Bersinar saat remaja, kini menghilang dari panggung sepakbola elite dunia.
Ketika masuk dalam daftar NXGN 50 pemain remaja terbaik di planet ini pada 2016, tampak Seung-woo memiliki dunia di kakinya. Dijuluki "Messi dari Korea" selama tahun-tahun awalnya di Akademi Barcelona, dia seperti ditakdirkan untuk menjadi bintang besar, baik di Eropa maupun di negara asalnya.
Kisah Bocoran Analisis Andre Villas-Boas Tentang Lionel Messi di Usia 18 Tahun
Tekad, bakat, dan tidak mementingkan diri sendiri itulah yang menarik Barcelona pada Seung-woo. Dan, setelah melihatnya mendominasi di Danone Nations Cup 2010 saat berusia 12 tahun, mereka langsung bergerak.
Kisah Giorgio Barone, Koki Pribadi Cristiano Ronaldo
Sayang, langkah itu juga harus dibayar mahal. Transfer Seung-woo, bersama dengan lima orang lainnya melanggar Pasal 19 Regulasi FIFA tentang Status dan Transfer Pemain. Itu berkaitan dengan perlindungan anak di bawah umur, yang melarang transfer internasional di bawah usia 18 tahun.
Meski terhalang regulasi, Seung-woo masih bisa mewakili negaranya. Tapi, dia dikritik karena sikapnya. Konon, dia tidak menunjukkan rasa hormat yang cukup kepada rekan satu timnya, termasuk menendang papan iklan setelah kehilangan peluang dalam pertandingan persahabatan praturnamen jelang Piala Dunia U17 2015.
"Saya memiliki masalah dengan sentuhan saya dan ada banyak hal yang secara pribadi saya sesali. Ini adalah pertandingan pertama saya di tanah Korea dengan jersey Taegeuk Warrior. Tapi, itu tidak memuaskan," kata Seung-woo tentang insiden tersebut.
Penalti gagal yang krusial dalam kekalahan di babak 16 besar melawan Belgia hanya menambah tekanan yang mulai diberikan kepadanya. Gwan-won percaya bahwa dengan melihat ke belakang, lebih banyak waktu di Korea akan menguntungkan Seung-woo, baik dalam arti sepakbola maupun perkembangannya secara pribadi.
"Saya merasa dia akan tumbuh lebih besar di Korea. Ada beberapa kasus pemain Korea bermain sampai usia 18 tahun, dan kemudian pindah ke Eropa. Tapi, saat itu, kami tidak punya pilihan," kata Gwang-won.
"Itu adalah situasi yang luar biasa dalam sejarah sepakbola Korea Selatan dan tawarannya sangat bagus. Saya pikir Seung-woo juga memiliki hal-hal eksternal yang sulit, seperti larangan transfer pemain muda oleh FIFA," tambah Gwang-won.
Karena pelanggaran aturan pemain muda itu, Barcelona dilarang mengontrak pemain baru untuk dua jendela transfer. Sehari setelah ini berakhir, klub mendaftarkan 76 pemain baru. Tak lama setelah itu, pada ulang tahunnya yang ke-18, Lee mendapatkan nomor 77 di skuad junior Barcelona.
Gagal mengikuti jejak Messi di tim utama Barcelona, Seung-woo akhirnya membuat satu penampilan tunggal untuk Barcelona B. Bakatnya tidak tenggelam oleh persaingan lulusan-lulusan La Masia.
Seung-woo kemudian dijual ke Hellas Verona pada 2017. Tapi, seperti yang berlaku pada pemain lulusan La Masia lainnya, Barcelona juga menempatkan klausul pembelian kembali dalam kesepakatan itu. Klausul itu pada akhirnya tidak diaktifkan karena Seung-woo kurang cemerlang di Italia.
? Signed by Barcelona after impressing as a 12 year old
— Goal (@goal) September 4, 2021
? Scored 39 goals in 29 games in his first season at La Masia
What happened to #NXGN wonderkid Lee Seung-woo? pic.twitter.com/I1KdRpwE3h
Sekarang, Seung-woo berusia 23 tahun, dan menghabiskan paruh kedua musim lalu dengan status pinjaman di Portugal bersama Portimonense. Seung-woo siap melanjutkan karier di Belgia.
"Sebagai pemain yang mewakili Korea di Eropa, saya berusaha bekerja lebih keras dan melakukan lebih baik dibandingkan dengan yang lain. Saya berusaha lebih baik di setiap pertandingan karena tanggung jawab saya sebagai pemain Korea di sini," kata Seung-woo kepada South China Morning Post pada awal tahun ini.
Seung-woo telah menunjukan kreditnya. Dia menikmati lebih banyak kesuksesan di tingkat internasional. Dia dipanggil ke skuad Korea Selatan untuk Piala Dunia 2018 asuhan Shin tae-yong. Dan, pada usia 20 tahun dia menjadi pemain termuda di daftar mereka.
Di Rusia, dia membuat dua penampilan pengganti saat Korea Selatan tersingkir di babak penyisihan grup, meski mengalahkan juara bertahan Jerman. Lalu, Seung-woo mendapatkan tempat di skuad Korea Selatan U-23 untuk Asian Games 2018, yang berakhir dengan kemenangan.
"Menurut pendapat saya, saya berharap Seung-woo menemukan tim baru untuk waktu bermain yang lebih banyak. Jangan khawatir tentang reputasi liga. Bahkan, jika itu bukan negara yang baik atau liga yang bagus, saya ingin menyarankan dia untuk pergi ke tim dengan dia bisa bermain," ujar Gwang-won.
"Seung-woo masih muda. Dia bisa menunjukkan kemampuannya ketika dia bisa bermain lebih lama, dan jika dia bertemu pelatih yang mengakui kemampuannya. Saya pikir dia bisa mendekati potensi masa kecilnya," pungka Gwang-won.