dan FK Mornar di Montenegro.
Setelah pensiun, Radoncic memutuskan kembali ke Negeri Ginseng untuk menjadi pelatih ke Akademi Seongnam. Dan, saat Tae-yong butuh pembantu di tim Garuda, Radoncic ikut ke Jakarta.
PSSI melalui anggota Komite Eksekutif (Exco), Haruna Soemitro mengatakan bahwa pelatih Shin Tae-yong percaya diri jika Timnas Indonesia lolos ke babak Kualifikasi Piala Asia 2023.#KitaGaruda#MeraihImpian pic.twitter.com/f2uokeunHM
— PSSI (@PSSI) August 28, 2021