Biasanya, mantan pemain akan tetap terhubung dengan sepakbola. Tapi, Viduka beda.
Melacak pemiliknya sulit, terutama karena dia tidak ingin ditemukan. Tapi, bagi mereka yang mengenalnya, dia pernah menjadi berita utama di sepakbola dengan total 269 gol yang dicetak di Glasgow Celtic, Leeds United, Middlesbrough, hingga Newcastle United.
Adu Balap 5 Mesin Gol Terbaik Eropa, Siapa Bakal Menang?
Pilihan hidup Viduka setelah pensiun memang unik. Dia tidak tertarik menjadi pelatih, pengurus klub, agen pemain, atau komentator televisi. Padahal, jika dia mau, banyak klub dan stasiun televisi di Australia, Britania Raya, dan Kroasia yang menawari.
Bisakah Dzeko-Correa Gantikan Lukaku-Hakimi? Ini Analisisnya
"Saya meninggalkan Australia untuk bergabung dengan klub Kroasia, Dinamo Zagreb, pada usia 19 dan jatuh cinta dengan gaya hidup di kota ini. Kami ingin membuka kafe untuk bersenang-senang. Kafe tempat semua orang diterima. Jadi, di sini (Zagreb) kita sekarang. Saya melakukan semua pekerjaan. Saya hanya duduk di sini dan minum kopi," ungkap Viduka.
"Kami berlari keluar, dengan piyama kami, dan salju mulai turun. Kami harus duduk di dalam mobil selama berjam-jam, takut akan gempa susulan. Anda menyadari betapa lemahnya kita dibandingkan dengan alam," tambah Viduka.
Viduka meninggalkan Zagreb pada 1998 untuk menandatangani kontrak dengan Celtic di Skotlandia. "Saya bekerja keras di Celtic. Klub sedang kacau, tapi saya adalah pencetak gol terbanyak dan pemain terbaik tahun itu. Saya benar-benar meninggalkan hati saya di sana," beber Viduka.
Leeds kemudian mendatangkan Viduka pada 2000 setelah sukses di Skotlandia. Viduka menjelma menjadi pencetak gol terbanyak di masing-masing dari empat musimnya di Elland Road. Tapi, ada penyesalan bagaimana itu berakhir. Degradasi menyusul penjualan pemain terbaik mereka.
"Kami tidak memiliki petunjuk tentang masalah keuangan. Tapi, kemudian orang-orang seperti Woody (Jonathan Woodgate) dijual. Itu adalah bencana. Saya diusir di pertandingan terakhir saya, dan itu membuat saya frustrasi. Tim tidak dijalankan sebagaimana mestinya. Setelah David O'Leary dipecat, kami kehilangan aura itu. Tidak ada disiplin yang sama," ungkap Viduka.
"Bukan hanya Peter Reid (pelatih yang berselisih dengan Viduka), seluruh klub menjadi tanpa hukum. Jika anda memiliki skuad bernilai jutaan, seperti kami, dapatkan pelatih yang bagus. Seseorang yang tahu apa yang dia lakukan. Lihatlah Marcelo Bielsa sekarang. Dia telah membuktikan apa yang bisa dicapai pelatih," beber Viduka.
Selain karier yang gemilang, Viduka juga sering dihubungkan dengan beberapa pemain Kroasia. Bahkan, banyak yang menyebut dirinya masih memiliki hubungan darah dengan Luka Modric. Benarkah?
"Tidak. Semua orang mengatakan itu. Dia berhubungan dengan sepupu saya melalui pernikahan. Tapi, kita berteman. Dia seorang pria yang baik. Rumahnya tidak jauh dari sini. Dia membelinya dari Zvonimir Boban," pungkas Viduka.
It's #LUFC vs #LFC today...
— Oddspedia ⚽️????⛳️?? (@oddspedia) September 11, 2021
Which is our cue to show Mark Viduka's four-midable performance from 2000.
The big Aussie hit all @LUFC's goals in a famous 4-3 win at Elland Road!pic.twitter.com/9PZLigd0I3