Setelah bermain di Liga Champions 2016/2017, Arsenal terjun bebas dan tak bisa bangun.
Perjalanan itu berakhir pada 2017, ketika Arsenal asuhan Wenger menyelesaikan musim kompetisi hanya kurang satu poin dari empat besar. Mereka mengira bahwa hari-hari di kompetisi top Eropa akan berakhir ketika menderita kekalahan agregat 2-10 yang memalukan dari Bayern Muenchen di musim semi.
Bukan Wenger atau Mancini, Inilah Pelatih yang Beri Kebebasan Nasri Bermain
GK: David Ospina
Setelah menarik perhatian dengan serangkaian penampilan mengesankan selama bermain untuk timnas Kolombia dan mengantarkan ke perempat final Piala Dunia, Ospina bergabung dengan Arsenal dalam kesepakatan 3 juta pounds (Rp 58 miliar) dari Nice.
Setelah kedatangan Bernd Leno pada musim panas 2018, sang kiper bergabung dengan Napoli dengan status pinjaman dan menandatangani kontrak permanen setahun kemudian. Dia tetap menjadi pilihan utama di Stadio San Paolo di bawah Carlo Ancelotti, Gennaro Gattuso, dan Luciano Spalletti.
Agnelli Bicara Soal Kestabilan, Proyek Liga Super Eropa akan Berlanjut?
RB: Hector Bellerin
Bellerin mengalami pasang surut, sebagian karena cedera sejak mulai menerobos tim utama Arsenal pada 2014. Bek sayap itu kini dipinjamkan ke Real Betis. "Ayah saya sebenarnya mendukung Real Betis. Dia dibesarkan di Sevilla, dan saya tumbuh sebagai penggemar Betis. Semua perlengkapan pertama saya adalah Betis," kata Bellerin kepada Mundial.
CB: Shkodran Mustafi
Ada suatu masa ketika pemain Jerman dan pemenang Piala Dunia ini menikmati reputasinya sebagai pemain solid di lini belakang Arsenal. Lalu, setelah menghabiskan setengah musim yang menyedihkan dengan status pinjaman di Schalke yang terdegradasi, pemain berusia 29 tahun itu bergabung dengan Levante di musim panas ini.
Mereka duduk di urutan 17 klasemen sementara La Liga dan tidak ada tim di divisi atas Negeri Matador yang kebobolan lebih banyak gol dari mereka.
CB: Laurent Koscielny
Koscielny memiliki momen yang tidak bisa dilupakan, seperti final Piala Liga 2010/2011. Dia adalah pelayan klub yang setia dan bisa sekokoh batu karang pada zamannya. Pertahanan yang dia jalin dengan Per Mertesacker tetap menjadi yang terbaik yang dimiliki klub sejak masa kejayaan Sol Campbell dan Kolo Toure.
Tapi, pada 2019 atau setelah sembilan tahun mengabdi dan lebih dari 350 penampilan untuk klub, dia meninggalkan Arsenal setelah menolak ikut tur pramusim ke Amerika Serikat dan memaksa pindah kembali ke Prancis. Dia mendapatkan keinginannya, bergabung dengan Bordeaux sampai sekarang.
ON THIS DAY: In 2017, Bayern Munich beat Arsenal 10-2 on aggregate in the #UCL Round of 16.
— Squawka Football (@Squawka) March 7, 2021
It was the worst defeat by an English club in Champions League history. ? pic.twitter.com/jNVZbh4MBi
LB: Nacho Monreal
Pemain Spanyol itu membuat 251 penampilan untuk The Gunners sejak 2013 hingga 2020, dan tetap menjadi sosok populer berkat gaya permainannya yang berdedikasi. Tidak seperti Koscielny, dia menerima sambutan hangat saat pergi ke Real Sociedad. Di sana, dia menjadi pemain reguler di tim utama.
Monreal telah memenangkan Copa del Rey bersama La Real, menambah trio Piala FA yang diraih bersama Arsenal. Di usia yang menginjak 35 tahun, Monreal menandatangani perpanjangan kontrak satu tahun untuk membuatnya tetap di Anoeta hingga 2022.
MF: Alex Oxlade-Chamberlain
Ketika Oxlade-Chamberlain bergabung dengan Arsenal sebagai pemain muda pada 2011, penggemar akan senang diberi tahu bahwa suatu hari dia akan mengangkat trofi Liga Premier dan Liga Champions. Itu karena kemampuan Oxlade-Chamberlain yang sangat bagus sebagai individu
Beberapa tahun kemudian, Chambo benar-benar melakukannya. Sayangnya bukan The Gunners, melainkan Liverpool.
MF: Granit Xhaka
Xhaka adalah gelandang hebat. Dia satu-satunya pemain yang tersisa di klub dari starting line-up saat itu. Pemain Swiss itu dilaporkan hampir bergabung dengan AS Roma setelah tampil mengesankan di Euro 2020. Tapi, akhirnya menandatangani kontrak baru yang berlangsung hingga 2024.
? #OTD in 2017, Bayern score 5 at Arsenal...
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) March 7, 2021
⏰⚽️5⃣5⃣ Lewandowski
⏰⚽️6⃣8⃣ Robben
⏰⚽️7⃣8⃣ Douglas Costa
⏰⚽️8⃣0⃣ Vidal
⏰⚽️8⃣5⃣ Vidal @FCBayernEN | #UCL pic.twitter.com/2GEi1w5uA4
MF: Aaron Ramsey
Pada 2019, ketika kontrak di Arsenal berakhir, Ramsey mengerjakan apa yang dilakukan begitu banyak pemain hebat dengan bergabung ke Juventus dengan status bebas transfer setelah 11 tahun di Emirates Stadium. Di sana, doa memenangkan gelar Serie A.
Tapi, laporan terbaru dari Italia menunjukkan Ramsey baru akan diturunkan bermain paling cepat pada Januari 2022 karena cedera.
RW: Theo Walcott
Walcott saat ini kembali ke klub masa kecilnya, Southampton, setelah membuat hampir 400 penampilan untuk The Gunners selama 12 tahun. Uniknya, dia masih merayakan ketika mencetak gol di Emirates Stadium bersama Soton pada Desember 2020.
Walcott menjadi salah satu dari segelintir pemain yang berani merayakan golnya melawan tim lama mereka.
FW: Olivier Giroud
Setelah meninggalkan Arsenal untuk pindah ke rival London, Chelsea, pada Januari 2018, Giroud mencetak 39 gol dalam 119 penampilan untuk The Blues, meski kebanyakan hanya bermain dari bangku cadangan.
Di sana, Giroud memenangkan banyak hal. Mulai dari Piala FA, Liga Europa, dan yang paling didambakan suporter The Gunners adalah Liga Champions. Sekarang, penyerang Prancis itu menandatangani kontrak dengan AC Milan dan kembali menjadi pemain pilihan utama di depan.
LW: Alexis Sanchez
Alexis Sanchez meninggalkan Arsenal untuk membela Manchester United. Tapi, dia gagal bersinar di Old Trafford. Pemain Chile itu kemudian bergabung dengan Inter Milan dengan status pinjaman selama satu musim sebelum menyegel kepindahan permanen pada musim panas berikutnya. Di Italia, dia berhasil memenangkan Scudetto di bawah Antonio Conte.
After 6 years with Arsenal Oxlade-Chamberlain finally makes it to the UCL Quarterfinals with Liverpool in just 6 months: ??
— Football Stuff (@FootbalIStuff) March 6, 2018
2012 - Lost to Milan
2013 - Lost to Bayern
2014 - Lost to Bayern
2015 - Lost to Monaco
2016 - Lost to Barcelona
2017 - Lost to Bayern
2018 - Win v Porto pic.twitter.com/B94qIF3c4s