Bukan cuma sekarang. Arsenal sudah lucu sejak dulu.
Rivalitas antara Arsenal dan Manchester United di akhir 1990-an dan awal 2000-an bisa dibilang yang terbesar dalam sejarah Premier League.
Selama beberapa tahun, tim asuhan Arsene Wenger dan Sir Alex Ferguson adalah dua tim terbaik di Inggris dan jika keduanya sudah bertemu maka laga itu pastilah berlangsung dalam tensi tinggi dan menyajikan keindahan dan keseruan yang menyenangkan untuk ditonton.
Beberapa kenangan terbaik pada era itu diantaranya adalah perseteruan Patrick Vieira versus Roy Keane, penalti di menit-menit terakhir yang gagal dieksekusi Ruud van Nistelrooy dan gol Wayne Rooney yang mengakhiri rekor tak terkalahkan Arsenal.
Itu hanya tiga contoh dan jika kami mencoba dan menyebutkan semua momen dari apa yang dulunya merupakan pertandingan terbesar sepak bola Inggris, maka daftar akan sangat panjang.
Sebagai gantinya, kami akan fokus pada satu momen khusus dari pertandingan klasik antara Arsenal asuhan Wenger dan United asuhan Ferguson.
Pertandingan tersebut terjadi pada Februari 2005, ketika The Reds Devils melakukan perjalanan ke markas lama Arsenal di Stadion Highbury dan pulang dengan kemenangan 4-2.
Itu adalah pertandingan yang kita sebut tadi dengan tensi tinggi mulai dari kartu merah Mikael Silvestre hingga dua gol brilian Cristiano Ronaldo di awal babak kedua yang hanya dalam waktu empat menit.
Tapi tak satu pun dari momen-momen itu dapat dibandingkan dengan cara John O'Shea dan Paul Scholes mempermalukan Arsenal dengan kerja sama yang sangat rapi, terukur, dan indah.
Kerja sama itu terasa makin nyesek untuk Arsenal karena di akhir pertandingan The Reds Devils mengamankan kemenangan hanya dengan 10 pemain tersisa.
Scholes menerima bola di dekat garis tengah setelah serangan dari Gabriel Heinze dan bukannya bermain secara pragmatis, ia menghasilkan umpan pertama yang sempurna ke arah O'Shea.
Bek asal Irlandia itu kemudian membawa bola dan melewati satu pemain Arsenal, untuk kemudian bola dibalikkan dan ia men-chip bola melewati kepala Jens Lehmann dengan cara yang sama berkelasnya untuk seorang striker kelas dunia dan itu membawa United unggul 4-2 dan mengamankan tiga poin.
Lihatlah salah satu gol ikonik di Liga Premier itu di bawah ini :
Sebuah gol yang akan selalu dikenang baik oleh para penggemar United. Sebaliknya perih untuk penggemar Arsenal.
Tendangan indah O'Shea ke bagian belakang gawang Lehmann itu sekaligus mengakhiri rekor kandang tak terkalahkan Arsenal pada musim itu.
Pada tahun-tahun itu mengalahkan Arsenal merupakan pencapaian yang cukup bagus. Musim dimana Arsenal masih konsisten berada di peringkat empat besar
Namun pada saat ini, mengalahkan Arsenal di kandang dan tandang tampak sangat mudah bahkan untuk klub promosi seperti Brentford.
Selama beberapa tahun, tim asuhan Arsene Wenger dan Sir Alex Ferguson adalah dua tim terbaik di Inggris dan jika keduanya sudah bertemu maka laga itu pastilah berlangsung dalam tensi tinggi dan menyajikan keindahan dan keseruan yang menyenangkan untuk ditonton.
BACA ANALISIS LAINNYA
Juara Liga Champions di Chelsea, Hakim Ziyech Justru Diabaikan Maroko
Juara Liga Champions di Chelsea, Hakim Ziyech Justru Diabaikan Maroko
Itu adalah pertandingan yang kita sebut tadi dengan tensi tinggi mulai dari kartu merah Mikael Silvestre hingga dua gol brilian Cristiano Ronaldo di awal babak kedua yang hanya dalam waktu empat menit.
BACA ANALISIS LAINNYA
Peringkat Pemain Termahal Transfer Window Musim Panas 2021
Peringkat Pemain Termahal Transfer Window Musim Panas 2021
Kerja sama itu terasa makin nyesek untuk Arsenal karena di akhir pertandingan The Reds Devils mengamankan kemenangan hanya dengan 10 pemain tersisa.
Bek asal Irlandia itu kemudian membawa bola dan melewati satu pemain Arsenal, untuk kemudian bola dibalikkan dan ia men-chip bola melewati kepala Jens Lehmann dengan cara yang sama berkelasnya untuk seorang striker kelas dunia dan itu membawa United unggul 4-2 dan mengamankan tiga poin.
Sebuah gol yang akan selalu dikenang baik oleh para penggemar United. Sebaliknya perih untuk penggemar Arsenal.
Tendangan indah O'Shea ke bagian belakang gawang Lehmann itu sekaligus mengakhiri rekor kandang tak terkalahkan Arsenal pada musim itu.
Pada tahun-tahun itu mengalahkan Arsenal merupakan pencapaian yang cukup bagus. Musim dimana Arsenal masih konsisten berada di peringkat empat besar
Namun pada saat ini, mengalahkan Arsenal di kandang dan tandang tampak sangat mudah bahkan untuk klub promosi seperti Brentford.