Beda timnas beda cara menangani masalah.
Jelang laga melawan Chile, Brasil hanya bisa mengumpulkan 22 pemain dari batas maksimal 31 pemain di Sao Paulo, itu artinya Brasil harus merelakan 9 pemainnya yang berkiprah di Liga Premier untuk tidak ikut dalam babak awal kualifikasi Piala Dunia 2022 yang bakal dihelat di Qatar.
Hal itu disebabkan oleh regulasi klub itu sendiri atau dari asosiasi sepak bola Inggris (FA). Klub-klub Liga Premier enggan mengirim pemain ke negara-negara kawasan Amerika Selatan yang masuk daftar zona merah COVID-19.
Sebab setiap pemain yang pergi dan kemudian kembali ke Inggris harus menghabiskan 10 hari masa karantina di hotel dan itu artinya mereka memiliki sedikit kesempatan untuk berlatih dan akan kerepotan menyesuaikan ritme kompetisi yang ketat.
Namun paradoks nya. Argentina dan Kolombia mendapat perlakuan berbeda dari klub-klub Liga Premier. Argentina misalnya, mereka memiliki hampir 30 anggota skuad, termasuk 4 yang bermain di Liga Premier begitu juga dengan timnas Paraguay.
Cara Argentina dan Kolombia Akali Regulasi
Presiden asosiasi sepak bola Kolombia (CFF) Ramon Jerusun mengatakan bahwa pihaknya mendorong masalah ini dengan berkomunikasi langsung ke FIFA, sehingga Kolombia dapat mengandalkan beberapa pemain mereka yang berkiprah di Liga Premier, seperti James Rodriguez untuk laga melawan Ekuador pada kamis mendatang.
Sementara itu, Argentina secara leluasa dapat memainkanpenjaga gawang Emiliano Martinez (Aston Villa) dan gelandang Giovanni Lo Celso (Tottenham) pada saat kedatangan. Emiliano Buendia (Aston Villa) dan Cristian Romero (Tottenham).
Yang dilakukan Argentina adalah berdiplomasi dan telah tercapai kata sepakat dengan klub-klub Liga Premier bahwa para pemain yang mereka boyong hanya akan terlibat dalam dua pertandingan kualifikasi Piala Dunia, pertama melawan Venezuela dan Brasil dan kemudian diizinkan kembali memperkuat klub masing-masing.