Tidak ada yang menyangsikan kalau dia terbaik tanpa catatan statistik sekalipun.
Penampilan Jan Oblak di Anfield adalah salah satu yang bakal dikenang oleh penggemar sepak bola yang tidak mendukung Atletico Madrid.

Dia menahan tendangan Liverpool 11 kali, memenangkan pertandingan dan menjadi pemain terpenting bagi tim Diego Simeone.
Pemain Slovenia ini telah menjadi salah satu penjaga gawang terbaik di dunia, yang merupakan pendapat yang didukung oleh sejumlah besar bukti.

Sejak debut LaLiga Santander pada tahun 2015, ia bermain 180 kali di kompetisi.
Pada laga-laga tersebut ia kebobolan 155 gol, dengan rata-rata 0,63 per pertandingan.
Hingga Februari, OPTA menjadikannya sebagai penjaga gawang di lima liga teratas Eropa dengan penyelamatan terbaik dengan menahan 79,55 persen upaya gol.

Oblak juga sama mengesankannya di Eropa. Pada bulan Desember, OPTA menempatkannya di posisi kedua sebagai penjaga gawang dengan lebih dari 20 pertandingan dimainkan selama dekade terakhir.
Rasio keberhasilan menahan tembakan mencapai 78,5 persen, sedikit lebih baik dari angka 78,7 persen milik Petr Cech, yang berarti pemain Slovenia itu memiliki persentase terbaik dari penjaga gawang yang masih aktif.

Soliditas pertahanan Atletico telah membantu Oblak memenangkan empat penghargaan Zamora berturut-turut, tetapi musim ini dia menghadapi persaingan ketat dari Thibaut Courtois untuk mendapatkan hadiah bergengsi bagi kiper itu.
Melawan Villarreal pada bulan Desember ia memecahkan rekor rekor clean sheet ke-96 untuk Atletico, menyalip angka Abel Resino yaitu 95.

Sekarang dia mencatat clean sheet 99 kali.