Akankah Shaqiri bisa menjadi pembeda di Le Derby?
Sempat dilanda masalah kebugaran, Xherdan Shaqiri kini siap kembali beraksi bersama Olympique Lyonnais menjelang perjalanan untuk menghadapi AS Saint-Étienne di Stade Geoffroy-Guichard dalam Le Derby pada hari Senin (4/10/2021) dalam lanjutan Ligue 1.

Shaqiri tiba di Lyon musim panas ini, dengan CV yang mentereng sebagai pemenang Liga Champions bersama Bayern Muenchen dan Liverpool, tetapi pria Swiss itu sempat harus menepi dari latihan beberapa hari lalu karena mengalami masalah otot.



Namun, pemain sayap Swiss itu sekarang fit dan telah tampil impresif kembali saat dirinya sukses memberikan assist saat melawan RC Strasbourg Alsace serta satu gol melawan ESTAC Troyes dalam empat pertandingan Ligue 1.

Pemain yang dibutuhkan Lyon

Shaqiri bergabung dengan Jerome Boateng dan Emerson Palmieri di ruang kedatangan Stadion Groupama, dan ketiganya telah beradaptasi dengan cepat, meski bek kiri Italia, Emerson memulai debutnya dengan sangat buruk karena mendapatkan kartu merah saat Lyon menghadapi FC Lorient.

"Dia tidak melakukan pramusim bersama kami, dan pemain lain belum mengetahui kualitasnya 100 persen," ujar Peter Bosz tentang Shaqiri kepada ligue1.com.



"Tapi kita sudah bisa melihat bahwa dia adalah kaki kiri yang hebat. Tidak hanya bagaimana dia mencetak gol, tetapi dengan umpan dan umpan silangnya, yang juga luar biasa. Dia pemain yang sangat hebat."

Setelah mengawali musim 2021/2022 dengan catatan yang buruk, Lyon perlahan tapi pasti mulai membaik dan kini Boateng dkk berada di peringkat ketujuh dalam klasemen sementara saat ini setelah berbagi poin dengan les Merlus, julukan FC Lorient.

Tuntuan pemecatan Claude Puel

Setelah bermain imbang dalam tiga pertandingan pertama mereka musim ini - termasuk melawan juara LOSC - Saint-Étienne kini telah mencatat lima kali kekalahan secara berturut-turut, dan lawan Bosz, Claude Puel, memahami bahwa posisinya sebagai pelatih sudah tidak aman.

"Fans yang meminta saya untuk pergi? Begitulah adanya," jelas Puel.

“Saya pernah mengalami situasi seperti ini sebelumnya. Adalah tugas saya untuk melindungi kepentingan tim saya. Tidak seperti dua pertandingan kami sebelumnya (kekalahan dari AS Monaco dan Girondins de Bordeaux), kami tidak pernah melihatnya melawan Nice. Kami terlihat rapuh dan membutuhkan untuk memeriksa diri kita sendiri."