Jika melihat lawan yang dihadapi, target paling logis adalah lolos sebagai runner-up grup.
Turnamen antarnegara Asia Tenggara ini awalnya dijadwalkan berlangsung pada 23 November-31 Desember 2020. Tapi, ditunda dan dijadwalkan ulang setidaknya dua kali karena pandemi Covid-19. Turnamen ini pertama kali dijadwal ulang pada 11 April-8 Mei 2021. Lalu, mundur menjadi 5 Desember 2021-1 Januari 2022.
Menurut Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, Grup B akan berjalan ketat karena diiisi tim kuat seperti Vietnam dan Malaysia. Ada lagi dua kuda hitam, Kamboja dan Laos.
Rumor Transfer, James Rodriguez Main ke Timur Tengah?
Seperti halnya PSSI, Tae-yong juga menyambut baik hasil undian tersebut. Hanya saja dirinya masih ingin segera mengetahui tempat dan formal final turnamen tahun ini agar bisa menyiapkan taktik serta strateginya.
Jadi, bagaimana peluang Indonesia? Berikut ini analisisnya:
1. Vietnam
Vietnam sekarang menggeser Thailand sebagai tim terbaik di Asia Tenggara. Mereka berada di peringkat 95 FIFA dan menjadi satu-satunya wakil AFF di putaran akhir Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. Meski hattrick kekalahan pada tiga pertandingan awal, pencapaian itu lebih bagus dari Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir, Vietnam dan Indonesia sudah sering bertemu di beberapa kelompok umur. Pada 2019, Vietnam U-23 mengalahkan Indonesia U-23 di final SEA Games Filipina. Yang paling baru, Vietnam membantai Indonesia asuhan Tae-yong 4-0 pada Putaran II Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Dubai.
Dari hasil pertandingan-pertandingan tersebut, terlihat sangat jelas perbedaan kualitas Vietnam dan Indonesia. The Golden Stars bermain taktis, power full, cepat, cerdik, dewasa, dan mengandalkan umpan-umpan silang ke jantung pertahanan Indonesia. Fisik mereka juga luar biasa.
Jadi, entah main di Jakarta atau Hanoi, kemenangan akan menjadi milik Vietnam. Pertanyaannya adalah berapa gol yang akan bersarang ke gawang Nadeo Argawinata? Semoga prediksi ini salah!
Thousands of fans have taken to the streets across Vietnam to celebrate securing the #SEAGames2019 Gold Medal
— Vietnam football (@soccervietnam) December 10, 2019
Vietnam 3-0 Indonesia#vietnam #football #vnexpress pic.twitter.com/Fti1nycM57
2. Malaysia
Terakhir kali Indonesia bertemu Malaysia saat Kualifikasi Piala Dunia 2022. Saat itu, Simon McMenemy menjadi nakhoda tim Garuda ketika Harimau Malaya menang 3-2 di Gelora Bung Karno dan 2-0 di Bukit Jalil. Saat itu terlihat jelas perbedaan kualitasnya.
Tapi, Indonesia di era Tae-yong belum pernah dihadapi Malaysia. Tentu saja ada banyak hal yang berubah dari pertemuan terakhir keduanya di era McMenemy. Materi pemain, cara bermain, taktik, strategi, hingga pelatihnya berbeda. Sebaliknya, Malaysia masih sama dengan "si itu, si itu" lagi.
Dalam situasi seperti ini, Malaysia akan menjadi lawan sepadan Indonesia. Entah pertandingan dilangsungkan di Kuala Lumpur, Jakarta, atau tempat netral, Egy Maulana Vikri dkk layak optimistis.
Indonesia justru memiliki seikit keuntungan karena beberapa pemain merumput di kompetisi Negeri Jiran. Pemain-pemain seperti Ryuji Utomo (Penang), Syahrian Abimanyu (Johon Darul Ta'zim), atau Saddil Ramdani (Sabah) jika dipanggil, bisa menjadi intelijen yang sangat berguna bagi skuad Garuda.
Kesimpulannya? Kemenangan dengan skor tipis lewat pertandingan yang ketat dan suporter yang panas (jika diizinkan datang ke stadion) bisa didapatkan Indonesia ketika menghadapi Harimau Malaya pada 19 Desember 2021.
One year ago!
— Keesh (@keeshmatstats) November 19, 2020
Malaysia 2-0 Indonesia
World Cup Qualifier
Stadium Nasional, Bukit Jalil
International football has and will always matter ⚡️ pic.twitter.com/oxlHZiHcpw
3. Kamboja
Dalam beberapa tahun terakhir Kamboja membangun sepakbola dengan baik. Mereka mulai dengan memperbaiki kompetisi domestik. Liga Kamboja (C-League) dibenahi dengan sangat serius. Infrastruktur dibangun, pemain dan pelatih asing didatangkan. Bahkan, Kamboja belajar langsung dari Thai League.
Hasil kompetisi telah membuat Kamboja memiliki beberapa pemain dengan kemampuan bagus. Sebut saja Prak Mony Udom, Keo Sokpheng, atau Thierry Bin. Selain itu, peringkat FIFA milik Kamboja juga tidak terpaut jauh dengan Indonesia.
Meski ada banyak hal positif terjadi dan perubahan yang menuju hal baik, Kamboja tetap bukan lawan yang bisa mengalahkan Indonesia. Jika dalam kondisi bagus dan fair, tim Garuda bisa memetik kemenangan atas The Angkor Warriors. Indonesia bisa menang dengan skor tipis (1-0, 2-1). Bisa juga margin dua atau tiga gol.
Congratulations Boeung Ket FC for winning their 4th ?? Cambodia League. pic.twitter.com/9tC8xY7P1L
— Asian Football (@AsianFootballs) October 26, 2020
4. Laos
Laos punya beberapa pemain di kompetisi Thailand, baik Thai League 1, 2, atau 3. Tapi, dengan kemampuan dan tradisi, mereka tetap akan menjadi tim terlemah di Grup B. Mungkin tidak akan seperti dulu menjadi lumbung gol. Tapi, setidaknya Laos hanya layak menghadapi Kamboja.
Jadi, selain Kamboja, Laos seharusnya menjadi sasaran tembak Indonesia untuk mendulang poin dan gol sebanyak-banyaknya!