Ada yang pernah memenangkan Ballon d'Or di usia muda dan setelah itu pudar kariernya.
Ada juga pemain tertentu yang cenderung mencapai puncak popularitas terlalu dini, di usia yang sebenarnya lebih pantas bermain untuk tim U-19 atau U-21. Akibatnya menjadi bumerang bagi karier bermain mereka. Ini mungkin karena berbagai alasan, termasuk cedera dan lain sebagainya.
Momen Jude Bellingham Cium Erling Haaland, Apakah Mereka Gay?
5. Anderson
Anderson seharusnya menjadi talenta besar Brasil berikutnya selama hari-harinya bersama Gremio dan Porto. Dia menjadi terkenal dan dielukan setelah pindah ke Manchester United pada 2007 dengan mahar 28,3 juta pounds.
5 Kapten Terbaik Sepanjang Sejarah Liga Champions
4. Ricardo Quaresma
Dia selalu menjadi sosok yang lincah, terkenal karena bakat dan kemampuan teknisnya. Dia bukan pemain yang paling konsisten, tapi mampu menghasilkan momen ajaib ketika memutuskan untuk melakukannya.
Pemain timnas Portugal itu adalah bagian dari tim Portugal yang memenangkan Euro 2016. Karir Quaresma dan Cristiano Ronaldo tidak terlihat serupa. Itu karena performa mengecewakan pemain berusia 37 tahun itu bersama Barcelona, Inter Milan, dan Chelsea telah diimbangi oleh masa-masa bagusnya bersama FC Porto dan Besiktas.
3. Mario Balotelli
Mario Balotelli sama sekali bukan nama yang yang asing di telinga para penggemar sepakbola. Striker Italia ini lebih dikenang karena momen kontroversialnya daripada bakatnya.
Kontroversi telah mengikuti Balotelli ke setiap klub. Pemain berusia 31 tahun itu tidak pernah benar-benar memantapkan dirinya di level klub, mewakili klub-klub seperti AC Milan, Liverpool, Nice, dan Marseille. Bakat Balotelli tidak pernah dipertanyakan. Tapi, akan adil untuk mengatakan bahwa dia tidak melakukannya sebaik yang diharapkan banyak orang. Dia saat ini bermain untuk Adana Demirspor.
2. Robinho
Robinho memiliki 100 caps untuk tim nasional Brasil. Jadi, di atas kertas dia telah melakukannya dengan baik dan menikmati karier yang bagus.
Namun, lebih banyak yang diharapkan darinya. Pemain Brasil itu membuat gelombang di Santos dengan penampilannya, sedemikian rupa sehingga Real Madrid memutuskan untuk mengontraknya pada 2005. Robinho melakukannya dengan cukup baik di Spanyol, membuat lebih dari 100 penampilan di semua kompetisi untuk Los Blancos, dan memenangkan dua gelar La Liga.
Dia pindah ke Manchester City pada 2008, dan karier Robinho melambat setelah itu. Penyerang ini gagal tampil mengesankan di Inggris dan menghabiskan beberapa waktu di Italia bersama AC Milan. Setelah bermain di China, Brasil, dan Turki, pemain berusia 37 tahun itu pensiun pada 2020.
15 years ago today Tommy Gravesen livened up pre-season at Real Madrid... by giving Robinho a straightener.
— A Funny Old Game (@sid_lambert) August 2, 2021
Bonkers. pic.twitter.com/JxzswtZq05
1. Michael Owen
Michael Owen menghabiskan sebagian besar karier bermainnya mewakili Liverpool. Owen adalah bintang utama Liverpool sejak usia sangat muda. Secara teknis berbakat, cepat, dan dengan kemampuan finishing yang baik. Owen adalah pencetak gol reguler untuk klub masa kecilnya.
Namun, pemain Inggris itu dimanfaatkan dengan sangat konsisten sejak awal. Ini mungkin telah menyebabkan berbagai masalah cedera yang dideritanya selama tahap akhir kariwrnya.
Owen memenangkan Ballon d'Or 2001 untuk penampilannya. Dia mewakili Real Madrid, Newcastle United, Manchester United, dan Stoke City setelah masa tinggalnya di Liverpool. Dia gagal meniru performanya di Liverpool di klub mana pun dan pensiun pada 2013.
Michael Owen - 2001 Ballon d'Or winner. ? pic.twitter.com/d1FTwr9U5Z
— Football Tweet ⚽ (@Football__Tweet) December 12, 2016