Yang jelas, Barcelona harus segera berbenah luar dalam jika ingin tetap eksis
Bisnis transfer Barcelona sejak penjualan Neymar ke Paris Saint-Germain pada tahun 2017 merupakan salah satu contoh terburuk dari pengeluaran berlebihan jangka pendek yang ceroboh dalam sejarah sepakbola.

Tapi dari semua kesepakatan itu, Antoine Griezmann mungkin yang terburuk. Dia mahal dalam hal biaya, mahal dalam hal upah dan mahal dalam hal kesulitan keuangan yang dialami klub.
Tapi seberapa buruk itu?

Griezmann telah berada di radar Barcelona selama 18 bulan. Mereka ingin membuat kesepakatan terjadi pada musim sebelumnya, tetapi tidak bisa. Ini memberi mereka banyak waktu untuk berpikir ketika harus benar-benar menilai apakah itu kesepakatan yang bagus untuk mereka, namun mereka tampaknya tidak menggunakan waktu itu untuk mempertimbangkannya.
Pada akhirnya, mereka membayar Griezmann seharga 120 juta Euro (Rp 2 triliun), jumlah yang bahkan lebih besar mengingat mereka sudah membelanjakan 280 juta Euro (Rp 4,7 triliun) untuk membeli Ousmane Dembele dan Philippe Coutinho dari uang penjualan Neymar.


Setelah itu, Griezmann juga diberi bonus penandatanganan sebesar 10 juta Euro (Rp 169 miliar), diikuti dengan gaji tahunan sebesar 34 juta Euro (Rp 575 miliar).
Cara penghitungan biaya transfer tersebut diamortisasi selama masa kontrak. Itu berarti dari total 130 juta Euro (Rp 2,2 triliun) untuk Griezmann, Barcelona masih memiliki 78 juta Euro (Rp 1,3 triliun) tersisa untuk dilunasi sebelum kontraknya di Barcelona secara resmi berakhir pada 2024.

Selanjutnya, presiden Josep Maria Bartomeu mengkonfirmasi kembali pada 2019 bahwa klub harus mendapatkan pinjaman jangka pendek dalam enam bulan senilai 35 juta Euro (Rp 592 miliar) untuk mendanai uang muka Griezmann. Tidak jelas apakah ini belum dilunasi, atau berapa banyak bunga yang melekat pada pinjaman itu.
Saat ini tidak jelas apakah Barcelona masih akan diminta untuk membayar sebagian dari gaji tunggakan pembelian Griezmann, atau apakah Atletico akan memperbaharui kesepakatan.

Bagaimanapun, perkiraan konservatif menunjukkan bahwa untuk sebuah organisasi yang saat ini berutang 1,35 miliar Euro (Rp 22,8 triliun), total transfer Griezmann hanya untuk dua tahun waktu bermain dan tiga tahun setelahnya dapat menelan biaya total 220 juta Euro (Rp 3,7 triliun) dari Barcelona, termasuk upah, bonus dan bunga yang harus dibayar atas pinjaman.
Mengingat output yang positif, sepertinya tidak ada keraguan tentang hal itu. Ini adalah salah satu kesepakatan transfer paling merusak dan berdampak pada tim dalam sejarah olahraga, satu hal lagi, kini ia kembali bermain untuk Atletico Madrid.