Ada dua versi di Eropa dan Amerika Latin. Lalu, siapa yang duluan melakukannya?
Menurut humor lama yang populer di kalangan jurnalis Italia, koresponden bola basket dari Corriere dello Sera, Zelio Cucchi, pernah mengeluh tentang kurangnya liputan untuk olahraga asal Amerika Serikat itu. Bahkan jurnalis sepakbola, Guido Lajolo, meminta Zelio diam karena menganggap satu berita umpan silang Roccotelli lebih berharga dari seluruh kejuaraan bola basket.
Kisah Kyle Hudlin, Pemain Sepakbola Aktif Tertinggi di Britania Raya, 205 cm
Bagi orang Italia, Roccotelli memang sudah identik dengan tendangan silang itu. Karena itu, dia diberi julukan abadi "Padre della Rabona" atau "Bapaknya Rabona".
Kisah Bebe dan Falcao, Dua Pemain Buangan Man United yang Moncer di Rayo Vallecano
Roccotelli hari ini menjalankan sekolah sepakbolanya sendiri di Quartu Sant'Elena, sebuah kota yang terletak beberapa kilometer dari Cagliari. Diluar sekolah sepakbolanya, ada mural yang menggambarkan dia saat bermain untuk Cagliari.
"Saya bersumpah, pada satu titik dia berkata: 'Saya tahu bahwa ada pemain Italia yang bagus yang melakukan rabona. Seorang pria berkumis. Mereka telah memberitahuku tentang dia'. Siapa lagi yang dia maksud selain aku? Dan kamu tidak bisa membayangkan kepuasannya!" ungkap Roccotelli.
Penemu Rabona versi Amerika Selatan
Namun, bagi sebagian besar orang Amerika Selatan, penemu rabona adalah Ricardo Infante. Itu dimulai pada 19 September 1948 saat Estudiantes de La Plata mengalahkan Rosario Central 2-0.
Menyadari bahwa penjaga gawang berada di luar garisnya, tapi tidak memiliki cukup waktu untuk memindahkan bola ke kaki kanannya, Infante melakukan improvisasi yang sensasional. Dengan melakukan gerakan kaki kanan melewati lutut kirinya, pemain Argentina itu mengirim bola terbang ke arah gawang.
"Itu terjadi di sudut atas, meski saya tidak pernah berpikir itu akan berakhir di sana. Gol itu tidak mendapatkan pengakuan yang layak. Pada saat itu kami tidak memiliki liputan televisi dan media pada setiap pertandingan," kenang Infante.
Tentu saja, itu menjadi alasan mengapa berita tentang kejeniusannya tidak sampai ke Italia. Tapi, inovasi Infante tidak luput dari perhatian. Memang, itu diabadikan oleh gambar yang diambil oleh seorang jurnalis foto dari El Argentino yang memperlihatkan bola terbang ke gawang.
Ada lagi gambar karikatur yang menggambarkan ketangkasan pencetak gol yang luar biasa, yang muncul di El Grafico keesokan harinya. El Grafico juga bertanggung jawab atas munculnya istilah Rabona. Dalam Bahasa Spanyol, kata tersebut merupakan ekspresi informal untuk suatu aksi "membolos sekolah".
Menafsirkan tujuan Infante sebagai tindakan nakal yang kekanak-kanakan, El Grafico membujuk Infante untuk mengenakan seragam sekolah dan memperlihatkan kecerdikannya. Jadi, istilah rabona dengan cepat menjadi bagian dari leksikon sepakbola di Amerika Selatan.
Infante masih belum mendapatkan pengakuan luas yang layak untuk inovasinya. Tapi, pengaruhnya tidak dapat disangkal. Diego Maradona menjadikannya pokok dari repertoar keterampilannya yang luar biasa, berhasil menggunakan rabona untuk menciptakan gol di tingkat klub dan internasional.
Pemain Argentina lainnya yang bermain di Italia, Claudio Borghi, menjadi eksponen terbaiknya selama masa kejayaan pada 1980-an. Dengan rendah hati dia mengakui bahwa dia hanya menyempurnakannya. "Karena saya tidak tahu bagaimana cara menendang dengan kaki kiri saya! Saya tidak punya pilihan lain selain menggunakan rabona!" ungkap Borghi.
The Premier League goal of the season has been awarded to Erik Lamela.
— Goal (@goal) May 23, 2021
Here's that glorious rabona strike ?pic.twitter.com/jcBrM0vYP7
Mantan pemain No.10 Italia, Roberto Baggio, juga menggemparkan Serie A dengan menggunakan tendangan silang itu pada 1990-an. Sementara Lamela, Angel di Maria, hingga Ricardo Quaresma telah menjadi master rabona di era modern.
Jadi, pada dasarnya, rabona bukan lagi milik Infante atau Roccotelli. Rabona adalah sebuah ekspresi menggembirakan dari kegigihan, kecerdikan, dan inovasi yang menjadi kritik atas kecurangan, korupsi, dan permainan kotor yang terjadi di sepakbola.
Hal ini juga dijadikan sebagai pengingat mengapa sepakbola dikenal sebagai "permainan indah". Dan, karena itulah mengapa bola basket kalah dari sepakbola di surat kabar olahraga Italia.
Goleadores en el historial entre Estudiantes e #Independiente
— SoyDelRojo.com ? (@SoydelRojoCom) May 15, 2021
2⃣3⃣ Arsenio Erico (Independiente)
1⃣2⃣ Ricardo Infante (Estudiantes)
1⃣1⃣ Manuel Pelegrina (Estudiantes)
0⃣9⃣ Antonio Sastre (Independiente)
⚽️ Estudiantes es el equipo al que más le marcó Erico#SoyDelRojo ? pic.twitter.com/MBMsropaV2