Tim-tim besar dengan pemain kelas dunia, tapi gagal mencapai ajang terbesar.
Di level negara predikat seperti itu juga sering diberikan kepada beberapa tim besar. Sebut saja Argentina era Diego Maradona, Brasil era Ronaldo dan Ronaldinho, Prancis era Zinedine Zidane, hingg Spanyol era Vicente del Bosque.
Kisah Toni Kroos Berjuang Melawan Cedera, Siap Tampil Lawan Sheriff
1. Nigeria 2006
Tapi, sepakbola bukan matematika. Kedua tim memiliki hasil yang sama di Grup 4 yang terdiri dari enam tim. Nigeria telah mencetak lebih banyak gol dan memiliki selisih gol yang lebih baik. Rekor head to head mereka dengan Angola juga lebih bagus sebelum pertandingan penentuan.
Peringkat 10 Pemain Tercepat yang Mencapai 100 Gol di Liga Premier
2. Kamerun 2006
Kamerun masuk ketegori raksasa di sepakbola Afrika bersama Nigeria. Tapi, di tahun yang sama, mereka gagal lolos ke Jerman. Dengan Samuel Eto'o sebagai motor dan maskot, tampaknya tidak akan ada yang bisa menghentikan langkah Singa-singa Perkasa Kamerun.
Namun, mereka disingkirkan Pantai Gading, yang mengumpulkan 22 poin. Sementara Kamerun 21 poin di klasemen akhir Grup 3.
Kegagalan itu ikonik dan berbuntut panjang. Wome mendapatkna ancaman pembunuhan. Dia juga menolak disalahkan. Wome kemudian mengklaim bahwa baik Samuel Eto'o maupun Rigobert Song, selaku pemain senior, telah menolak untuk maju menjadi eksekutor.
EGYPT?? 3?️2??CAMEROON
— AfricaFootballClassics (@AfricaClassic) March 29, 2019
?FIFA World Cup 2006
?Group 3 Q
?5 Sept 2004
?Arab Contractors Stadium
Goals
??
Shawky 45'
Hassan 74' p
El Said 86'
??
Tchato 88'
Eto'o 89'
Notable Players
??
Shawky
El Hadary
Zaki
Mido
Moteab
A Hassan
??
Song
Kameni
Eto'o
Job
Kalla
Geremi
Webo pic.twitter.com/pdpFuTofpY
3. Mesir 2010
Tim gemilang Mesir pada 2004-2010 akan selamanya dikenang sebagai salah satu tim terbesar Afrika. Itu karena mereka memenangkan Piala Afrika tiga kali berturut-turu. Itu sebuah prestasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tentu saja sangat langka di konfederasi manapun.
Namun, kesuksesan di Piala Afrika benar-benar kontras dengan kegagalan konsisten untuk mencapai Piala Dunia. Merek baru lolos ke Piala Dunia pada 2018 bersama generasi Mohamed Salah.
Pada 2010, sebenarnya menjadi kesempatan terbaik Mesir untuk lolos. Sebab, dalam usaha menuju Afrika Selatan mereka hanya perlu mencetak satu gol lagi di babak penyisihan grup atau kebobolan satu gol lebih sedikit dari Aljazair. Tapi, yang terjadi, poin san selisih gol keduanya di klasemen akhir Grup C sama persis.
Hal itu menyebabkan play-off harus digelar sekali di tempat netral. Dan, pada laga di Sudan, Aljazair unggul 1-0 lewat Antar Yahia pada menit 40.
4. Mesir 2014
Generasi emas Mesir yang gagal kembali memiliki kesempatan lolos ke Piala Dunia pada 2014 dengan Mohamed Salah muda yang bergabung ke barisan untuk bermain bersama pahlawannya, Mohamed Aboutrika.
Mesir menduduki puncak grup yang berisi Guinea, Mozambik, dan Zimbabwe untuk melaju ke putaran ketiga. Mereka diadu melawan Ghana dalam pertandingan penentuan home-away. Hasilnya, Mesir kalah agregat 3-7 (1-6, 2-1).
On the road to ?? 2014, Ghana famously defeated Egypt 6-1, but the Pharaohs are confident of revenge on Sunday #WCQ
— FIFA World Cup (@FIFAWorldCup) November 12, 2016
?https://t.co/8AFDAqecxj pic.twitter.com/RMsupdDUXM
5. Aljazair 2018
Setelah mencapai Piala Dunia 2010 dan 2014, Aljazair diberikan grup berat menuju Rusia 2018. Kamerun, Nigeria, dan Zambia akan selalu menjadi lawan yang tangguh. Tapi, tidak ada yang bisa memprediksi bahwa Aljazair akan dikalahkan dengan sangat mengerikan.
Mereka gagal memenangkan satu pun pertandingan. Mereka seri dua kali dan kalah empat kali dari enam pertandingan yang dimainkan untuk finish di posisi terbawah grup.
6. Kamerun 2018
Setelah Mesir gagal ke Piala Dunia dengan status juara Piala Afrika, kutukan itu terus berlanjut. Sebut saja juara 2012, Zambia, juga tersingkir pada 2014. Kemudian, Kamerun, yang juara pada 2017, gagal lolos ke Piala Dunia 2018.
Kamerun benar-benar tidak berdaya di kualifikasi. Dengan hanya ada satu tiket lolos dari setiap grup, mereka harus bertemu Nigeria, Aljazair, dan Zambia. Hasilnya, mereka hanya memenangkan satu pertandingan dari enam yang dijalani dengan empat hasil imbang dan sekali kalah.
Super Eagles of Nigeria defeated Cameroon 4-0 to consolidate its position at the top of the Group B in the 2018 World Cup African qualifier pic.twitter.com/CLeZki07IX
— Prestige917fm (@prestige917fm) September 1, 2017