Sejak dulu, Arsenal dikenal sebagai klub yang gemar menghadirkan pemain-pemain aneh. Park Chu-young salah satunya.
Ketika Chu-yong bergabung dengan Arsenal, harian ternama Prancis, L'Equipe, menuliskan sebuah kalimat dengan kata-kata yang terkesan meragukan, salah satunya paradoks.
7 Mantan Pemain Liverpool yang Masih Bermain Tahun ini
Meski gagal, Chu-young tetap di Arsenal. Wenger memilih untuk tidak meminjamkannya ke klub lain. Dan, anehnya, pada tahun-tahun yang sama, Chu-young mendapatkan lebih banyak waktu bermain dan tetap tajam untuk tim nasional Korea Selatan. Bahkan, dia kaptennya.
5 Klub dengan Lini Tengah Terbaik di Eropa Saat ini
Berbohong demi menghindari wajib militer
Nama Chu-young baru mendunia ketika menciptakan saga wajib militer di negara asalnya. Seperti warga negara Korea Selatan pada umumnya, Chu-young juga diharapkan pada wajib militer dua tahun.
Dan, seperti kebanyakan warga Negeri Ginseng lainnya, berdinas di militer adalah hal yang sangat ditakuti. Bahkan, ketika mereka terlibat dalam dinas militer, orang-orang akan dengan berat hati dan keterpaksaan menjalani. Tak terkecuali bagi Chu-young.
Penundaan wajib militer sebenarnya wajar dan biasa dilakukan beberapa orang. Itu juga dilakukan Son Heung-min beberapa tahun kemudian. Yang menjadi masalah adalah Chu-young berbohong kepada Arsenal dan Korea Selatan.
Kepada Arsenal, Chu-young berpamitan akan kembali ke Negeri Ginseng untuk tugas negara selama tahun sehingga kemungkinan kariernya tertunda. The Gunners tidak punya solusi lain selain mengizinkan demia kebaikan Chu-young karena hukum di Korea Selatan memungkinkan hukuman penjara bagi orang yang menolak wajib militer.
Ternyata, lembaga yang mengurusi wajib militer di Korea Selatan mengumumkan Chu-young dapat menunda dinas militernya hingga 2022 karena mendapat kualifikasi untuk tinggal jangka panjang di Monaco.
Akibatnya sangat fatal bagi Chu-young. Di negeri asalnya, dia dianggap tidak nasional, pengkhianat negara, hingga agen Korea Utara. Sementara di London Utara, Chu-young dianggap sebagai pemain tidak profesional, pemalas, gagal, hingga pembohong besar.
Ketika kontroversi itu membesar, Chu-young menyangkal menghindari dinas militernya. "Saya mengerti ada kontroversi besar sejak saya menunda wajib militer saya. Saya pertama-tama ingin meminta maaf kepada semua orang yang merasa ditinggalkan oleh saya," ujar Chu-young saat itu, dilansir goal.com.
"Ketika saya bermain untuk AS Monaco saya bisa belajar banyak hal baru tentang sepakbola. Saya ingin tinggal di Eropa lebih jauh untuk belajar lebih banyak. Jadi saya memutuskan untuk menunda dinas saya," tambah Chu-young.
"Saya tidak punya niat untuk meninggalkan Korea atau menghindari wajib militer. Saya sudah menulis janji bahwa saya akan memenuhi tugas saya dengan negara. Saya sudah berjanji beberapa kali bahwa saya akan melakukan layanan nasional saya, dan saya benar-benar akan melakukannya," ungkap Chu-young.
Beruntung, saat kontroversi mengemukan, Chu-young dipilih sebagai pemain di atas usia 23 tahun oleh pelatih Korea Selatan U-23, Hong Myung-bo, untuk Olimpiade London 2012. Mereka meraih medali perunggu sehingga dapat dikecualikan dari dinas militer di Korea Selatan.
Dia jauh lebih beruntung dari Heung-min yang membawa Korea Selatan meraih emas Asian Games 2018. Bintang Tottenham Hortspur itu hanya diizinkan mengganti dinas militer dua tahunnya menjadi hanya tiga bulan.
#OTD in 2011: Per Mertesacker, Andre Santos, Mikel Arteta and Yossi Benayoun all signed for Arsenal on Transfer Deadline Day. This concluded Arsène Wenger’s 48 hour spending spree after signing Park Chu-Young the day before. pic.twitter.com/eNXEjv1qrw
— Throwback Arsenal (@ThrowbackAFC) August 31, 2020