Red Bull tidak pernah kehabisan stok anak muda berbakat. Yang terbaru Karim-David Adeyemi.
Adeyemi telah memainkan musim yang produktif sejauh ini. Dia mencetak tujuh gol dalam 11 penampilan di semua kompetisi dan membuat debut untuk tim nasional Jerman.
Kisah Radamel Falcao di Rayo Vallecano, Makin Tua Makin Jadi
Musim terbaiknya hadir pada 2020/2021. Saat itu, dia sukses mencetak tujuh gol di liga dalam 29 pertandingan (11 sebagai starter) dan memberikan sembilan assist saat berusia 18 tahun. Dia terkadang dimainkan di depan bersama dengan Patson Daka (sekarang di Leicester City) atau dimainkan di kedua sisi sayap.
5 Pemain yang Gagal Jadi The Next Maradona, Semuanya dari Argentina
Saat menghadapi lawan, Adeyemi mengandalkan kecepatannya. Akselerasinya luar biasa, dan perubahan kecepatan yang cepat untuk melewati pemain lawan. Tapi, yang menjadi aset terbesarnya adalah ketenangan. Adeyemi tampak berdarah dingin saat berada di depan gawang dan mampu memanfaatkan ruang dengan memanfaatkan kedua kakinya.
"Tapi, jika Bayern memberi saya tawaran, saya akan memilih jalan ini. Saya ingin menunjukkan kepada mereka apa yang bisa saya lakukan dan itu adalah kesalahan untuk membiarkan saya pergi. Itu memotivasi saya," tambah Adeyemi.
Ketika ditanya siapa idolanya, penyerang itu menjawab santai. "Saya tidak benar-benar memiliki idola. Hanya pemain yang mirip dengan saya dalam hal gaya bermain, dan karena itu saya suka. Jadi, dari sudut pandang saya, Kylian Mbappe, Serge Gnabry, Pierre-Emerick Aubameyang, saya suka," ungkap Adeyemi.
? | Liverpool are considering a January move for RB Salzburg forward Karim Adeyemi.
— The Anfield Buzz (@TheAnfieldBuzz) September 14, 2021
[Transfermarkt] pic.twitter.com/oucHK3qt1e
Pujian atas bakat Adeyemi datang dari orang-orang yang pernah bekerja dengan dirinya. "Dari perspektif olahraga, sangat jelas bahwa dia bisa menjadi profesional. Satu-satunya hal yang dapat merusak karier bocah itu adalah jika dia cedera atau jika kami secara pribadi melakukan kesalahan," kata Presiden Unterhaching, Manfred Schwabl.
"Dia dulunya sedikit licik. Kuncinya adalah kami dengan cepat memberinya banyak tanggung jawab dalam tim. Dia melakukan pekerjaan dengan hebat. Dia terlahir untuk menjadi yang teratas. Saya tidak melihat dia memiliki batasan," puji pelatih Adeyemi di Unterhaching U-17, Ognen Zaric.
Setelah mencetak gol pada debut untuk Jerman, Adeyemi juga mendapatkan pujian dari Hansi Flick. "Dia sudah menunjukkan di awal musim ini bahwa dia bisa sedingin es di depan gawang. Dia melakukannya dengan sangat baik hari ini ketika dia masuk," kata Flick.