Sepertinya cara ini bisa ditiru pemain Indonesia yang bermimpi main di luar negeri.
Pepatah mengatakan, ada seribu jalan menuju Roma. Jadi, untuk mendapatkan klub baru, ada banyak cara dilakukan pesepakbola. Selain melalui agen pemain, media sosial ternyata juga bermanfaat. Contohnya pengalaman Elliott Dugan dengan Linkedln.
Dugan adalah pemain Inggris yang tidak terlalu terkenal. Selama beberapa tahun awal karier, dia bermain untuk tim junior Swindon Town. Tapi, setelah dirasa tidak memiliki prospek yang bagus, Dugan dilepas. Artinya, kontrak beasiswanya yang sudah didapatkan sejak berusia 16 tahun resmi berakhir.
Sebagai pemain biasa-biasa saja, tidak ada pemandu bakat yang melirik dan menjembatani mimpi Dugan. Tidak ada pula agen pemain sekelas Mino Raiola atau Jorge Mendes yang mendatangi rumahnya untuk membujuk menyerahkan semua hak citra diri yang dimiliki.
Tapi, Dugan tidak menyerah dengan kondisi itu. Dia memutar otak dan memiliki inisiatif menggunakan media sosial untuk memberi tahu publik tentang keahliannya dalam sepakbola, semacam promosi di medsos.
Yang Dugan lakukan adalah membuat CV di aplikasi jejaring sosial khusus untuk para pencari kerja, yakni LinkedIn. Dan, gayung bersambut. Usaha Dugan tidak sia-sia. Salah satu klub dari negara kecil, Siprus, yakni APEA Akrotiri mengontraknya berdasarkan alamat email yang dicantumkan di LinkedIn.
Meski itu klub kecil di negara kecil dan hanya bermain di kasta keempat, Dugan tetap bersyukur karena kariernya di sepakbola tidak berhenti. "Saya masuk ke LinkedIn dan (mengirim) ratusan email maupun pesan, dan (melakukan) panggilan telepon ke klub di seluruh dunia," kata Dugan kepada BBC Points West.
"Saya mendapat tanggapan dari Siprus yang mengatakan 'Ayo lakukan uji coba dua minggu dan kita akan lihat apa yang terjadi'. Setelah itu, mereka mengontrak saya," tambah Dugan.
Bagi Dugan, panggilan kerja di Siprus harus disyukuri. Sebab, setelah diputus kontraknya oleh Swindon, dia bermain untuk tim lokal di Paulton dan Radstock di barat daya Inggris. Dirinya bahkan sempat menghabiskan lima bulan bermain untuk sebuah klub kecil di pedesaan Swedia.
Sayangnya ketika pandemi Covid-19 melanda, Dugan menganggur karena semua kompetisi di Eropa terhenti. Dia kemudian menghabiskan waktunya dengan bekerja sementara untuk Kantor Pos Inggris, Royal Mail, sebagai kurir pengantar paket.
Lalu, saat situasi mulai membaik, dia membuat rencana dengan ayahnya untuk kembali ke lapangan. Anak dan ayah itu membuat video yang menampilkan gol-gol terbaik Dugan dan mengirimkannya ke tim maupun pelatih klub manapun dengan menggunakan LinkedIn.
"Mengerjakan pekerjaan itu, membuat saya termotivasi untuk kembali ke sepakbola pprofesional karena saya menyadari bahwa saya memang sangat suka bermain sepakbola," ucap Dugan.
Pilihan karier yang sangat tepat
Saat menjalani musim pertamanya dengan APEA, tak disangka, Dugan tampil memukau. Dia mencetak 24 gol dalam 30 pertandingan STOK Elite Division musim lalu. Itu membuatnya dilirik oleh klub lain dan musim ini dia telah menandatangani kontrak profesional dengan tim Divisi III, Kouris Erimis.
Meski tidak mengetahui negara atau bahasanya, Dugan telah menetap dengan baik di Siprus. Dia menyukai iklim di sana dan sementara bahasa lokalnya masih dalam proses, dia memiliki seorang penerjemah yang membantunya.
"Ini adalah tantangan dan saya suka menantang diri saya sendiri. Untuk mempelajari bahasa yang berbeda dan dapat berbicara, itu adalah sesuatu yang saya ingin kuasai, sesuatu yang ingin saya bawa kembali dari pengalaman berada di luar negeri ini," ungkap Dugan.
Tapi, pada akhirnya, tujuan Dugan adalah untuk terus berkembang sebagai pemain profesional dan akhirnya kembali bermain di Inggris untuk klub League One atau League Two. Dia harus reaslistis, meski sebenarnya sangat mendambakan berkompetisi di Championship Division atau Liga Premier.
"Saya bersyukur atas semua yang muncul dalam karier saya dan saya pikir itu membantu saya menjadi pribadi dan pemain seperti sekarang ini. Jalan masih panjang dan saya akan terus berusaha," pungkas Dugan.
Dugan adalah pemain Inggris yang tidak terlalu terkenal. Selama beberapa tahun awal karier, dia bermain untuk tim junior Swindon Town. Tapi, setelah dirasa tidak memiliki prospek yang bagus, Dugan dilepas. Artinya, kontrak beasiswanya yang sudah didapatkan sejak berusia 16 tahun resmi berakhir.
"Saya mendapat tanggapan dari Siprus yang mengatakan 'Ayo lakukan uji coba dua minggu dan kita akan lihat apa yang terjadi'. Setelah itu, mereka mengontrak saya," tambah Dugan.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Kenalkan Nico Gonzalez, Jebolan La Masia Calon Penerus Sergio Busquets
Kenalkan Nico Gonzalez, Jebolan La Masia Calon Penerus Sergio Busquets
Sayangnya ketika pandemi Covid-19 melanda, Dugan menganggur karena semua kompetisi di Eropa terhenti. Dia kemudian menghabiskan waktunya dengan bekerja sementara untuk Kantor Pos Inggris, Royal Mail, sebagai kurir pengantar paket.
"Mengerjakan pekerjaan itu, membuat saya termotivasi untuk kembali ke sepakbola pprofesional karena saya menyadari bahwa saya memang sangat suka bermain sepakbola," ucap Dugan.
Pilihan karier yang sangat tepat
Saat menjalani musim pertamanya dengan APEA, tak disangka, Dugan tampil memukau. Dia mencetak 24 gol dalam 30 pertandingan STOK Elite Division musim lalu. Itu membuatnya dilirik oleh klub lain dan musim ini dia telah menandatangani kontrak profesional dengan tim Divisi III, Kouris Erimis.
Meski tidak mengetahui negara atau bahasanya, Dugan telah menetap dengan baik di Siprus. Dia menyukai iklim di sana dan sementara bahasa lokalnya masih dalam proses, dia memiliki seorang penerjemah yang membantunya.
"Ini adalah tantangan dan saya suka menantang diri saya sendiri. Untuk mempelajari bahasa yang berbeda dan dapat berbicara, itu adalah sesuatu yang saya ingin kuasai, sesuatu yang ingin saya bawa kembali dari pengalaman berada di luar negeri ini," ungkap Dugan.
Tapi, pada akhirnya, tujuan Dugan adalah untuk terus berkembang sebagai pemain profesional dan akhirnya kembali bermain di Inggris untuk klub League One atau League Two. Dia harus reaslistis, meski sebenarnya sangat mendambakan berkompetisi di Championship Division atau Liga Premier.
"Saya bersyukur atas semua yang muncul dalam karier saya dan saya pikir itu membantu saya menjadi pribadi dan pemain seperti sekarang ini. Jalan masih panjang dan saya akan terus berusaha," pungkas Dugan.