Rekan-rekannya masih sibuk bermain sementara Gago kini sibuk mengasuh pemain
Gelandang yang elegan di masanya, yang bisa menjadi salah satu yang terbaik di dunia jika bukan karena masalah cedera kronisnya. Selama berkarier sebagai pesepakbola profesional, Gago sendiri mengalami setidaknya tiga cedera tumit Achilles yang serius saat bermain untuk rival bebuyutan River, Boca Juniors pada tahun 2015, 2016 dan 2018. Apa yang dialaminya diperburuk dengan dua robekan ligamennya. Semuanya terjadi dalam waktu lima tahun, akhirnya memaksa Gago untuk gantung sepatu pada akhir tahun lalu pada usia yang relatif muda yakni 34 tahun.
Mengenal Murderball, Metode Latihan Keras Ala Marcelo Bielsa
“Saya pikir kami memainkan permainan yang hebat hari ini,” ujar Gago setelah kemenangan yang diraih oleh timnya.
Say hi to the coach of the moment! Fernando Gago faces a new challenge at @clubaldosivi ⚽️✨?#ThisIsPassion, live it with us pic.twitter.com/5mf6kMMNFO
— Liga Profesional Eng (@LigaAFA_Eng) February 2, 2021
Bahkan ketika Aldosivi sedang berjuang, mereka memainkan permainan berbasis penguasaan bola yang atraktif serta dinamis.Gago adalah tipikal pelatih yang sangat idealis soal penguasaan bola meskipun dengan sedikit penekanan untuk lebih bisa menjaga bola, dan dengan tim seadanya, jelas Luciano Pocrnjic dkk harus bekerja keras untuk memberi ancaman kepada lawan.
“Kami memiliki rencana permainan kami dan kami ingin menerapkannya di setiap pertandingan. Terkadang itu membuahkan hasil, di lain waktu lawan menghentikan kami, tetapi saya pikir kami berada di jalur yang benar.”
Klub lama Gago saat ini tidak memiliki pelatih permanen setelah kepergian Miguel Angel Russo dan nama Gago belakangan ini mencuat untuk bisa menjadi pelatih dari tim asal kota Buenos Aires tersebut.
“Saya terikat kontrak dengan Aldosivi hingga Desember. Saat ini, saya bahkan tidak memikirkan untuk melatih Boca, itu tidak ada di kepala saya dan saya tidak memikirkannya, ”ujar mantan pemain Valencia itu kepada ESPN.
Vamos por más! pic.twitter.com/2A94YIeMmp
— Fernando Gago (@fernandogagome) June 6, 2017
“Saya hidup untuk hari ini, begitulah saya. Itu sebabnya saya menandatangani kontrak satu tahun."
“Kami semua ingin maju, tapi sekarang saya nyaman dengan Aldosivi. Saya suka ide menyusun proyek, saya ingin meninggalkan sesuatu di sini. Ada sesuatu yang lebih penting dari keinginan saya, keterampilan. Saya harus merasa mampu, dengan ide-ide yang jelas dan kepercayaan diri untuk menyelesaikannya. Pelatih harus tumbuh dan belajar dan itu datang seiring waktu dan juga kesalahan.”
Kini dalam sembilan bulan terakhir, Gago telah memulai karier kepelatihannya di tengah pandemi dan krisis keuangan di sebagian besar sepakbola Argentina, telah terbukti menjadi batu loncatan untuk Gago yang telah menjalani debut kepelatihannya dengan sangat luar biasa.
Aldosivi memainkan beberapa momen sepakbola terbaik di Divisi Utama Argentina, dan sukses merauo poin dalam prosesnya. Jika karier Gago dapat bertahan melawan River Plate di kompetisi utama Argentina dan terus tampil mengesankan, ia mungkin akan menerima panggilan dari Bombonera lebih cepat daripada sebelumnya.