Teknik-teknik ini awalnya identik dengan satu orang. Kini, banyak pemain hebat melakukannya.
Untuk menjadi pemain sepakbola yang sukses, tidak hanya membutuhkan kemampuan fisik prima dan kecerdasan di atas rata-rata. Seorang atlet juga harus menguasai beberapa teknik dasar. Bahkan, akan menjadi nilai lebih jika memiliki kemampuan mengaplikasikan teknik-teknik baru yang diciptakannya sendiri.
Momen Federico Chiesa Cetak Gol Tercepat di Babak Kedua Liga Champions
5. Berbatov Spin (Dimitar Berbatov)
Dengan karier yang membentang lebih dari 20 tahun, delapan klub, dan 500 lebih pertandingan liga, tentu ada gaya khusus yang bisa dikenang dari Dimitar Berbatov. Dia adalah bagian skuad Manchester United selama akhir 2000-an. Dia memenangkan dua kali Liga Premier, dua kali Community Shield, satu kali Piala Liga, dan satu kali Piala Dunia Antarklub.
Gerakan ini dianggap sebagai salah satu yang paling ikonik dalam sejarah sepakbola karena keunikannya.
Kenalkan Mohamed Daramy, Pemuda Denmark Berlabel The Next Sadio Mane
4. Cruyff Turn (Johan Cruyff)
Legenda Belanda ini memimpin timnya ke final Piala Dunia 1974. Meski kalah dalam pertandingan melawan Jerman Barat, Cruyff tetap menjadi salah satu pemain paling berpengaruh sepanjang turnamen itu.
Langkah cerdik itu kemudian dinamai "Cruyff Turn". Di kemudian hari, gerakan ini sering dilakukan oleh banyak pesepakbola modern hebat seperti Luka Modric, Harry Kane, hingga Lionel Messi.
The Hoolahan goal gets better & better with each watch. The nutmeg ball from Pritchard, the Cruyff turn & spin. Ireland's Gianfranco Zola pic.twitter.com/u9QbZIdo7n
— Cian (@CianByNature) October 16, 2016
3. Maradona Roulette (Diego Maradona)
Diego Maradona telah dipuji sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah menghiasi permainan ini. Memimpin Argentina menuju kejayaan Piala Dunia 1986, Maradona punya banyak cerita baik dan buruk.
Salah satu yang dikenal dari Maradona adalah kemampuan dribel dan kakinya yang cepat. Hal yang sama melihat pemain Argentina itu membuat gerakan ikonik yang disebut "Maradona Roulette". Gerakan ini melibatkan berlari ke arah pemain lawan, berhenti tiba-tiba, dan berputar 360 derajat dengan menyeret bola di sekitar lawan untuk selanjutnya melarikan diri.
Skill of the Day!
— OneFootball HQ (@OneFootballHQ) November 4, 2017
Maradona 'La Roulette' ? #Argentina @Argentina pic.twitter.com/Ty4tafcSLR
2. Panenka kick (Antonin Panenka)
Momen ini terjadi di final Euro 1976 antara Jerman Barat dan Cekoslowakia. Setelah menyamakan kedudukan pada peluit akhir, pertandingan memasuki babak adu penalti. Ketika Jerman Barat gagal dalam percobaan kelima, sebuah gol dalam percobaan berikutnya berarti kemenangan bagi Cekoslowakia.
Mayoritas pemain tidak mau mengambil risiko dalam situasi menegangkan seperti itu. Mereka cenderung menendang kuat-kuat bola ke sisi kiri atau kanan. Tapi, Antonin Panenka berpikir sebaliknya. Dia tampak santai mencungkil bola dan menaruhnya di tengah-tengah. Kiper terkecoh dan Cekoslowakia juara.
Setelah itu, penalti ala Panenka menjadi tren. Ada banyak pemain hebat melakukannya. Sebut saja Francesco Totti, Zinedine Zidane, Ronaldinho, hingga Andrea Pirlo.
Nothing to see here, just Messi scoring a Panenka free-kick. ?#OnThisDay#StayHome#LaLigaSantander pic.twitter.com/YKcqzRSUSk
— LaLiga English (@LaLigaEN) March 30, 2020
1. Ronaldo Chop (Cristiano Ronaldo)
Ronaldo secara luas dianggap sebagai salah satu pemain dengan kemampuan dribel terbaik dalam permainan. Akselerasi, kecepatan, dan kakinya tidak ada duanya. Di usia 36 tahun, Ronaldo masih berada di puncak permainan.
Namun, penyerang Manchester United telah berevolusi dan beradaptasi dengan berbagai gaya selama bertahun-tahun. Selama waktu awalnya di Old Trafford, CR7 banyak menari dengan bola. Hal itu melahirkan gerakan ikonik yang disebut "Ronaldo Chop".
Saat berlari lurus di pinggir lapangan, Ronaldo datang dengan dorongan yang membantunya berlari menuju gawang dengan mengubah arah tanpa melambat dalam sepersekian detik. Dia melakukannya dengan menjentikkan bola ke sisi gawang menggunakan bagian dalam kaki lawannya.
Meski banyak yang telah mencoba langkah seperti itu, tidak ada yang bisa menguasainya seperti yang dilakukan Ronaldo. Jenius!