Ada banyak kebetulan antara jalan karier Ronaldo dengan Al-Mutawa. Kok, bisa? Ini ceritanya.
Cristiano Ronaldo boleh saja menjadi pesepakbola yang paling banyak mencetak gol di pertandingan tim nasional. Tapi, catatan megabintang Portugal itu dalam jumlah penampilan masih kalah dengan Bader Al-Mutawa, seorang anggota militer Kuwait berpangkat Kolonel.

Sejak 4 September 2021, Al-Mutawa memiliki 186 pertandingan internasional setelah memperkuat Kuwait beruji coba dengan Bosnia-Herzegovina di Stadion Bilino Polje, Zenica. Itu mempertajam statusnya sebagai pemain aktif dengan caps terbanyak di dunia.

Dengan 56 gol selama 18 tahun karier internasional, penyerang itu telah bermain untuk waktu yang sangat lama. Al-Mutawa mengalahkan caps lawannya selama bertahun-tahun, termasuk pemain-pemain yang sudah lama pensiun seperti Luis Figo, Park Ji-sung, dan Tim Cahill.

Beberapa orang mungkin tidak senang karena dia memecahkan rekor itu. Sebagai contoh, kita tidak bisa membayangkan itu berjalan dengan baik rekor yang direbut. Seperti milik legenda Mesir, Ahmed Hassan yang pensiun pada 2013 yang capsnya tidak mendekati catatan Al-Mutawa.

Kita juga tidak boleh melupakan Soh Chin Ann, mantan bek tengah Malaysia, yang memiliki 195 caps, termasuk 24 penampilan di Olimpiade, tapi tidak diakui FIFA. Dan, terakhir ada Cristiano Ronaldo, yang saat ini membuntuti Al-Mutawa hanya dengan selisih tujuh penampilan.

Al-Mutawa dan Ronaldo sama-sama berusia 36 tahun. Bedanya, yang satu telah dinobatkan sebagai salah satu pemain paling terkenal sepanjang masa, dan satunya telah menghabiskan 27 tahun dan akan terus bertambah.


CR7 dan Al-Mutawa, ada banyak kebetulan

Alam semesta sangat seimbang antara yang baik dan yang jahat. Anda dapat melihat bukti ini di mana-mana, dari agama Mesir kuno hingga Star Wars. Al-Mutawa lahir hanya 25 hari sebelum Ronaldo. Kelahirannya memiliki tujuan ilahi untuk mencegah Ronaldo mengklaim rekor-rekor lain.

Itu mungkin terdengar tidak masuk akal. Tapi, ada beberapa persamaan penting antara Al-Mutawa dan Ronaldo. Misalnya, keduanya melakukan debut profesional pada 2002.

Mereka melakukan debut internasional pada usia 18 tahun dengan mengenakan jersey No.17 pada akhir musim panas 2003. Faktanya, gol pertama Al-Mutawa melawan Singapura terjadi hanya 15 hari setelah Ronaldo dan Portugal mengalahkan Kazakhstan.

Pada November 2003, Kuwait mengunjungi Portugal untuk pertandingan persahabatan. Al-Mutawa menghadapi pemain-pemain top seperti Deco, Luis Figo, Rui Costa, Simao Sabrosa, dan Luis Boa Morte. Tapi, Ronaldo tidak ada dalam skuad. Kuwait kalah 0-8, yang merupakan hasil terburuk mereka saat itu.

Perbandingan lebih lanjut dapat dibuat. Melihat eksploitasi mencetak gol Ronaldo yang tak tertandingi, Al-Mutawa memenangkan penghargaan pencetak gol Internasional terbaik dunia versi IFFHS sebelum pemain Portugal melakukannya.

Pada 2010, legenda Kuwait tersebut mengantongi 17 gol internasional (10 gol untuk Kuwait ditambah tujuh untuk klubnya di Piala AFC), lebih banyak dari Samuel Eto'o dan David Villa. Barulah CR7 kemudian memenangkan penghargaan dalam lima tahun kalender yang berbeda, tapi Al-Mutawa tetap diatasnya.




Anggota militer yang nyaris main di Nottingham

Diakui, tidak semua yang dilakukan  Al-Mutawa menjadi serangan terhadap warisan Ronaldo. Dia punya beberapa prestasi yang cukup unik juga. Misalnya, penyerang Kuwait ini menjadi satu-satunya pesepakbola dengan lebih dari 100 penampilan yang memiliki status anggota militer. Pangkatnya tidak main-main, Kolonel.

Dia juga pada dasarnya seorang pria yang setia pada satu klub. Selain dua masa pinjaman singkat ke Qatar pada 2007 dan Arab Saudi pada 2011, Al-Mutawa telah menghabiskan seluruh karier profesionalnya bermain untuk Al-Qadsia Sporting Club di Kuwait City.

Wajar jika para penggemar sangat menghormatinya. Pada 11 Mei 2021, dia menunda tugas militernya sebagai Kolonel untuk mencetak gol ke-300 bagi klub yang dicetak pada menit ketujuh additional time.

Meski Kuwait bukan negara sepakbola, seluruh Asia telah mengakui bakat  Al-Mutawa. Pada 2006 dan 2010, ketika dia menduduki puncak daftar pencetak gol internasional, dia menjadi finalis penghargaan Pemain Terbaik Asia.

Anehnya, penyerang yang produktif ini juga memiliki reputasi di Nottingham Forest. Pada Juli 2012, keluarga Al-Hasawi membeli Nottingham Forest, dan mereka segera mencoba membawa bakat Kuwait ke West Bridgford. Itu termasuk Al-Mutawa, yang berusia 27 tahun, dan mendapatkan kesempatan uji coba selama satu bulan.

"Reputasi klub untuk sepakbola yang atraktif sudah terkenal di Timur Tengah. Saya menyadari bahwa sepakbola Inggris memiliki standar permainan yang sulit. Tapi, saya yakin bahwa keterampilan mencetak gol dan kerja tim saya akan membawa saya ke bursa transfer," kata Al-Mutawa saat itu.

Forest menginginkan Al-Mutawa, tapi pemerintah Kuwait tidak menyetujui kesepakatan itu karena statusnya sebagai anggota militer. Forest malah mengontrak Simon Cox dari West Brom, yang belum pernah mencetak gol internasional sama sekali.




Sanksi FIFA menghambat karier Al-Mutawa

Apapun yang terjadi, Al-Mutawa tetap memiliki prestasi karena memecahkan rekor Ahmed Hassan. Tapi, pertanyaan besarnya adalah, apakah dia dapat mempertahankan rekor penampilan untuk waktu yang lama, saat Ronaldo masih mendominasi sepakbola internasional dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti?

Al-Mutawa telah absen dari starting line-up Kuwait pada beberapa kesempatan akhir-akhir ini, dan perannya mungkin akan berkurang seiring bertambahnya usia. Dia kemungkinan tidak akan mempertahankan tingkat kebugaran seperti Ronaldo.

Sial bagi Al-Mutawa, tim nasional Kuwait sempat dilarang tampil di level Internasional oleh FIFA selama dua tahun pada 2015-2017 akibat intervensi pemerintah terhadap asosiasi sepakbolanya. Itu membuat Al-Mutawa tidak bisa ambil bagian dalam Kualifikasi Piala Dunia. 

Jadi, kalau bukan karena skorsing itu, Al-Mutawa bisa mencapai 200 caps dan akan semakin jauh meninggalkan Ronaldo.