Banyak yang menduga mereka sudah pensiun. Tapi, ternyata masih aktif di lapangan.
Berpindah klub sudah menjadi hal biasa bagi pemain-pemain sepakbola. Tidak hanya di liga yang sama, melainkan juga hingga ke luar negeri. Contohnya, beberapa pemain Tottenham Hotspur, yang ternyata masih aktif bermain hingga musim ini.

Sebagai salah satu klub papan atas Inggris, Tottenham pernah diperkuat banyak pemain kelas dunia. Beberapa hanya numpang lewat. Tapi, banyak juga yang menjadi bintang. Sejumlah nama bahkan masih eksis di Liga Premier 2021/2022. Contohnya, Andros Townsend, Ryan Fredericks, dan Kyle Walker.
Namun, yang menarik adalah masih terdapat lebih banyak mantan pemain Tottenham aktif bermain sepakbola, meski di kompetisi berbeda. Bahkan, nama-nama tersebut dikira sudah tidak bermain sepakbola lagi.

Berikut ini 6 mantan pemain klub London Utara tersebut yang dikira sudah tidak atif, tapi ternyata masih bermain sepakbola di sejumlah negara:

1. Roman Pavlyuchenko

Siapa pun yang menonton Pavlyuchenko dalam penampilan terbaiknya di London Utara akan melihat seorang pria yang sangat bergairah dalam bermain sepakbola dan mencetak gol. Selama empat musim, pemain berkebangsaan Rusia tersebut mencetak 42 gol dari 113 pertandingan.
Setelah meninggalkan Inggris, mantan pemain Spartak Moscow tersebut membela Lokomotiv Moscow, Kuban Krasnodar, Ural Yekaterinburg, Ararat Moscow, dan Znamya Noginsk. Di klub terakhir itu Pavlyuchenko bahkan masih aktif bermain hingga musim ini di usia yang akan 40 tahun pada 15 Desember 2021.

2. Heurelho Gomes

Jika Italia masih memiliki Gianluigi Buffon, di Brasil terdapat Heurelho da Silva Gomes. Mantan kiper Watford dan PSV Eindhoven itu bermain lebih dari 100 pertandingan dengan seragam Spurs. Pada 15 Februari 2021, Gomes berusia 40 tahun. Dan, dia masih aktif menjaga gawang.

Setelah puas di Eropa, dia kembali ke Amerika Selatan untuk bergabung dengan Democratica. Itu adalah tim dari liga yang lebih rendah dari negara bagian Minas Gerais.



3. Giovani dos Santos

Ketika Giovani bergabung dengan Tottenham dari Barcelona pada 2008, rasanya ada euforia yang melanda stadion. Tapi, seorang waktu, pesepakbola asal Meksiko itu gagal menjawab statusnya sebagai lulusan La Masia sekaligus menyandang status "Ronaldinho dari Meksiko".
Sekitar 13 tahun kemudian, pemain Meksiko itu telah mencatatkan lebih dari 100 penampilan internasional. Itu menunjukkan bahwa masih ada kehidupan setelah karier suramnya di White Hart Lane. Tahun ini dia merumput bersama Club America setelah bermain dengan Zlatan Ibrahimovic dan Ashley Cole di LA Galaxy.


4. Reto Ziegler

Pemain Swiss tersebut bergabung dengan Spurs saat masih remaja pada 2004, ketika Jacques Santini berada di ruang ganti White Hart Lane. Dia mencetak satu-satunya gol Tottenham melawan Everton yang berisi pemain-pemain seperti David Weir, Kevin Campbell, dan Gary Naysmith.

Sekarang, dia berusia 35 tahun. Pemain sayap kiri tersebut bergabung dengan Lugano di negara asalnya Swiss menjelang musim 2021/2022, setelah sebelumnya bermain di Jerman, Italia, Turki, dan Rusia.


5. Sandro

Sandro Raniere Guimaraes Cordeiro bermain di Tottenham selama 4,5 musim setelah datang dari Internacional Porto Alegre. Dia juga sempat menghabiskan waktu bersama Queens Park Rangers (QPR) dan West Bromwich Albion setelah meninggalkan London Utara.

Sandro masih berusia 32 tahun dan sekarang berada di klub keenamnya yang berbeda sejak meninggalkan Inggris. Dia menandatangani kontrak dengan Belenenses selama musim panas lalu. Dia bergabung dengan tim Portugal tersebut dengan kontrak dua tahun.




6. Calum Davenport

Calum Davenport  adalah mantan bek Inggris U-21 yang memulai karier di Coventry City sebelum bergabung dengan Tottenham. Lalu, pindah ke West Ham setelah dipinjamakn ke beberapa klub seperti Norwich City dan Southampton.

Uniknya, dia tidak bermain sepakbola di liga selama lebih dari satu dekade. Tapi, dia baru-baru ini mengakhiri kekosongan kariernya dengan bergabung dengan Tavistock AFC di salah satu kompetisi amatir Inggris, Western League Premier Division. Klub barunya berbasis di Devon dan bermain di tingkat kesembilan sepakbola Inggris.

"Cara dia datang, itu semua tentang memberi kembali permainan, dia tinggal di area Tavistock dan dia tahu kami mencoba menyeret diri kami keluar dari liga ini," kata Pelatih Tavistock, Stuart Henderson, dilansir Planet Football.