Jerman mengawali era baru setelah era Joachim Loew dengan pertandingan melawan Liechtenstein di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa. Meski berstatus tim gurem dan lumbung gol di Benua Biru, Der Panzer asuhan Hansi Flick justru bekerja keras hanya untuk mencetak dua gol!
Meski menang, pertandingan melawan Liechtenstein tidak dihasilkan dengan cara Der Panzer. Pasalnya, Jerman kesulitan membongkar pertahanan lawan yang rapat dan sempat membuat frustrasi para pemain.
"Kami tahu mereka bertahan dengan sangat baik. Tapi, kami tidak memanfaatkan peluang kami sebaik-baiknya. Tentu saja, kami seharusnya tampil lebih baik. Ini adalah awal. Tapi, kami masih memiliki jalan panjang dan kami memiliki pertandingan penting pada Minggu (lawan Armenia)," kata Flick, dilansir RTL.
Jerman sekarang duduk hanya satu poin di belakang pemimpin Grup J, Armenia. Itu setelah Armenia ditahan imbang tanpa gol Makedonia Utara. Armenia akan tandang ke Stuttgart pada laga berikutnya. Kemudian, Der Panzer melawan Islandia.
Tapi, dengan apa yang ditunjukkan melawan Liechtenstein, Jerman harus berbenah. Mereka harus menerapkan strategi yang tepat. Cara bermain juga harus diubah agar sesuai dengan filosofi Flick. Intinya, Jerman membutuhkan adaptasi yang lebih lama untuk Flick.
"Kami akan mengambil kemenangan, tapi kami menginginkan lebih banyak gol. Masih ada waktu untuk memperbaikinya," kata kapten Jerman pengganti Manuel Neuer yang cedera, Joshua Kimmich.
Ini merupakan pertandingan pertama Flick setelah menggantikan Loew yang mundur menyusul tersingkirnya Jerman di babak 16 besar Euro 2020 dari tangan Inggris. Jerman di era Loew pernah memenangkan Piala Dunia 2014 dengan Flick sebagai asistennya. Tapi, semua berubah setelah itu.
Pada Piala Dunia 2018 di Rusia, Jerman tersingkir di babak penyisihan grup dengan berada di peringkat paling bawah. Mereka juga sempat menderita kekalahan 0-6 dari Spanyol pada November tahun lalu. "Ini adalah awal yang baru dan kami memulai dari nol," ucap Direktur tim nasional, Oliver Bierhoff.
Biasanya, Jerman saat menghadapi Liechtenstein akan banjir gol. Sejarah mencatat, Der Panzer pernah mengalahkan Liechtenstein 9-1, 8-2, 6-0 dan 4-0 dalam pertemuan mereka sebelumnya sejak 1996.
Dan, saat melawan Liechtenstein, Flick memilih untuk memulai dengan Kai Havertz yang bermain tepat di belakang rekan setimnya di The Blues, Timo Werner. Flick juga memberi Jamal Musiala kesempatan untuk memainkan pertandingan internasional sekelas Kualifikasi Piala Dunia.
Kemudian, dalam upaya untuk menyegarkan serangan, Flick memasukkan Marco Reus dan Serge Gnabry di antara empat pergantian pemain di babak kedua. Tapi, Jerman menyia-nyiakan sebagian besar dari beberapa peluang yang diciptakan.