Mainnya dianggap mirip Redondo atau Guardiola. Tapi, karier hancur akibat salah pilih klub.
Kisah ini dimulai ketika Gustavo Poyet kembali ke Chelsea setelah lebih dari satu dekade pergi. Dia pulang untuk bermain di Stamford Bridge. Tapi, semua orang yang hadir di stadion terkejut dengan penampilan seorang remaja berusia 17 tahun, produk akademi The Blues, yang baru masuk ke skuad utama.
Gaji Selangit, Intip Potret Hidup Mewah Gareth Bale
Selain itu, McEachran juga mewakili Inggris di setiap level dari U-16 hingga U-21. Sebagai anak muda, McEachran mengidolakan gelandang kreatif hebat asal Prancis, Inggris, hingga Spanyol. "Zinedine Zidane adalah segalanya, golnya, sentuhannya. Dia adalah gelandang serba bisa. Sekarang dia sudah pensiun, saya mengagumi Frank Lampard dan Andres Iniesta," kata McEachran saat itu.
Klub dengan Skuad Termahal di Eropa 2021/2022, Liga Premier Mendominasi
McEachran membuat 17 penampilan tim utama selama musim 2010/2011 dan menandatangani perpanjangan kontrak lima tahun di akhir musim panas. Tapi, kemudian dia hanya tampil pada lima kesempatan untuk The Blues.
Selama tahun-tahun pembentukan McEachran, itu berjalan lebih cepat dari sebelumnya. Ancelotti, Villas-Boas, Roberto di Matteo, Rafa Benitez, Jose Mourinho. Hampir setiap kali McEachran kembali dari masa pinjaman, dia akan menemukan pelatih baru yang menunggunya di Stamford Bridge.
Pinjamannya juga beragam. Pemain muda ini dipinjamkan ke Middlesbrough pada 2012/2013. Penampilan semifinal Piala FA untuk Wigan Athletic pada 2014 adalah yang tertinggi. Tapi, periode duduk bangku cadangan ada di Swansea City. Lalu, cedera yang dialaminya di Watford menghambat perkembangan McEachran.
Akhirnya, McEachran keluar dari labirin pinjaman dan menandatangani kontrak dengan Brentford. Di sana, dia memainkan 101 pertandingan tim utama selama empat tahun dan menjadi starter reguler saat fit.
Tapi, cedera selalu menjadi masalah. Bahkan, setelah dia meninggalkan Brentford, untuk bergabung dengan sesama tim Championship, Birmingham City, dengan status bebas transfer. Dia absen selama satu tahun karena cedera ligamen lutut parah yang dideritanya saat dia mulai bermain secara reguler.
McEachran akhirnya berpisah dengan klub dengan persetujuan bersama pada Januari 2021, setelah dikeluarkan dari skuad tim utama. Setelah menganggur beberapa bulan, sekarang dia bermain untuk Dons di kasta ketiga kompetisi Inggris.
Apa yang paling tragis tentang situasi McEachran adalah fakta bahwa dia bisa meniru Zidane jika tidak menolak pindah ke Madrid saat masih remaja. "Saya berusia 16 tahun, di Chelsea, dan agen saya saat itu berkata, 'Real Madrid menginginkan anda'. Sulit dipercaya, bukan?" kata McEachran kepada Daily Telegraph pada 2017.
"Saya memiliki kesempatan untuk pergi ke Madrid atau Manchester United. Madrid memiliki kontrak yang menunggu saya dan mereka ingin semua keluarga saya terbang. Tapi, saya berkata, 'Tidak, saya ingin bertahan di Chelsea'. Saya adalah penggemar Chelsea," tambah McEachran.
"Saya hanya percaya pada diri sendiri bahwa saya akan berhasil. Di bawah Carlo, ketika saya melakukan debut saya berkata pada diri sendiri: 'Ah, itu adalah pilihan yang baik bagi saya untuk mengatakan tidak kepada Madrid'. Tapi, melihat ke belakang sekarang perlu menyesalinya," beber McEachran.
Menolak Madrid di usia 16 tahun dan bermain di klub League One di usia 28 tahun adalah bentuk nyata dari perputaran roda kehidupan. Sepakbola mengajarkan bahwa segala hal bisa terjadi dalam hitungan detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, atau tahun.
Midfielder Josh McEachran views tonight's tie as an opportunity for players to impress Head Coach Liam Manning ?
— Milton Keynes Dons (@MKDonsFC) August 31, 2021