Cetak gol di injury time yang membuat PSIS mengawali musim baru dengan kegembiraan.
PSIS Semarang memetik kemenangan dramatis 1-0 atas Persela Lamongan di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Sabtu (4/9/2021) sore. Laskar Mahesa Jenar harus berterima kasih kepada gol Riyan Ardiansyah di injury time babak kedua. Siapa dia?

Riyan merupakan pemain sepakbola kelahiran asli Jawa Tengah dan bukan nama asing di kompetisi Indonesia. Dia lahir di Pati, 14 Mei 1996, dan memulai karier dengan bergabung ke Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Jateng pada 2011-2013. 

Setelah lulus, Riyan bergabung dengan Persab Brebes pada 2013. Dua tahun kemudian, dia memutuskan membela Persipa Pati sebelum mencoba peruntungan di luar pulau Jawa, dengan bergabung ke PS Bengkulu. 

Seperti kebanyakan pemain Indonesia, Riyan juga gonta-ganti klub hampir setiap tahun. Dari Bengkulu, Riyan kemudian terbang ke Papua untuk memperkuat Persiwa Wamena. Di sana tidak ada yang bisa dilakukan Riyan selain bermain di Liga 2 bersama klub berjuluk Badai Pegunungan Tengah itu.

Dari Wamena, Riyan kemudian kembali ke Jateng untuk mencoba menjalani seleksi di beberapa klub. Jelang Liga 1 2019, Riyan akhirnya mendapatkan kontrak satu tahun dari PSIS. Kontraknya diperpanjang pada 2020, tapi pandemi Covid-19 membuat kompetisi terhenti dan Riyan baru bermain lagi tahun ini.

Kepercayaan yang diberikan Riyan akhirnya dijawab dengan sempurna pada laga pertama PSIS di musim baru. Dirinya baru masuk lapangan pada menit 81 menggantikan Septian David Maulana yang mulai buntu.

Masuknya Riyan ternyata berdampak positif. Dia mencetak gol saat laga sudah berjalan lebih dari 90 menit. Pemain bernomor punggung 14 tersebut sukses memanfaatkan assist dari Nerius Alom. 

Gol yang layak karena Laskar Mahesa Jenar memang mengambil inisiatif sejak awal. Mereka tampil menyerang sejak dimulainya laga melalui Fandi Eko Utomo, Bruno Silva, hingga Jonathan Cantillana. Sementara Persela baru bisa balik mengancam setelah laga berjalan 20 menit melalui brahim Musa Kosepa, Andi Muladi, hingga Muhammad Nasir.

Jual beli serangan kembali tersaji pada babak kedua. Baik PSIS maupun Persela bergantian melakukan serangan-serangan untuk mencari gol pembuka. Gol baru hadir di penghujung laga dan PSIS benar-benar beruntung.