Setelah musim lalu dilecehkan Slavia Praha, kini giliran Sparta Praha.
Pada 18 Maret 2021, Rangers menjalani leg kedua babak 16 besar melawan Slavia bermodalkan skor imbang 1-1 di leg pertama. Klub Skotlandia itu kalah 0-2 atau 1-3 secara agregat.
7 Pembelian Gagal Manchester United yang Kariernya Meredup Setelah Era Sir Alex Ferguson
"Selama pertandingan, saya tidak menyadarinya. Tapi, jika itu kebenarannya, itu sangat mengecewakan. Tapi, saya juga tidak terkejut karena ini bukan pertama kalinya orang-orang di tempat ini (Praha) melakukannya," ujar Gerard setelah pertandingan kepada BT Sport.
Dua Gol Paling Mengesankan Paolo Di Canio di West Ham United
Sayanganya keputusan melarang penonton hadir ke stadion dibatalkan UEFA. Mereka mengizinkan 10.000 orang hadir atau 50% dari kapasitas resminya yang mencapai 20.000 kursi. Syaratnya, mereka adalah kanak-kanak dan remaja dengan pendampingan orang tuanya.
Ejekan berubah menjadi sorak-sorai ketika gelandang berpaspor Finlandia itu dikeluarkan dari lapangan setelah menerima kartu kuning kedua pada menit 74. Dan, lagi-lagi suara-suara tidak pantas dikeluarkan pendukung tuan tumah.
"Saya berharap ketika mendengar tentang penutupan stadion (Sparta), saya merasa Glen dan pemain kulit hitam lainnya tidak harus menanggung pelecehan. Tapi malam ini seharusnya memalukan bagi tim Ceko. Meski fans mereka dilarang, masih ada setidaknya 10.000 anak sekolah," kata Pengacara Kamara, Aamer Anwar.
"Saya heran mengapa sebagian besar anak-anak itu mencemooh setiap sentuhan bola Glen bersama dengan setiap pemain kulit hitam Rangers lainnya? Laga ini menunjukkan lagi bahwa Praha memiliki masalah serius dengan rasialisme dan seperti biasa UEFA tidak terlihat," tambah Anwar.
They are backing a racist.https://t.co/rupGnPCL1y
— AGP ??????? ?? (@AgentP22) September 30, 2021