Untung, di Eropa. Sulit membayangkan jika itu di India dan Inspektur Ladu Singh yang menangkap.
Meski berstatus penyerang tim nasional, Arnaut Danjuma bukan pemain depan Belanda yang populer seperti Memphis Depay, Steven Bergwijn, Donyell Malen, Steven Berghuis, atau Wout Weghorst. Tapi, penyerang Villarreal itu punya pengalaman yang tidak dialami rekan De Oranje lainnya.

Lahir di Lagos dari orang tua asal Nigeria-Belanda, pemilik nama lengkap Arnaut Danjuma Groeneveld itu memulai karier junior dari TOP Oss sebelum bergabung dengan Akademi PSV Eindhoven.

Sayang, akibat persaingan yang ketat di PSV, Danjuma hanya mendapatkan kesempatan bermain di Jong PSV sebelum bergabung ke NEC Nijmegen. Setelah bermain 40 kali dan memproduksi 12 gol, Danjuma hijrah ke Belgia membela Club Brugge.

Berkat performa yang stabil di Brugge, Danjuma mendapatkan peluang ke Inggris. Pada 1 Agustus 2019, dia bergabung dengan Bournemouth dengan 13,7 juta pounds (Rp270 miliar) dan menandatangani kontrak jangka panjang.

Dia melakukan debut untuk Bournemouth sebagai pemain pengganti dalam pertandingan Piala Liga melawan Burton Albion pada 25 September 2019. Dirinya mencetak gol pertamanya untuk Bournemouth dalam kemenangan 3-2 melawan Blackburn Rovers pada 12 September 2020. 

Lalu, setelah kontribusi 10 gol dalam sebulan, Danjuma dianugerahi penghargaan Pemain Terbaik Bulan Ini untuk April 2021. Selanjutnya, pada 21 Mei 2021, Danjuma dianugerahi penghargaan Bournemouth Player of the Year setelah menerima 40% suara pendukung, mengalahkan Asmir Begovic yang memiliki 38% suara.

Meski sukses di Inggris, Danjuma justru pindah ke Spanyol pada 19 Agustus 2021. Dia bergabung dengan Villarreal dengan transfer yang diyakini berada ada di kisaran 25 juta euro (Rp420 miliar) dan menandatangani kontrak hingga 30 Juni 2026.



Uniknya, selama dua musim di Bournemouth, Danjuma sempat memiliki pengalaman mengerikan. Pada 16 Maret 2021, dia ditangkap polisi dengan tuduhan percobaan pembunuhan.

"Tiba-tiba sebuah mobil polisi berhenti dan dua petugas keluar. Mereka berkata: Letakkan tangan anda di atap mobil'. Apa yang telah saya lakukan? Tapi, mereka berteriak: 'Tutup mulutmu'. Mereka berteriak keras beberapa kali," ujar Danjuma beberapa waktu lalu, dilansir Ghana Soccernet.

"Saya meletakkan tangan saya di atap mobil dan bertanya lagi apa yang telah saya lakukan. Mereka menjawab bahwa mereka sedang menunggu bantuan," tambah penyerang yang beroperasi di sayap itu.

Ternyata, Danjuma menjadi korban salah tangkap. Petugas sebenarnya sedang mencari seorang pria yang baru saja melarikan diri setelah menikam orang lain. Kebetulan, sang tersangka lari ke arah kendaraan Danjuma yang sedang melaju. Warna mobilnya sama.

"Itu memalukan. Orang-orang lewat dan memotret. Saya marah dan mengatakan beberapa hal yang seharusnya tidak saya katakan. Tapi, saya sangat frustrasi. Dan, akhirnya, petugas itu berkata: 'Anda bukan orang yang kami cari, anda bisa pergi'. Mereka lalu pergi begitu saja," ungkap Danjuma.

Sehari kemudian, perwakilan kepolisian setempat mendatangi Danjuma dan mengajukan permintaan maaf. Danjuma memaafkan. Tapi, dirinya tidak bisa mengajukan tuntutan hukum atas kesalahan sang petugas. Dia hanya bisa mengumpat dalam hati. Sial!