Ini benar-benar unik. Wasit kotor mengomentari kesalahan wasit kotor lainnya.
Ketika berbicara kepada TMW Radio, Paparesta mengharapkan UEFA mengambil tindakan terhadap Cakir. Pasalnya, apa yang dikerjakan pada pertandingan tersebut tidak benar, khususnya penalti yang berakibat kekalahan I Rossoneri.
Rahasia Ketangguhan Emiliano Martinez di Bawah Mistar Gawang, Video Game
We have just witnessed one of the biggest robberies in the history of modern football.
BACA BERITA LAINNYA
Inilah Daftar 30 Pemain Timnas Indonesia Lawan TaiwanCüneyt Çakır, ???????????. ?
? Heads held high, next up: Atalanta (A) ✈️#UCL #MilanAtleti#SempreMilan ⚫? pic.twitter.com/KhyDYGpg3o— Milan Globe ? (@MilanGlobe) September 28, 2021
Dalam persidangan, terungkap bahwa Paparesta menjadi satu dari sejumlah wasit yang berkomunikasi dengan aktor utama skandal itu, Luciano Moggi. Mereka menggunakan nomor ponsel asing dengan SIM card Swiss. Tujuannya agar tidak terlacak di Italia.
Saat itu, Paparesta dikenal sebagai wasit Serie A yang kerap menguntungkan Juventus. Karena itu, dia tidak pernah menjadi wasit pertandingan Piala Dunia atau Euro. Dia hanya menjadi wasit Piala UEFA serta kualifikasi Piala Dunia 2006.
Setelah Calciopoli 2006, Paparesta pensiun dengan label hitam "wasit kotor". Dirinya baru muncul pada 2014 saat memimpin konsorsium yang membeli klub Serie B, AS Bari, seharga 4,8 juta euro. Tapi, umur Bari tidak bertahan lama karena beberapa tahun kemudian kembali bagkrut.
Paparesta kemudian melanjutkan petualangannya dengan bergabung ke Palermo baru penggati klub lama yang bangkrut pada 2019. Dia ditunjuk sebagai bagian dari staf non teknis yang bertanggung jawab atas tugas-tugas terkait media. Dia menjalaninya sampai sekarang.
Gianluca Paparesta, ref involved in Calciopoli, chilling with Juve fans in Berlin pic.twitter.com/TFtYukqDkR
— Moyes2Men (@Moyes2Men) June 14, 2015