Sayang bakat mencetak golnya tidak pernah terpakai di benua biru
Kecepatan dan performa Damjanovic sendiri seharusnya bisa membawa ia kembali ke Eropa, dan ia sendiri telah menjadi salah satu dari sedikit pemain impor ke Asia yang memainkan tahun-tahun terbaiknya di benua Kuning itu. Sekarang di musim ke-15 bermain di Asia Timur, pemain berusia 40 tahun itu kini bermain untuk tim asal Hongkong, Kitchee.
Kisah Marcel Sabitzer Akhirnya Bisa Main di Klub Idolanya Bayern Muenchen
Merah dan hitam menandatangani Damjanovic di offseason, dan tidak lama sampai ia mengantongi gol di Seoul World Cup Stadium.
Banting Setir, Real Madrid Telikung Man United untuk Eduardo Camavinga
Kedatangan Damjanovic di Seoul mengubah klub ibu kota menjadi tim utama K-League. Itu juga melihat klub menantang saingan beratnya Suwon Bluewings untuk supremasi K-League. 15 golnya membawa Seoul ke kejuaraan playoff di mana sayangnya mereka kalah dari Suwon dalam pertandingan perebutan gelar.
Pada tahun 2011, ia menindaklanjuti kemenangan gelar Seoul dengan satu musim menjadi pemain terbaik. Pemain asal Montenegro itu mencetak 23 kali gol diikuti dengan 27 gol lagi di tahun 2012, membuktikan dengan statistik betapa bagusnya Damjanovic sebagai pemain dan di tahun itu, Lucky-Goldstar sukses meraih gelar kedua mereka.
FC Seoul's Bosnian-born Montenegrin Dejan Damjanovic accepts his #kleague Top Scorer (19) and Best-XI award for 2013. pic.twitter.com/xb4fg3edVy
— Rusty Woodger (@rustywoodger) December 3, 2013
Namanya yang sudah mulai dikenal di benua Asia membawanya masuk dalam radar tim asal Liga Super China, Jiangsu Sainty dan pada 2011, rekan Mirko Vucinic itu resmi bermain di China. Tahun 2014, Damjanovic bergabung dengan Beijing Guoan selama 1 tahun dan ia sukses mengantongi 26 gol dalam 45 pertandingan Liga Super China untuk The Imperial Guards.
Kendati demikian, seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, Korea adalah rumah keduanya dan ia kembali ke FC Seoul pada tahun 2016.
Dejan Damjanovic, legenda K-League
Seoul mendapatkan kembali gelar K-League di musim pertama (2016/2017) Damjanovic di Korea. Ia berpadu dengan rekannya sesama penyerang Adriano untuk mencetak 30 kali gol. Jelang musim 2018, pemain bertinggi badan 1,87 meter itu kemudianbergabung dengan rival bebuyutan Seoul, Suwon Samsung Bluewings.
.@FCSEOUL Adriano + Dejan Damjanovic
— #ACL2021 (@TheAFCCL) September 23, 2016
- 17 goals in in the #ACL2016
- Deadliest strike force in the tournament ? pic.twitter.com/umdxEvIFiw
Ia mencetak 13 gol di musim pertamanya bersama Suwon. Sementara klub barunya Suwon finis di papan tengah, Seoul finis di dua terbawah dan dipaksa bermain di playoff degradasi. Tidak lama setelah itu, Damjanovic melanjutkan perjalanannya dengan bermain bersama Daegu FC pada 2020 lalu dan mencetak 9 gol dari 23 penampilan di kompetisi utama.
Kini Damjanovic yang bermain untuk Kitchee akan tercatat dalam sejarah sebagai striker asing terbesar di K-League. Sangat disayangkan bahwa kemampuan mencetak gol Damjanovic tidak dihargai di luar benua Asia dan di Eropa.
Dejan Damjanovic became the all-time leading scorer in the AFC Champions League on Sunday when the Kitchee striker hit his 38th goal in the competition despite the Hong Kong champions slipping to an agonising 2-1 loss against Cerezo Osaka at Buriram Stadium. ??⚽️ pic.twitter.com/atGWFg18oj
— Asian Football (@AsianFootballs) June 27, 2021