Tidak ada nama Romelu Lukaku. Ternyata Abraham lebih mentereng.
Tammy Abraham telah menunjukkan performa yang impresif di awal kariernya  bersama AS Roma. Agak tidak diduga sebetulnya, mengingat musim lalu striker asal Inggris itu pada dasarnya diasingkan dari skuad Chelsea begitu Thomas Tuchel mengambil alih sebagai pelatih.

Kondisi yang tak menentu itu membuat Abraham mesti meninggalkan Stamford Bridge di bursa transfer musim panas ini, keberlangsungan kariernya dipertaruhkan.

Tapi kalau bisa adil, apa yang dicapai oleh Abraham di Chelsea tidak juga bisa dipandang remeh. Abraham menyelesaikan kampanye 2019/20 sebagai pencetak gol terbanyak Chelsea dengan 18 gol dan hanya Timo Werner yang bisa menyamai 12 gol yang ia cetak musim lalu meski nyaris tidak bermain di bawah asuhan Tuchel.

Dengan demikian, seharusnya tidak mengejutkan bahwa AS Roma asuhan Jose Mourinho mengeluarkan 34 juta pounds / Rp. 670 milliar untuk jasanya.

Dan harga itu langsung dibuktikan oleh Abraham, ia mendapatkan tepuk tangan meriah dari penonton Stadio Olimpico dengan dua assist pada debutnya melawan Fiorentina dan mencetak gol pertamanya untuk klub dengan gol gemilang saat melawan Salernitana.

Jadi, ada begitu banyak kesimpulan yang dapat kita tarik dari dua penampilannya, dan situs pemeringkatan WhoScored.com telah merangkumnya untuk kita.

Abraham berada di peringkat penilaian performa pemain terbaik di antara pemain terbaik di Eropa sejauh musim ini.

Dengan menggunakan banyak metrik data, para ahli statistik WhoScored.com  memberikan peringkat pertandingan kepada pemain dari liga top Eropa setiap kali mereka bermain dan total tersebut secara bertahap dirata-ratakan sepanjang musim.

Jadi untuk menempatkan kehebatan Abraham ke dalam konteks ini, kami telah membuat daftar 20 pemain teratas  dengan nilai skor untuk meninjau performa terbaik mereka di awal musim ini. Ini dia daftarnya :

20. Rodri (Manchester City) - 8.00
19. Mason Greenwood (Manchester United) - 8.01



18. Luis Alberto (Lazio) - 8,02
17. Conor Gallagher (Crystal Palace) - 8.09
16. Lorenzo Pellegrini (AS Roma) - 8.10
15. Dimitri Payet (Marseille) - 8.11
14. Idrissa Gueye (Paris Saint-Germain) - 8.15



13. Ciro Immobile (Lazio) - 8.15
12. Florian Kainz (FC Koln) - 8.17
11. Adama Traore (Wolverhampton Wanderers) - 8.19

10. Filip Duričić (Sassuolo) - 8.22
9. Erling Braut Haaland (Borussia Dortmund) - 8.25
8. Amine Gouiri (Nice) - 8.25
7. Jordan Veretout (AS Roma) - 8,25
6. Felipe Anderson (Lazio) - 8.30
5. Tammy Abraham (AS Roma) - 8.30
4. Kylian Mbappe (Paris Saint-Germain) - 8.43



3. Mattia Zaccagni (Hellas Verona) - 8.47
2. Robert Lewandowski (Bayern Munich) - 8,76
1. Michael Antonio (West Ham United) - 8.84

Abraham patut berbangga diri, ketika statistiknya bergesekan dengan Mbappe, Lewandowski, dan Haaland, itu berarti ia telah melakukan sesuatu yang benar.

Tapi dengan syarat konsistensi yang tinggi, paling tidak dua laga awal Abraham di Serie A merupakan pintu awal yang untuk melihat performanya lebih impresif lagi.

Abraham bisa berkembang menjadi salah satu penyerang tengah paling mematikan di benua Eropa sekaligus membuktikan bahwa Chelsea telah salah menjualnya

Namun, jika satu-satunya misi Abraham adalah mengirim pesan kepada Tuchel bahwa dia dapat mempertahankan posisinya di level tertinggi Eropa, maka ia sudah memulai usaha itu dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat.